Aipda Robig Zaenudin Tembak Gamma Rizkynata Oktafandy gara-gara Motor Kena Pepet
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengikuti RDP dengan Komisi III DPR di Jakarta, Selasa (3/12/2024). (Salman Toyibi/ Jawa Pos)
11:48
4 Desember 2024

Aipda Robig Zaenudin Tembak Gamma Rizkynata Oktafandy gara-gara Motor Kena Pepet

– Sejumlah fakta baru terungkap dalam kasus penembakan siswa SMK di Semarang. Berdasar hasil penyelidikan Polda Jateng, penembakan yang dilakukan Aipda Robig Zaenudin, anggota Polrestabes Semarang, ternyata tidak ada hubungannya dengan tawuran siswa.

Penegasan itu sekaligus mementahkan pernyataan Kapolrestabes Semarang Kombespol Irwan Anwar. Sebelumnya, Irwan menyatakan bahwa Gamma Rizkynata Oktafandy, siswa SMK yang tewas ditembak, terlibat tawuran antargeng.

Temuan itu diungkap jajaran Polda Jateng dalam forum rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi III DPR kemarin (3/12). Kepala Subdit (Kasubdit) 3 Jatanras Polda Jateng AKBP Helmy Tamaela menjelaskan, keterangan saksi dan bukti terkait penembakan telah diamankan. Aipda Robig pun sudah dimintai keterangan.

”Setelah olah TKP (tempat kejadian perkara, Red) dan (meminta) keterangan ahli, akan dilakukan penetapan tersangka,” kata Helmy. Hasil penyelidikan propam, insiden penembakan pada Minggu (24/11) dini hari tersebut tidak terkait dengan pembubaran tawuran yang terjadi sebelum peristiwa penembakan.

”Anggota ini (Aipda Robig, Red) pulang dari kantor dan bertemu satu kendaraan (motor, Red) yang dikejar tiga kendaraan (motor, Red),” kata Kabidpropam Polda Jateng Kombespol Aris Supriyono. Menurut Aris, motif Robig mengeluarkan tembakan karena kena pepet satu motor yang dikejar tiga motor tersebut.

Sebelumnya, Kapolrestabes Semarang Kombespol Irwan menjelaskan, motif penembakan terkait dengan tawuran antara Geng Seroja dan Geng Tanggul. Tembakan yang dikeluarkan Robig bertujuan membubarkan tawuran itu.

Di hadapan Komisi III DPR, Irwan pun masih mempertahankan argumentasi itu. Berdasar rekaman CCTV dan video pribadi yang diperoleh dari salah seorang pelaku tawuran, Irwan menjelaskan mengenai adanya tawuran tersebut.

”Mereka dalam chatting di media sosial itu janji ketemu (untuk tawuran, Red) di depan Perumahan Paramount,” ungkap Irwan sembari menunjukkan bukti rekaman video yang menampilkan beberapa pemuda di atas motor sedang menenteng senjata tajam.

Namun, menurut Helmy, dari hasil pemeriksaan Polda Jateng, ajakan tawuran di media sosial tersebut memang ada. Namun, tawuran tidak terjadi. ”Sebab, salah satu lawan membawa sajam sehingga lawan satunya mundur dan terjadi kejar-mengejar sampai TKP,” terangnya.

Subdit 3 Jatanras Polda Jateng juga menegaskan bahwa Aipda Robig sempat dipepet motor yang dikejar. Ketika dipepet tersebut, Robig mengeluarkan tembakan peringatan satu kali ke arah jam 11 dan meneriakkan kata "polisi". ”Kemudian (mengeluarkan) tembakan kedua yang mengenai almarhum Saudara Gamma,” ungkapnya.

Total ada empat tembakan yang dikeluarkan Robig. Tembakan terakhir mengenai dua orang yang berboncengan. Satu korban terkena serempetan peluru di sekitar dada. Sementara, satu korban yang diboncengkan terkena tembakan di bagian tangan kiri.

Ketua Umum Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) M. Isnur meminta ada tindakan tegas terhadap Kapolrestabes Semarang. Sebab, ada upaya menutupi fakta penembakan Gamma. ”Ini kerap kali jadi modus kepolisian untuk menghapus jejak kejahatan,” kata Isnur kepada Jawa Pos.

Isnur lantas menyinggung kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di Jakarta dan penganiayaan Afif Maulana di Padang. Dalam dua kasus tersebut, juga ada upaya mengaburkan fakta kejahatan yang dilakukan aparat kepolisian. Bentuk pengaburan fakta, salah satunya dilakukan dengan cara menyampaikan kronologi sepihak versi polisi.

Menurut Isnur, upaya menutupi fakta kejahatan mestinya tidak boleh ditoleransi. Sebab, upaya tersebut merupakan perbuatan korupsi terhadap keadilan dan tindakan penyalahgunaan wewenang yang berbahaya bagi penegakan hukum.

”Penghalang-halangan pengungkapan tindak pidana (obstruction of justice) adalah pelanggaran HAM serius dan merupakan kejahatan, apalagi dilakukan polisi sebagai penegak hukum,” terangnya.

YLBHI mendesak DPR mengevaluasi Polri secara keseluruhan. Selain itu, YLBHI meminta pengusutan penembakan Gamma tidak berhenti pada penahanan Robig. ”Polri harus berani mengambil langkah tegas dengan memecat polisi yang menjadi pelaku penembakan (Gamma, Red),” ujarnya. (tyo/idr/ifa/ton/c7/oni)

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #aipda #robig #zaenudin #tembak #gamma #rizkynata #oktafandy #gara #gara #motor #kena #pepet

KOMENTAR