Ini Alasan Polisi Belum Bisa Olah TKP Kasus Kebakaran Glodok Plaza hingga Sekarang
Petugas damkar melakukan pemadaman api saat terjadi kebakaran di Glodok Plaza, Kamis, 16 Januari 2025. - Alasan polisi belum melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus kebakaran Glodok Plaza karena menunggu TKP selesai dibersihkan. 
16:17
24 Januari 2025

Ini Alasan Polisi Belum Bisa Olah TKP Kasus Kebakaran Glodok Plaza hingga Sekarang

- Hingga sekarang, pihak kepolisian belum melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat.

Mengenai hal ini, Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Twedi Aditya, mengatakan olah TKP akan dilakukan ketika proses penyisiran bersama tim gabungan selesai dilakukan.

"Untuk pelaksanaan olah TKP, jadi dari labfor itu akan melihat dulu kondisi TKP, apakah bisa dilakukan olah TKP."

"Bahwa tumpukan-tumpukan material bangunan yang akibat terbakar, yang menghalangi untuk dilakukannya penyisiran dan olah TKP," ucap Twedi Aditya di RS Polri Kramat Jati, Jumat (24/1/2025).

Sampai saat ini, tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) diketahui masih melakukan penyisiran lokasi kebakaran Glodok Plaza

Nantinya, setelah dilakukan pembersihan, Twedi mengatakan, pihaknya baru akan melakukan olah TKP sembari menunggu dari tim laboratorium forensik (labfor) RS Polri. 

"Untuk penyisiran juga kita menyesuaikan dari ketua tim penanggulangan bencana, yaitu dari BPBD, kapan nanti terakhir penyisiran dilaksanakan," kata Twedi.

"Jadi untuk keputusan kapannya, nanti dari pihak Labfor yang bisa menyatakan bahwa area bisa kita lakukan olah TKP," tuturnya.

Dalam hal ini, Twedi menegaskan, Kepolisian dan tim BPBD, Gulkarmat, dan RS Polri akan mengutamakan ketelitian dalam olah TKP.

3 Jasad Korban Kebakaran Berhasil Diidentifikasi

Sebelumnya, Sebanyak tiga dari 14 jasad korban yang dilaporkan hilang dalam kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat pada Rabu (15/1/2025), berhasil diidentifikasi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyampaikan,dua korban yang teridentifikasi merupakan pramugari dan satu lainnya adalah karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

Dua pramugari yang berhasil diidentifikasi itu, salah satunya adalah Osima Yukari yang belakangan ini menjadi sorotan publik.

Lalu, satu orang lainnya yang merupakan pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), bernama Zukhi F Radja.

"Untuk Aulia Belinda (28) mantan pramugari Lion Air, Osima Yukari (29) pramugari BBN Airlines, BUMN Zukhi F Radja (42) merupakan Karyawan BUMN," kata Ade Ary di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat.

Karo Dokpol Pusdokkes Polri, Brigjen Nyoman Eddy Purnama, menyebut ketiga korban tersebut berhasil teridentifikasi berdasarkan hasil sidang rekonsiliasi, dengan membandingkan data postmortem dan antemortem.

"Untuk sementara, ada 9 body-part yang masih membutuhkan pendalaman. Kami mohon dukungan, doa, semua masyarakat agar kami juga memohon kepada korban yang merasa kehilangan bersabar karena kami akan melaksanakan kembali pendalaman," jelasnya dalam jumpa pers di RS Polri, Jumat.

Rumah Sakit Polri Kramat Jati berhasil melakukan identifikasi setelah potongan tubuh atau body part korban dicocokkan dengan data yang diberikan oleh keluarga korban.

Untuk korban lainnya yang belum teridentifikasi, Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigjen Prima Heru Yulihartono, meminta agar pihak keluarga yang lain untuk bersabar dan mendukung pihak RS Polri melakukan proses identifikasi kepada jasad korban yang lain.

Heru pun memohon maaf karena proses identifikasi jasad korban kebakaran membutuhkan waktu lama. 

Pasalnya, kata dia, jenazah korban kebakaran dalam kondisi yang sulit dikenali. 

"Kami mohon maaf apabila dalam pemeriksaan ini membutuhkan waktu yang cukup lama karena kondisi jenazah yang terbakar hebat," kata Prima.

Sejauh ini, ada 12 kantong jenazah yang diterima RS Polri Kramatjati untuk diidentifikasi. 

Sementara, total 14 orang dilaporkan hilang dalam tragedi tersebut.

Adapun, kondisi jasad sudah tidak utuh saat ditemukan sehingga diperlukan waktu untuk dilakukan identifikasi.

Di sisi lain, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta menyampaikan total kerugian akibat kebakaran di Glodok Plaza itu berkisar Rp90,9 miliar.

"Estimasi kerugian Rp90.900.000.000," ujar Kapusdatin BPBD Jakarta, Mohamad Yohan, kepada wartawan, Selasa (21/1/2025).

(Tribunnews.com/Rifqah/Abdi Ryanda/Reynas Abdila)

Editor: Pravitri Retno W

Tag:  #alasan #polisi #belum #bisa #olah #kasus #kebakaran #glodok #plaza #hingga #sekarang

KOMENTAR