Tudingan PDIP usai KPK Geledah Rumah Hasto, Curiga Pengalihan Isu, Seret Nama Jokowi
Penggeledahan itu terkait penanganan kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan atau obstruction of justice dalam perkara Harun Masiku.
Juru Bicara PDIP Guntur Romli menduga penggeledahan rumah Hasto sebagai upaya untuk mengalihkan isu soal Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Yakni terkait rilis kumpulan jurnalis investigasi dunia (OCCRP) yang menempatkan Jokowi sebagai salah satu pemimpin terkorup di dunia.
"Penggeledahan rumah Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto oleh KPK di Bekasi bagi kami adalah upaya untuk mengalihkan isu dari pengumuman OCCRP yang menempatkan Jokowi sebagai finalis terkorup di dunia tahun 2024," kata Guntur, Selasa.
Guntur mengatakan, dirinya mendapat informasi bahwa Jokowi sangat terganggu dengan isu rilis OCCRP.
Sehingga, kata Guntur, Jokowi melakukan segala cara untuk menutupi kabar tersebut.
“Kami mendapatkan informasi, Jokowi sangat terganggu dan marah atas pengumuman OCCRP itu dan melakukan segala cara untuk menutupi berita ini dengan pengerahan buzzer dan intimidasi," katanya.
"Ada portal berita yang diintimidasi agar menghapus berita. Dan pengerahan buzzer di media sosial untuk mendiskreditkan OCCRP dan pihak-pihak yang mendukung agar pengumuman OCCRP dilanjutkan oleh penegak hukum agar segera memeriksa dugaan korupsi dan pencucian uang Jokowi dan keluarganya,” sambung dia.
Dugaan itu, menurut Guntur, semakin kuat lantaran pada hari yang sama ada aktivis dan LSM yang mendatangi KPK meminta menindaklanjuti dugaan korupsi yang dilakukan Jokowi.
“Maka, dilaksanakanlah kegiatan penggeledahan rumah Hasto Kristiyanto untuk mengalihkan isu,” jelasnya.
Bantahan KPK
Di sisi lain, KPK membantah bahwa penggeledahan di rumah Hasto sebagai pengalihan isu.
Termasuk mengalihkan isu Jokowi yang masuk nominasi pemimpin dunia terkorup versi OCCRP.
"Kami tidak bisa melarang pihak luar untuk berpikiran seperti itu ataupun ada juga pihak-pihak yang merasa bahwa kegiatan ini adalah pengalihan isu untuk isu-isu lain yang sedang hangat hangatnya dibicarakan di beberapa media, itu mari kita biarkan itu berada di ruang publik," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2025).
Tessa memastikan penggeledahan di kediaman Hasto dilakukan penyidik secara profesional.
"KPK dalam hal ini penyidik akan tetap menjalankan tindakan secara profesional, prosedural, dan proporsional," katanya.
Diketahui, KPK menggeledah rumah Hasto Kristiyanto pada Selasa (7/1/2025) siang,
Penyidik menyita sejumlah barang dari rumah Hasto.
Kuasa hukum Hasto, Johannes Tobing mengatakan barang yang dibawa penyidik tidak banyak.
Hanya sebuah buku catatan milik ajudan Hasto yakni Kusnadi dan sebuah flashdisk.
"Engga ada, cuma dapat itu, apa dapat, satu flashdisk sama satu buku kecil tulisannya Mas Kusnadi," kata Johannes, Selasa.
Penyidik juga membawa koper, namun Johannes menyebut bahwa koper itu tak ada isinya.
"Engga ada (koper), yang kita terima sebagai berita penyitaan barang ada dua itu, menurut mereka, menurut mereka, itu ada, ada dugaan apa keterkaitan perkara terhadap Harun Masiku," ucapnya.
Meski begitu, Johannes mengatakan tidak mengetahui isi dari flashdisk yang dibawa oleh penyidik.
"Tentu dong, kan semua yang dibuka digeledah mereka mereka sita kami saksikan semua."
"Ya menurut mereka ada ya kita sejauh ini engga tahu isinya, menurut mereka," ungkapnya.
(Tribunnews/Milani/Abdi Ryanda)
Tag: #tudingan #pdip #usai #geledah #rumah #hasto #curiga #pengalihan #seret #nama #jokowi