![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![PSIM Tembus Liga 1, Kemenangan Bersejarah di Mandala Krida](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/18/kompas/psim-tembus-liga-1-kemenangan-bersejarah-di-mandala-krida-1328754.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
PSIM Tembus Liga 1, Kemenangan Bersejarah di Mandala Krida
- PSIM Yogyakarta resmi memastikan tiket promosi ke Liga 1 musim depan setelah menuntaskan perlawanan sengit PSPS Pekanbaru di Stadion Mandala Krida, Senin (17/2/2025) sore.
Tim menang dengan skor 2-1 dalam laga terakhir Grup X babak 8 besar. Dua gol PSIM dicetak oleh Rafael Rodrigues dan Daniel Roken Tampubolon, sementara PSPS memperkecil ketertinggalan lewat gol Ilham Fathoni.
Kemenangan ini membawa PSIM berada di puncak klasemen dengan perolehan 15 poin dari enam kali berlaga. Mereka dipastikan langsung promosi ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Namun, meski sudah mengamankan tiket promosi, PSIM masih memiliki satu laga tersisa melawan Bhayangkara FC di final Liga 2 2024-2025, Selasa (25/2/2025) mendatang.
Dengan sukses kembali ke kasta teratas, ini menjadi momen bersejarah bagi klub kebanggaan masyarakat Yogyakarta. Setelah bertahun-tahun berjuang di Liga 2, kini Laskar Mataram akan kembali bersaing dengan tim-tim terbaik Tanah Air.
Usai laga kontra PSPS, Presiden klub PSIM Yogyakarta, Liana Tasno, pun tidak bisa menyembunyikan rasa harunya. Ia mengapresiasi kerja keras semua pihak yang terlibat dalam perjalanan tim.
"Saya sebagai presiden klub sebenarnya banyak enggak bisanya kok, tapi Tuhan ngirimin orang-orang yang tepat untuk bantu PSIM ke Liga 1," kata perempuan yang biasa disapa Liana melalui rekaman suara yang diterima Kompas.com.
"Puji Tuhan dengan skuad yang terkumpul saat ini, kerja keras dengan tim kepelatihan. Saya rasanya seneng aja gitu lho, tapi tolong jangan di-highlight karena saya, tapi karena kepelatihan dan semua pemain," imbuhnya.
Sebab, selama mengarungi musim ini PSIM bukannya tanpa tantangan. Perjalanan tim dipenuhi dengan pasang surut dan keyakinan untuk promosi tetap terjaga sejak lolos ke babak 8 besar.
"Saya cuma berpikir enggak akan mengutamakan kepentingan sendiri dulu. Saya sudah enggak mikir mau orang caci-maki kayak gimana, cuma satu yang saya pikir adalah (PSIM) lolos dulu (ke Liga 1)," tutur Liana Tasno.
Suporter PSIM Yogyakarta saat merayakan momen promosi ke liga 1, Senin (17/2/2025)"Kita sudah berpikir ini sedikit lagi, saya selalu ada keyakinan bahwa kita bisa lolos ke Liga 1.”
”Terus terlebih waktu kita ke 8 besar, saya punya keyakinan yang belum ngomong ini ke tim utama karena takutnya jemawa.”
“Kita sudah yakin melewati 8 besar ini dengan mudah dan kita hanya berpegangan kepada keyakinan itu," sambungnya.
Sebagai pemimpin klub, Liana merasa harus selalu menjadi penyemangat bagi tim, meski di dalam hatinya juga merasakan tekanan besar.
"Saya adalah pemimpin teratas, jadi harus menyemangati yang ada di bawah saat mereka down. Walaupun pengen nangis, pengen resign," pungkasnya.
Dengan keberhasilan ini, PSIM akan kembali berlaga di kasta tertinggi sepak bola Indonesia setelah 18 tahun menanti. Kini tantangan baru sudah menanti di Liga 1, di mana persaingan akan jauh lebih ketat.
Untuk itu PSIM tak hanya merayakan keberhasilan promosi, tetapi juga harus segera berbenah untuk menghadapi atmosfer Liga 1 yang lebih kompetitif.
Tag: #psim #tembus #liga #kemenangan #bersejarah #mandala #krida