Alasan Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar: Demi Menjaga Stabilitas Transisi Pemerintahan
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto saat ditemui awak media di Djakarta Theater, Jumat (2/8/2024) malam. Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengundurkan diri, alasannya untuk menjaga stabilitas transisi pemerintahan ke depan. 
14:08
11 Agustus 2024

Alasan Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar: Demi Menjaga Stabilitas Transisi Pemerintahan

Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya.

Diakui Airlangga, dirinya sudah mengundurkan diri sejak Sabtu (10/8/2024) lalu.

Pertimbangan Airlangga mengambil keputusan itu adalah demi menjaga stabilitas transisi pemerintahan ke depannya dan untuk menjaga keutuhan Golkar.

"Saya Airlangga Hartarto, setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan datang terjadi dalam waktu dekat."

"Maka dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim serta atas petunjuk Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai ketua Umum DPP Partai Golkar," ujar Airlangga, dilansir Kompas.com, Minggu (11/8/2024).

Setelah pengunduran dirinya ini, kata Airlangga, Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART yang berlaku.

Semua proses itu akan dilakukan dengan tertib dan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar sebagai partai yang besar, matang, dan dewasa.

"Semua proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib, dan dengan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar. Demokrasi harus kita kawal dan kita kembangkan terus menerus," katanya

"Partai politik adalah pilar demokrasi kita. Indonesia adalah negeri besar. Kita harus memastikan bahwa demokrasi kita terus berjalan dari satu generasi ke generasi berikutnya," imbuh Airlangga.

Berdasarkan informasi yang diterima Tribunnews, Airlangga akan mengumumkan secara resmi mundur dari Ketum Golkar pada rapat pleno yang akan digelar pada Selasa (13/8//2024).

Golkar disebut-sebut akan menunjuk plt. ketum sebelum terpilihnya ketua umum definitif.

Kabarnya, ketua umum definitif tersebut akan dipilih dalam Munas yang akan digelar Agustus ini.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Dito Ariotedjo juga sempat menyampaikan bahwa Airlangga bisa saja mundur dari kursi Ketum Golkar karena ingin fokus ke dalam pemerintahan.

"Mungkin karena akan fokus di pemerintahan dan tantangan ke depan terkait ekonomi nasional dan global semakin banyak dan kompleks," katanya.

Sekilas tentang Airlangga Hartarto

Airlangga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar sejak 2019 lalu, untuk masa jabatan selama lima tahun sampai 2024.

Selain menjadi Ketum Partai, Airlangga juga mengemban jabatan di pemerintahan era Presiden Joko Widodod (Jokowi).

Dilansir dari laman resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga merupakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada Kabinet Indonesia Maju yang dilantik sejak 23 Oktober 2019 dan masih menjabat hingga sekarang.

Sebelumnya, Airlangga juga sempat mengemban tugas sebagai Menteri Perindustrian periode 2016-2019 dalam Kabinet Kerja (reshuffle jilid ke-2).

Riwayat Pekerjaan

  • Presiden Komisaris PT Fajar Surya Wisesa Tbk
  • Presiden Komisaris PT Ciptadana Sekuritas
  • Presiden Direktur PT Bisma Narendra
  • Komisaris PT Sorini Corporation Tbk
  • Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Partai Golkar

Riwayat Pendidikan

  • Sarjana Teknik, Jurusan Teknik Mesin - Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, D.I. Yogyakarta-Indonesia
  • Advanced Management Program (AMP) Wharton School, University of Pennsylvania, Philadelphia-USA
  • Master of Business Administration (MBA), Monash University, Melbourne-Australia
  • Master of Management Technology (MMT), Melbourne Business School - University of Melbourne Australia

(Tribunnews.com/Rifqah/Igman Ibrahim) (Kompas.com)

Editor: Febri Prasetyo

Tag:  #alasan #airlangga #hartarto #mundur #dari #ketum #golkar #demi #menjaga #stabilitas #transisi #pemerintahan

KOMENTAR