Bawaslu Telusuri Sekda Takalar yang Diduga Kampanyekan Gibran, Jokowi Tak Diperiksa
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja(KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN)
14:50
17 Januari 2024

Bawaslu Telusuri Sekda Takalar yang Diduga Kampanyekan Gibran, Jokowi Tak Diperiksa

- Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja, menyampaikan bahwa jajarannya di daerah tengah menelusuri dugaan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Muhammad Hasbi diduga mengkampanyekan pemenangan Gibran Rakabuming dalam Pilpres 2024.

“Kami lakukan penelusuran dan sudah kami periksa beberapa teman-teman, apakah ada hadir di acara itu, siapa dan bagaimana,” kata Bagja kepada wartawan, Rabu (17/1/2024).

Bagja membuka kemungkinan Hasbi akan dimintai keterangan. Proses penelusuran akan dilakukan Bawaslu Kabupaten Takalar.

“Biasanya ada teknik penelusuran ya, dari mulai bawah dulu baru kemudian Sekda-nya, atau Sekda dulu, tergantung teman-teman di tingkat kabupaten/kota,” kata dia.

Di sisi lain, ia memastikan bahwa Presiden Joko Widodo, yang namanya turut disebut dalam kampanye tersebut menjanjikan pengangkatan jutaan ASN jika Gibran menang Pilpres 2024, tak akan diperiksa.

Bawaslu menilai, keterlibatan Jokowi hanya sebatas klaim tanpa bukti dari Hasbi.

"Kalau tidak ada perintah tertulis bisa (diperiksa) atau tidak? Tidak bisa, kecuali terekam ya, tervideo, dalam bentuk gambar, dan lain-lain. Kalau cuma 'saya mendapat (informasi) A, saya mendapat B' ya susah dibuktikan, gimana kita mau tindak lanjuti," ujar Bagja.

Sebelumnya diberitakan, video berdurasi satu menit memperlihatkan Muhammad Hasbi saat membuka acara rembuk guru di Museum Daerah Balla Apakka Sulapa', Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Hasbi tengah membahas masalah tenaga pendidikan. Kemudian di tengah pembahasan, Hasbi menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo sudah menjanjikan pengangkatan CPNS bagi tenaga pengajar dan program itu akan dilanjutkan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, jika terpilih pada Pilpres 2024 mendatang.

"Pak Jokowi sudah janjikan, kalau anaknya menang (Gibran), Insyaallah akan dilanjutkan program pengangkatan CPNS jutaan. Itu harus diapresiasi, pengakatan CPNS kita butuh. Guru-guru ini kurang,” kata Muhammad Hasbi dalam video tersebut.

Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD meminta Bawaslu tidak hanya mengusut dugaan pelanggaran netralitas Hasbi selaku ASN, tetapi juga mengusut apakah Presiden Joko Widodo betul-betul pernah menjanjikan hal yang diungkap Hasbi.


"Ada dua konteks penting yang harapan kita bisa ditelusuri lebih lanjut oleh Bawaslu. Yang pertama adalah soal netralitas tadi yang disampaikan oleh pak Ifdal, netralitas ASN. Dan yang kedua adalah isi dari pesan yang menyebutkan pesan itu dari Presiden Jokowi," kata anggota tim hukum TPN Ganjar-Mahfud, Finsensius Mendrofa, di kantor Bawaslu RI, Selasa (16/1/2024).

"Nah itu juga harapan kita ini bisa ditelusuri lebih lanjut oleh Bawaslu, apakah betul telah tersampaikan pesan itu kepada Sekda Kabupaten Takalar misalnya," tambahnya.

Ia menegaskan, Bawaslu jangan hanya mengusut dugaan pelanggaran netralitas ASN yang dilakukan oleh Hasbi.

"Tapi juga konten atau pesan yang disampaikan oleh yang diduga oleh ASN ini menyampaikan konten (Jokowi)," ucap Finsensius.

Bawaslu RI juga diharapkan membangun koordinasi intens dengan Bawaslu Takalar dan Bawaslu Sulawesi Selatan berkaitan dengan kasus ini agar bisa segera diusut.

Editor: Vitorio Mantalean

Tag:  #bawaslu #telusuri #sekda #takalar #yang #diduga #kampanyekan #gibran #jokowi #diperiksa

KOMENTAR