![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Pro Kontra Sistem Scoring Baru BWF, Beda Pendapat Taufik Hidayat dengan Rexy Mainaky](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/12/tribunnews/pro-kontra-sistem-scoring-baru-bwf-beda-pendapat-taufik-hidayat-dengan-rexy-mainaky-1225866.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Pro Kontra Sistem Scoring Baru BWF, Beda Pendapat Taufik Hidayat dengan Rexy Mainaky
Ya, belum lama ini BWF membuat gebrakan bakal melakukan uji coba sistem scoring baru dalam waktu dekat.
BWF akan menguji sistem scoring 3x15 yang disepakati untuk menggantikan perhitungan lama yang menggunakan rally 21 poin.
Rencananya, BWF akan memulai uji coba tersebut pada April hingga September atau Oktober 2025.
Namun, sejumlah insan bulu tangkis ternama menyampaikan pendapat yang berbeda terkait gebrakan baru BWF tersebut.
Pertama, ada legenda tunggal putra Indonesia peraih medali emas Olimpiade Athena 2004, Taufik Hidayat.
Saat diwawancarai Tribunnews.com, Taufik yang kini menjabat Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga itu mengaku akan mengikuti segala keputusan BWF.
![Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Muhammad Rian Ardianto dan Fajar Alfian saat bertanding melawan ganda putra Thailand Kittinupong Kedren dan Dechapol Puavaranukroh pada semifinal Daihatsu Indonesia Masters 2025 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (25/1/2025). Fajar/Rian melaju ke final usai menang dua gim langsung dengan skor 21-14 dan 24-22. TRIBUNNEWS/HERUDIN](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Fajar-dan-Rian-Lolos-ke-Final-Indonesia-Masters-2025_20250125_225040.jpg)
Hanya saja memang, Taufik menilai jika perubahan itu akan berdampak besar kepada atlet.
"Saya rasa, lebih baik tanyakan ke BWF saja. Kami hanya bisa mengikuti saja" kata Taufik saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (11/2/2025).
"Karena susah juga nanti diubah 15 poin, 21 poin, cuma kan kami harus cepat memutuskan juga, karena poin 21 dan poin 15, cara latihan dan pola mainnya sangat berbeda," jelasnya.
Pernyataan Taufik berbanding terbalik dengan pendapat Rexy Mainaky yang kini menjabat sebagai Direktur Kepelatihan Akademi Bulu Tangkis Malaysia (BAM).
Dikutip dari Media Malaysia Bernama, legenda ganda putra Indonesia peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 itu dengan tegas menolak adanya sistem scoring baru BWF.
Rexy mempertanyakan terkait urgensi BWF yang mendasari perubahan sistem scoring.
Menurut Rexy, seharusnya BWF fokus pada perbaikan aspek-aspek guna meningkatkan persaingan dan daya tarik pertandingan.
Bukan malah mengubah sistem skor.
Karena menurutnya, format 21 poin yang berlaku saat ini sudah efektif.
"BWF tampak sibuk dengan rencana mengubah sistem skor. Bagi saya, sistem 21 poin sudah bagus dan tidak perlu diubah," kata Rexy.
"Mereka (BWF) seharusnya memikirkan hal-hal lain daripada mengubah sistem skor. Saya tidak perlu menjelaskan lebih lanjut, mereka lebih tahu," sambungnya.
Tujuan Sistem Scoring Baru
Sebelumnya, BWF menjelaskan tujuan di balik uji coba sistem scoring baru ini.
Mereka meyakini jika perubahan penilaian ini membuat pertandingan-pertandingan yang digelar berpotensi lebih menarik.
Pasalnya setiap poin yang diperebutkan memiliki arti lebih besar.
Selain itu, penggunaan sistem tersebut juga lebih menghemat waktu dan tenaga karena angka terkumpul lebih sedikit.
"Dibandingkan dengan sistem yang ada sekarang, 3x15 memiliki poin yang lebih sedikit yang akan menambah keseruan dan tingkat kompetisi pertandingan," jelas BWF, dikutip dari The Star.
"Sistem 3x15 juga bisa mencapai poin akhir dengan lebih cepat dan menawarkan keseimbangan keseruan yang diukur di setiap pertandingan," pungkas BWF.
(Tribunnews.com/Isnaini, Guruh, Alfarizy Ajie Fadhilah)
Tag: #kontra #sistem #scoring #baru #beda #pendapat #taufik #hidayat #dengan #rexy #mainaky