Letjen Djaja Suparman Mantan Suami Connie Bakrie Ternyata Pernah Bersurat ke Jokowi, Adukan Kasusnya
Mantan suami Connie Bakrie ini pernah mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo, meminta keadilan dalam menghadapi kasus yang telah melandanya.
Kasus Mantan Panglima Kodam
Djaja Suparman, yang pensiun sebagai Pati TNI AD pada tahun 2006, terjerat dalam kasus korupsi yang melibatkan pembebasan lahan untuk jalan tol di Malang.
Kasus ini mengemuka pada tahun 1998, ketika Djaja menerima kompensasi dana sebesar Rp 176 miliar dari PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) atas tukar guling lahan seluas 88 hektar milik Kodam Brawijaya.
Dalam perjalanan kasusnya, Djaja divonis hukuman 4 tahun penjara dan denda sebesar Rp 30 juta pada 26 September 2013 oleh Pengadilan Militer Tinggi III Surabaya.
Selain itu, ia diharuskan mengembalikan uang pengganti sebesar Rp 133 miliar.
Namun, anggapan Djaja berbeda; ia menganggap dana tersebut adalah bantuan natura, bukan ganti rugi atas pelepasan aset Kodam.
Setelah bertahun-tahun menjalani proses hukum yang berlarut-larut, Djaja merasa ada ketidakadilan yang menimpanya.
Pada 5 Juli 2022, ia mengirimkan surat terbuka kepada Jokowi, mengungkapkan perasaannya atas perlakuan yang tidak adil tersebut.
"Saya merasa terasingkan dan tidak mendapatkan keadilan," ujar Djaja dalam suratnya.
Namun, suratnya tersebut dijawab oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, yang menegaskan bahwa Istana tidak dapat mencampuri proses hukum.
Meskipun merasa diabaikan, Djaja tetap melaksanakan putusan pengadilan dan menjalani hukuman di Lapas Sukamiskin Bandung pada 13 Oktober 2022.
Perceraian
Djaja Suparman dan Connie Bakrie bercerai pada 2014, setelah menjalani rumah tangga yang dikaruniai tiga orang anak.
Kini, di usia 75 tahun, Djaja menghadapi sisa hidupnya dengan bayang-bayang masa lalu yang kelam.
Kasus korupsi yang menjeratnya tak hanya mempengaruhi reputasi pribadi, tetapi juga dampak pada keluarganya, termasuk anak-anaknya.
Baru-baru ini namanya kembali diperbincangkan, setelah mantan istri, Connie, menyebut bahwa dokumen titipan Hasto (Sekjen PDIP) yang kemudian dinyatakan berisi video skandal pejabat negara itu telah disimpannya di Rusia.
Nama Connie pun jadi pemberitaan di mana-mana imbas pengakuan tersebut.
Setali tiga uang, mantan suaminya, Letjen TNI (Purn) Djajaj Purnama pun ikut jadi sorotan.
Berikut sosok Djaja Suparman lebih jauh
Djaja Suparman merupakan seorang pensiunan perwira tinggi TNI-AD.
Djaja Suparman merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1972 dari kesatuan infanteri baret hijau.
Lahir pada 11 Desember 1949, usia Djaja Suparman saat ini adalah 75 tahun.
Djaja Suparman lahir dari keluarga sederhana.
Ayahnya seorang polisi berpangkat Ajun Inspektur Polisi yang mendidiknya dengan disiplin.
Di masa mudanya, Djaja membantu keluarganya dengan menjadi penjual es lilin.
Menurut Djaja, pengalaman tersebut mengajarkannya arti kerja keras dan kemandirian.
“Saya ingin belajar mencari uang halal, membantu meringankan beban orang tua,” ungkapnya dalam buku biografinya, “Jejak Kudeta (1997-2005): Catatan Harian Letnan Jenderal (Purn) Djaja Suparman.”
Pengalaman hidup yang penuh perjuangan ini menjadi fondasi kesuksesan Djaja Suparman hingga mencapai pangkat Letnan Jenderal dan menjalani karier cemerlang di TNI.
Djaja Suparman tidak hanya dikenal karena kiprahnya di dunia militer, tetapi juga karena pandangannya yang tegas dan kontribusinya dalam berbagai tugas strategis.
Sementara itu, di TNI, Djaja Suparman pernah menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) dari 1999 hingga 2000, Panglima Kodam Jayakarta (Pangdam Jaya) dari 1998 hingga 1999, dan Panglima Kodam V/Brawijaya dari 1997 hingga 1998.
Ia memulai karier militernya sebagai Komandan Peleton (Danton) di Blitar. Setelahnya, ia menjabat sebagai Komandan Yonif 507/Sikatan di Surabaya, pasukan andalan Kodam V/Brawijaya.
Kariernya terus menanjak dengan berbagai jabatan strategis, di antaranya:
Komandan Distrik Militer (Dandim) Probolinggo.
Waasops Kasdam V/Brawijaya.
Komandan Brigif 13/Galuh Kostrad di Tasikmalaya.
Komandan Resimen Taruna Akmil di Magelang.
Kasdam II/Sriwijaya, di mana ia meraih pangkat bintang satu.
Setelah menjabat sebagai Pangdam V/Brawijaya dan Pangdam Jaya, Djaja ditunjuk sebagai Pangkostrad pada November 1999.
Namun, ia hanya menjabat selama beberapa bulan sebelum digantikan oleh Letjen TNI Agus Wirahadikusumah pada Maret 2000.
Setelah itu, Djaja menjabat sebagai Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI (Dan Sesko TNI) dan terakhir sebagai Inspektur Jenderal TNI (Irjen TNI) sebelum pensiun.
Jabatan Militer
Danton Yonif 511/Badak Hitam
Danton Ban Yonif 511/Badak Hitam
Danton STTB Yonif 511/Badak Hitam
Danton SMB Yonif 511/Badak Hitam
Pasi 4/Log Yonif 511/Badak Hitam
Dankiban Yonif 511/Badak Hitam
Dankipan Yonif 511/Badak Hitam
Pasi 3/Pers Yonif 511/Badak Hitam
Kasi 3/Pers Brigif Linud 17/Kostrad
Kasi 4/Log Brigif Linud 17/Kostrad
Dandenma Brigif Linud 17/Kostrad
Dandenma Divif 1/Kostrad
Kasi 2/Ops Korem 084/Bhaskara Jaya
Letnan Kolonel
Danyonif 507/Sikatan
Dandim 0820/Probolinggo
Waasops Kasdam V/Brawijaya
Danbrigif 13 Galuh/Kostrad (1993—1994)
Aster Kasdam Jaya
Danmentar Akmil
Kasdam II/Sriwijaya
Pangdam V/Brawijaya (1997—1998)
Pangdam Jaya (1998—1999)
Pangkostrad (1999—2000)
Dansesko TNI (2000—2003)
Irjen TNI (2003—2006)
Tag: #letjen #djaja #suparman #mantan #suami #connie #bakrie #ternyata #pernah #bersurat #jokowi #adukan #kasusnya