Susno Minta Bareskrim Periksa 2 Jenderal di Kasus Vina: Jika Bermasalah, Jangan Sampai Jadi Kapolri
Mantan Kepala Bareskrim Polri, Komjen Pol (Purn) Susno Duadji. Siapa dua perwira tinggi Polri yang disebut-sebut ''bermasalah'' oleh mantan Kabareskrim Susno Duadji dalam kasus Vina Cirebon tahun 2016 silam? 
18:55
7 Agustus 2024

Susno Minta Bareskrim Periksa 2 Jenderal di Kasus Vina: Jika Bermasalah, Jangan Sampai Jadi Kapolri

- Siapa dua perwira tinggi Polri yang disebut-sebut "bermasalah" oleh mantan Kabareskrim Susno Duadji dalam kasus Vina Cirebon tahun 2016 silam?

Ternyata dua jenderal Polri ini adalah mantan Kapolres di Cirebon sekitaran tahun 2016 silam.

Susno secara blak-blakan sangat menyesalkan dua sosok jenderal ini.

"Yang sangat saya sesalkan ada dua kapolres yang waktu itu di Polres Cirebon Kota. Sekarang sudah jadi jenderal," katanya dikutip dari Kompas TV, Selasa (6/8/2024).

Seperti diketahui, Mabes Polri turut memeriksa para penyidik yang terlibat di kasus Vina Cirebon tahun 2016 silam.

Kemudian para penyidik di tahun 2014 yang menangkap Pegi Setiawan beberapa waktu lalu.

Termauk Iptu Rudiana yang juga sudah dipanggil Mabes Polri.

Susno berharap, dua kapolres di masa itu yang kini sudah menjadi jenderal juga diperiksa.

"Nah itu saya yakin itu diperiksa juga, apakah kapolres tidak handle perkara ini?," kata Susno.

"Mudah-mudahan baresrkim, atau timsus sudah memeriksa dua mantan kapolres itu," sambung dia.

Jika memang terbukti bersalah, maka pangkat jenderalnya perlu dipertanyakan.

Jika mereka terbukti lalai, maka dia bisa menilai bahwa pangkat jenderalnya tidak wajar.

"Kalau betul dia lalai atau kurang mampu, tidak wajar dia menyandang pangkat jenderal," kata Susno.

Kalau dua petinggi memang terbukti bermasalah, kata dia, bakal bahaya jika mereka lolos menjadi petinggi yang lebih lanjut atau bahkan menjadi Kapolri.

"Dan jangan sampai dia lolos nanti bisa-bisa jadi kapolri, bahaya itu," kata Susno.

Susno Duadji curiga ada otak utama yang melakukan rekayasa kasus Vina Cirebon.

Namun otak pelaku yang merekayasa kasus ini tidak mengarah kepada Iptu Rudiana yang selama ini banyak dituduh orang.

"Saya yakin bukan Pak Rudiana, tetapi Pak Rudiana ini justru korban terekayasa, terekayasa ini bisa jadi," kata Susno.

"Ini jangan dianggap benar, ini praduga saja," kata sambung Susno.

Susno menduga bahwa Iptu Rudiana waktu itu dengan kondisi kejiwaannya sedang terguncang karena anak kesayangannya meninggal.

Karena itu Iptu Rudiana langsung percaya keterangan Aep yang menyampaikan narasi 11 orang geng motor mengejar Vina dan Eky sebelum tewas.

Namun, hal ini hanyalah dugaan Susno semata.

Sikap Iptu Rudiana yang Buat Pengacara Kelimpungan

Iptu Rudiana beberapa waktu lalu diketahui membentuk Tim 6 berisi 60 pengacara yang siap membelanya dalam kisruh kasus Vina Cirebon.

Namun baru beberapa minggu dibentuk, Iptu Rudiana sudah membuat tim pengacaranya kelimpungan karena perilakunya.

Pertama, Iptu Rudiana mendadak muncul ke publik bersama dengan kuasa hukum Keluarga Vina, Hotman Paris dalam sebuah konferensi pers di Keraton Kacirebonan, Selasa (30/7/2024) petang.

Namun, Iptu Rudiana ternyata janjian dengan Hotman Paris tanpa mengabarkan Elza Syarief selaku kuasa hukumnya.

Hal tersebut membuat Razman Nasution 'gatal' untuk berkomentar.

Razman Nasution sempat menanyakan kejanggalan itu kepada Elza Syarief.

"Saya tidak habis pikir, begitu saya buka Youtube, Pak Rudiana konferensi pers bersama Pak Hotman Paris Hutapea, apa yang sedang terjadi sekarang? Setahu saya Pak Rudiana memberikan kuasa ke bu Elza dan kawan-kawan?" ujar Razman seperti dikutip dari Rakyat Bersuara di iNews yang tayang pada Selasa (30/7/2024) malam.

Razman Nasution mengaku tidak menyalahkan Iptu Rudiana karena sang polisi tersebut kini resah dan gelisah karena anaknya menjadi korban.

Namun, ia merasa janggal dengan sikap Hotman Paris yang main serobot klien tanpa adab.

Razman Nasution pun bertanya kepada Elza Syarief apakah Hotman Paris sempat 'kulo nuwun' atau minta izin kepadanya.

"Ada adab kalau kita berbeda pendapat atau mengambil klien, apakah pernah Hotman Paris nanya Kak Elza, apakah kakak izinkan dia (Iptu Rudiana) dateng ke situ? Apakah kakak keberatan tidak dengan Iptu Rudiana dateng ke situ, sedih tidak? Kok Hotman konferensi pers bersama dia tanpa Hotman ngomong ke kakak?" tanya Razman.

Elza Syarief menjawab semestinya Hotman Paris sudah mengetahui bahwa dirinya adalah kuasa hukum dari Iptu Rudiana.

Namun, Elza Syarief mengaku tak diberitahu langsung oleh Hotman Paris.

"Sebetulnya kan dia (Hotman) sudah tahu kan kita sudah umumkan. Harusnya dia memberitahu," jawab Elza.

Kedua, kuasa Hukum Iptu Rudiana yang lain, Mardiman Sane mengaku baru tahu bahwa kliennya yang menjemput terpidana kasus Vina Cirebon, Rivaldi dari Polsek Utbar.

Mardiman Sane bahkan tampak kaget mengetahui fakta yang disampaikan oleh Kuasa Hukum Rivaldi Aditya Wardhana, Sindy Sembiring.

Menurut dia, selama ini Iptu Rudiana tidak pernah menceritakan hal itu kepada dirinya selaku kuasa hukum.

Berdasarkan keyakinannya, nama Rivaldi ini muncul dari pengakuan para terpidana.

Rivaldi diketahui ditangkap oleh Polsek Utbar atas perkara lain, yakni membawa sajam.

Kemudian saat persidangan, berkas Rivaldi tiba-tiba di-split dengan terpidana lainnya.

Soal fakta bahwa Rivaldi dijemput oleh Rudiana ke Polres Cirebon Kota, Mardiman pun baru mengetahuinya.

"Oyah? Saya baru tahu malah. Terus terang saya baru dengar faktanya, untuk Rivaldi khususnya," kata Mardiman dikutip dari Nusantara TV, Rabu (7/8/2024).

Tak hanya itu, Mardiman juga bahkan baru tahu kalau Rivaldi sudah ditahan sebelumnya.

"Saya baru tahu bahwa awalnya Rivaldi sudah ditahan dengan kasus yang lain," ujarnya.

Bahkan menurut tidak, Rudiana juga tidak bercerita soal dirinya mengamankan Rivaldi.

"Setahu saya tidak (mengamankan Rifaly)," kata dia.

Tag:  #susno #minta #bareskrim #periksa #jenderal #kasus #vina #jika #bermasalah #jangan #sampai #jadi #kapolri

KOMENTAR