Titip Anak di Daycare atau Panggil Pengasuh ke Rumah, Orangtua Lebih Pilih Mana?
Kasus penganiayaan yang dilakukan Meita Irianty, pemilik daycare Wensen School di Depok sukses curi perhatian publik. Pihak yang paling khawatir adalah orangtua pekerja.
Bagi kebanyakan orangtua pekerja, memiliki tempat dan seseorang yang bisa dipercaya untuk mengasuh dan menjaga anaknya tentu jadi suatu hal yang sangat disyukuri. Meski mungkin ada anggota keluarga lain yang bisa membantu, tapi perasaan sungkan dan takut merepotkan sering kali jadi alasan untuk menitipkan anak ke daycare.
Irish, ibu pekerja dengan satu anak berbagi pengalamannya yang telah menggunakan jasa daycare sejak Februari 2024 lalu. Meski sempat ikut khawatir dengan kejadian di Wensen School, Irish yakin kalau saat ini dia tak salah pilih daycare untuk anaknya yang masih berusia 4 tahun.
"Kalau dibilang membantu ya, sangat membantu, malah kami agak “menyesal” kenapa gak dari dulu aja ya di daycare," cerita Irish saat dihubungi , Jumat (2/8/2024).
Baca Juga: Desak Bos Daycare Meita Irianty Penganiaya Bayi Dihukum Berat, Anggota Komisi Sosial DPR: Biar Jera!
Daycare, bagi Irish, tak hanya membantunya dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Tapi, dia dan suami juga rupanya turut merasakan manfaatnya karena kesehatan mental mereka lebih stabil, demikian pula anaknya.
"Karena anak di daycare sudah sama guru dan educaregiver, mereka paham dunia anak-anak, kebutuhan dan standar pola asuh anak yang benar. Guru dan orang tua juga komunikasinya terbuka, sejauh ini alhamdulillah gak ada keluhan," curhat Irish.
Namun, memilih daycare yang sesuai keinginan dan kemampuan finansial diri juga bukan perkara mudah. Rina, warga Bekasi, bercerita kalau dia dan suami lebih memilih pakai jasa pengasuh dipanggil ke rumah.
Meski sempat coba mencari beberapa daycare untuk anak sematawayangnya, namun Rina dan suaminya tak kunjung menemukan yang pas.
"Sempat mencari beberapa daycare gak sreg soal kebersihan, kurikulum, dan lokasi yang jauh dari rumah. Kalau pun ada yang sesuai itu biayanya mahal, 3-4 juta sebulan," aku Rina.
Baca Juga: Imbas Dosa Mieta Irianty Aniaya Bayi, Daycare Wensen School Harus Ditutup Permanen!
Meski pengasuh anaknya di rumah bukan profesional pengajar seperti di daycare, Rina merasa kalau tumbuh kembang anaknya tetap terjaga. Rina mengatakan kalau dirinya lebih suka memiliki pengasuh anak seorang ibu paruh baya karena dinilai bisa lebih sabar dalam menghadapi anak.
"Pengasuh anak kami berusia 54 tahun. Kami mempertimbangkan soal usia dan memilih usia di atas 40 tahun ke atas daripada anak muda. Selain sudah biasa mengasuh anak, ibu-ibu juga bisa lebih sabar menghadapi kelakukan anak," tuturnya.
Meita Irianty ditetapkan menjadi tersangka penganiayaan anak di daycare Depok. (Suara.com/Faqih)Pendapat berbeda lainnya disampaikan Nurin, warga Madiun. Ibu satu anak itu mengaku dia lebih nyaman menitipkan anaknya yang masih berusia 5 tahun kepada orang terdekatnya.
Saat menitipkan anak ke kerabat dekat, Nurin pun tidak mengharapkan apa pun dalam hal membantu tumbuh kembangnya. Nurin pilih mendidik sendiri anaknya dengan prinsip yang dia yakini, sekalipun memiliki kesibukan lainnya.
"Kalau daycare kan ada unsur mengharapkan lebih. Menurut saya, teman-teman saya yang pake daycare tuh ada yang alasannya ingin mendisiplinkan anak, misalnya ingin lepas popok, tapi nggak bisa atasi sendiri," ujarnya.
Hal dasar dalam mendisiplinkan anak, dirasa Nurin masih bisa dia lakukan sendiri. Sebagai orangtua, Nurin ingin menjadi 'sekolah' pertama bagi anaknya dalam belajar hal-hal dasar tersebut.
"Memang saya nggak mau kalo urusan 'pendidikan' etika, moral, kejiwaan, kognitif, atau apa pun itu menggantungkan ke orang lain," kata Nurin.
Tag: #titip #anak #daycare #atau #panggil #pengasuh #rumah #orangtua #lebih #pilih #mana