Politisi Golkar Sebut Kolaborasi Metode Bahlil Dorong Pencapaian Target Swasembada Energi
Fokus kebijakan Kementerian ESDM tidak hanya terletak pada ketersediaan pasokan energi, tetapi juga pada efisiensi dan pengelolaan sumber daya energi yang berkelanjutan.
Ia menilai capaian ini sebagai langkah strategis yang memberikan dampak signifikan terhadap ketahanan energi dan kesejahteraan masyarakat.
“Bahlil Lahadalia telah menunjukkan kepemimpinan dalam merealisasikan swasembada energi sesuai target yang ditetapkan. Ini patut diapresiasi terkait upaya memprioritaskan swasembada energi dan menciptakan kemandirian energi bangsa,” ungkap Syamsurachman dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/1/2025).
Swasembada energi menjadi fondasi penting bagi kemandirian bangsa, yang tidak hanya mengejar kuantitas, tetapi juga kualitas.
Hal ini bertujuan memastikan energi tersedia, terjangkau, dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat.
Dalam beberapa tahun terakhir, tambahnya, strategi kebijakan yang dirancang Bahlil telah membuahkan hasil nyata sesuai target negara.
Sebelumnya, Menteri Bahlil menegaskan bahwa swasembada energi adalah wujud nyata kemandirian bangsa.
“Indonesia tidak boleh lagi bergantung pada impor. Dengan sumber daya yang melimpah, pengelolaan yang tepat, dan sinergi seluruh pihak, Indonesia mampu menjadi bangsa yang mandiri di sektor energi,” tegasnya.
Syamsurachman menambahkan bahwa pencapaian ini sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Visi tersebut mendukung pertumbuhan ekonomi yang tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Ia juga berharap langkah Bahlil dapat menjadi teladan bagi pemimpin lainnya dalam mendorong inovasi dan kolaborasi lintas sektor untuk mencapai kemandirian nasional di berbagai bidang.
Bahlil Dikritik mahasiswa
Di sisi lain, Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammamdiyah (DPP IMM) juga ikut menyoroti pengelolaan Energi dan Sumber Daya Mineral.
“Secara umum, kami apresiasi kinerja Kabinet Merah Putih dalam 100 hari pertama ini di bawah kepemimpinan Pak Prabowo dan Mas Gibran. Menurut kami pemerintahan ini bisa berjalan efektif, progresif dan produktif, utamanya pada bidang sosial, pendidikan dan kesehatan”, ucap Ketua DPP IMM Bidang ESDM, Muh. Idil melalui keterangan tertulis, Sabtu (25/1/2024).
Kendati terdapat kemajuan pada beberapa sektor, menurut Idil, kepemimpinan di wilayah pengelolaan ESDM belum berjalan maksimal, bahkan cenderung mengalami stagnasi dan distorsi.
Dirinya menyoroti maraknya tambang ilegal di sejumlah wilayah.
“Saya kira kinerja Kementerian ESDM di 100 hari pertama ini tidak bisa dikatakan baik. Kita lihat, hampir tidak ada program prioritas yang jelas dan lugas. Contohnya, persoalan tambang ilegal yang sampai sekarang masih marak. Tambang illegal ini sudah memakan ratusan korban jiwa dan kebocoran anggaran negara. Apa solusinya?"
Bukan hanya soal tambang illegal, dirinya juga menyoroti kelambanan menteri dalam mengelola dampak ekologis dari pertambangan sehingga pelan dan pasti pengelolaan tambang berdampak buruk pada lingkungan.
Tag: #politisi #golkar #sebut #kolaborasi #metode #bahlil #dorong #pencapaian #target #swasembada #energi