Profil Connie Rahakundini Bakrie, Pengamat Militer yang Simpan Dokumen Penting Milik Hasto di Rusia
Ia mengaku dititipi sejumlah dokumen penting oleh Hasto Kristiyanto sesaat sebelum Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP itu ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupi (KPK) dalam kasus Harun Masiku.
Wanita yang akrab disapa Connie Bakrie itu menyebut dokumen yang berisi informasi mengenai dugaan skandal sejumlah pejabat dalam negeri itu ia bawa ke Rusia.
"Betul. Silakan cek Instagram saya, karena itu sumber beritanya. Saya yang sampaikan," kata Connie saat dihubungi, Senin (30/12/2024).
Melalui unggahan pada Instagram pada 3 hari lalu, Connie mengungkapkan bahwa langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk antisipasi agar dokumen-dokumen tersebut tidak hilang, mengingat urgensi dan sensitivitas informasi yang terkandung di dalamnya.
Selain itu, Connie mengklaim dokumen tersebut bisa menjadi "bom waktu".
Berikut profil Connie Rahakundini Bakrie.
Profil Connie Rahakundini Bakrie
Connie Rahakundini Bakrie lahir pada 3 November 1964.
Ia memiliki nama lengkap Rahakundini Laspetrini.
Connie merupakan anak dari pasangan Dr. Ir. Bakrie Arbie dan Nyi Raden Sekarningsih Ardiwinata. Sang ayah adalah seorang ahli nuklir, sementara ibunya seorang penulis dan fotografer.
Connie pernah menikah dengan Djaja Suparman.
Namun, ia dan Djaja memutuskan untuk cerai pada tahun 2014.
Dari hasil pernikahannya dengan Djaja, Connie dikaruniai tiga anak yang bernama Samantha Deandra Azzaria, Aurelle Alessandra Merkava, dan Audindra.
Connie Bakrie memiliki latar belakang pendidikan yang tak main-main.
Ia meraih gelar sarjana (S-1) dari institusi bergengsi, seperti Universitas Birmingham, Inggris, dan Massachusetts Institute of Technology (MIT) Boston, Amerika Serikat.
Connie kemudian melanjutkan pendidikan doktoralnya di Universitas Indonesia.
Tak sampai di situ, Connie juga menempuh pendidikan tambahan di Asia Pasifik Centre for Security Studies (APCSS), Hawaii-Fu Xi Kang War Academy, serta mengikuti ROC-Chevening Executive Programme for Democracy and Security di Universitas Birmingham, Inggris.
Dengan rekam jejaknya yang luas, ia tidak hanya menonjol di dunia akademik, tetapi juga dalam kontribusinya terhadap pengambilan kebijakan strategis di Indonesia.
Sebelumnya, Connie Bakrie mengundurkan diri dari Partai NasDem usai mengetahui dukungan partai tersebut kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Connie juga pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif Kajian Maritim Indonesia dan Institut Kajian Pertahanan dan Keamanan (IODAS).
Selain itu, ia juga menjadi salah satu dari 23 peserta terpilih dalam Kepemimpinan Masa Depan Program Angkatan III di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Boston, Amerika Serikat dan bagian dari Program Eksekutif Chevening untuk Demokrasi dan Keamanan di Universitas Birmingham, Inggris.
Berkat pemikiran strategis dan analisis mendalamnya, Connie Bakrie menjadi salah satu rujukan utama bagi pengambil kebijakan di berbagai lembaga penting pemerintah, termasuk DPR Komisi I, Kemenkopolhukam, Kemhan, Kemlu, Wantannas, Lemhanas, Wantimpres, dan BIN.
Selain kontribusi akademis dan strategis, Prof. Connie juga dikenal karena perannya dalam mendukung perkembangan industri pertahanan Indonesia yang kini diamanahi sebagai Dewan Pengawas Industri Pertahanan Swasta Nasional.
(Tribunnews.com/Falza/David Adi) (Kompas.com/Aryo Putranto Saptohutomo)
Tag: #profil #connie #rahakundini #bakrie #pengamat #militer #yang #simpan #dokumen #penting #milik #hasto #rusia