Prabowo Resmikan 37 Proyek Strategis Ketenagalistrikan PLN, Dorong Swasembada Energi Berbasis Energi Bersih
Peresmian 37 proyek strategis ketenagalistrikan di 18 Provinsi oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto (tengah) didampingi Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia (kedua dari kanan), Menteri BUMN, Erick Thohir (kedua dari kiri), Menteri PU, Dody Hanggodo (kiri), dan Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (kanan) pada Senin (20/1) bertempat di PLTA Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. (Foto: BPMI Setpres)
10:44
21 Januari 2025

Prabowo Resmikan 37 Proyek Strategis Ketenagalistrikan PLN, Dorong Swasembada Energi Berbasis Energi Bersih

- Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto baru saja meresmikan 37 proyek strategis ketenagalistrikan nasional yang digarap oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN). Peresmian ini berlangsung di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, Sumedang, Jawa Barat (Jabar), Senin (20/1/2024).

Adapun proyek yang diresmikan, termasuk 26 pembangkit listrik dengan total kapasitas 3.222,75 megawatt (MW), serta 11 jaringan transmisi dan gardu induk dengan panjang 739,71 kilometer sirkit (kms) dan kapasitas 1.740 megavolt ampere (MVA) di 18 provinsi di Indonesia. Dari seluruh pembangkit yang diresmikan, 89 persen di antaranya berbasis energi bersih.

Dalam sambutannya, Prabowo menegaskan pentingnya pengembangan sektor ketenagalistrikan sebagai bagian dari swasembada energi berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Betapa penting energi yang kita butuhkan untuk melangsungkan transformasi bangsa kita. Kami ingin menjadi negara modern, negara maju. Kami ingin meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia. Kami ingin menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia, untuk itu kita butuh untuk menjadi negara industri," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (21/1/2025).

PLN merinci bahwa proyek strategis tersebut mencakup berbagai jenis pembangkit, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas 284 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 29,98 MW, serta Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebesar 41,52 MW.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyatakan kebanggaannya atas diresmikannya 37 proyek ketenagalistrikan. Prabowo juga mengapresiasi kerja keras dan kerja sama seluruh pihak yang telah mewujudkan proyek ini.
DOK. PLN Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyatakan kebanggaannya atas diresmikannya 37 proyek ketenagalistrikan. Prabowo juga mengapresiasi kerja keras dan kerja sama seluruh pihak yang telah mewujudkan proyek ini.

Selain itu, pembangkit lain yang berbasis energi bersih termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 50,25 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) sebesar 27 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) 2.380 MW, dan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) 60 MW.

Pada kesempatan tersebut, Prabowo menekankan bahwa Indonesia, sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, memiliki potensi besar untuk melakukan transformasi menuju penggunaan energi yang ramah lingkungan.

Transformasi tersebut diarahkan pada pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) sebagai bagian dari strategi keberlanjutan energi nasional.

"Untuk itu, energi sangat vital. Kita punya sumber alam yang cukup besar dan kita sekarang punya kemampuan untuk melakukan transformasi ini. Saya kira, saat ini Indonesia termasuk salah satu negara paling maju di dunia dalam bidang transformasi energi menjadi energi terbarukan," ujar Prabowo.

Peran strategis PLN 

Dalam konteks tersebut, PLN memainkan peran strategis sebagai ujung tombak implementasi visi swasembada energi pemerintah.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa PLN memiliki komitmen penuh untuk menyukseskan visi pemerintah dalam mencapai kemandirian energi dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Hal tersebut diwujudkan melalui pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang berfokus pada pengembangan energi baru dan terbarukan EBT.

"PLN siap melaksanakan penugasan dari pemerintah untuk memberikan akses listrik yang merata bagi seluruh masyarakat. Langkah ini juga merupakan bagian dari upaya kami dalam mendukung target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen yang telah dicanangkan melalui swasembada energi," ujar Darmawan.

Ia juga menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang solid antara PLN dan pemerintah, yang memungkinkan berbagai tantangan dalam pembangunan infrastruktur listrik dapat diatasi dengan baik.

"Terima kasih kepada pemerintah yang terus mendukung upaya PLN dalam mewujudkan keadilan energi bagi seluruh masyarakat, sehingga proyek-proyek ini dapat diselesaikan dengan cepat dan efisien," tutur Darmawan.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa proyek strategis ketenagalistrikan ini tidak hanya akan memastikan suplai listrik yang andal bagi masyarakat, tetapi juga berkontribusi besar dalam mendukung perekonomian, serta menciptakan ribuan lapangan kerja baru yang akan menggerakkan roda ekonomi daerah.

Kunci untuk mendukung swasembada energi 

Pada kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan berbasis EBT secara masif merupakan kunci penting dalam mewujudkan swasembada energi nasional.

Menurutnya, proyek ketenagalistrikan yang baru diresmikan ini adalah salah satu yang terbesar di dunia, sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo untuk mentransformasi sektor energi nasional.

"Peresmian proyek ini adalah wujud nyata dari komitmen Presiden Prabowo untuk mengalihkan penggunaan energi fosil ke energi baru dan terbarukan. Dengan ini, kami sedang menjalankan salah satu proyek ketenagalistrikan terbesar di dunia," ujar Bahlil.

Ia juga menekankan bahwa seiring dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, pemerintah terus mendorong penyediaan energi listrik yang berkelanjutan.

Pengembangan infrastruktur listrik berbasis EBT akan terus ditingkatkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pasokan energi di seluruh wilayah Indonesia.

"Ke depan, kami berencana menambah 71 GW atau 71.000 MW kapasitas listrik dengan jaringan sepanjang 48.000 kilometer (km). Jarak tersebut setara dengan sekitar 8.000 km jika ditarik lurus," jelasnya.

Pada peresmian proyek strategis ketenagalistrikan ini, Presiden Prabowo didampingi oleh sejumlah pejabat, di antaranya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung, Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Machmudin, dan Gubernur Jabar Terpilih Dedi Mulyadi.

Editor: Dwi NH

Tag:  #prabowo #resmikan #proyek #strategis #ketenagalistrikan #dorong #swasembada #energi #berbasis #energi #bersih

KOMENTAR