Gus Ipul Koordinasi dengan Polisi soal Wacana Penempatan MAS di Safe House Kemensos
Diketahui, pelaku berinisial MAS yang masih berusia 14 tahun ditempatkan di safe house Kementerian Sosial (Kemensos).
"Masih koordinasi ya, pasti kita siap ya. Tentu dalam pengawasan polisi. Jadi memang yang anak di bawah umur yang berhadapan dengan hukum memang biasanya dititipkan di tempat kita," kata Gus Ipul di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Selasa (3/12/2024).
Gus Ipul mengatakan pihaknya memiliki sejumlah tempat bagi anak di bawah umur yang terlibat kasus kriminal.
"Ada beberapa tempat di Jakarta ini, bisa di Bambu Apus, bisa di Bekasi, bisa di Pasar Rebo. Nanti kita lihat di mana yang ini. Pasti kita siapkan tempatnya, pasti kita layani, sesuai dengan prosedur yang kita miliki," kata dia.
Dia memastikan juga akan berkoordinasi dengan tenaga medis jika memang MAS perlu pendampingan psikologis.
"Enggak mungkin juga kementerian sosial nangani sendiri. Yang kita siapkan tempatnya, dan beberapa petugas yang memang terampil gitu. Tapi untuk medis ya, tentu kita kerja sama dengan Kementerian Kesehatan. Masalah hukumnya kita serahkan sepenuhnya kepada polisi," kata Gus Ipul.
Soal berapa lama MAS ditempatkan di sana, Gus Ipul mengaku belum tahu.
"Sesuai dengan keputusan pengadilan. Ya pasti kita layani, tapi harus ada keputusan pengadilan. Tapi ya tentu pasti akan koordinasi dengan polisi," pungkasnya
Peristiwa pembunuhan di Perumahan Taman Bona Indah, Kelurahan Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan (Jaksel) pada Sabtu dini hari (30/11) sudah naik penyidikan. Polres Metro Jaksel menetapkan MAS sebagai tersangka. Remaja berusia 14 tahun itu kini dititipkan oleh penyidik kepada Kementerian Sosial (Kemensos).
Keterangan tersebut disampaikan secara langsung oleh Kasi Humas Polres Metro Jaksel AKP Nurma Dewi. Dia menyampaikan hal itu saat ditanyai oleh awak media pada Senin (2/12/2024).
”Dia (MAS) dititip di Kemensos di Lembaga Penitipan Anak,” terang dia.
Langkah itu diambil lantaran MAS berstatus sebagai Anak Berurusan dengan Hukum (ABH).
Saat diamankan oleh Polsek Cilandak dan dilimpahkan kepada Polres Metro Jaksel, MAS langsung ditangani oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA). Lantaran usianya masih di bawah umur, proses hukum terhadap pelaku pembunuhan tersebut disesuaikan dengan aturan dan ketentuan yang berlaku. Meski sudah dititipkan, Nurma memastikan Polres Metro Jaksel tetap melakukan pengawasan.
Sebelumnya, Seorang anak di bawah umur, MAS (14), yang diduga menghabisi nyawa ayah dan neneknya, kini ditetapkan sebagai tersangka.
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi membenarkan terkait hal tersebut.
"Iya (MAS alias pelaku) tersangka," kata Nurma, saat dihubungi, Senin (2/12/2024).
Meski demikian, ia belum menjelaskan lebih lanjut terkait motif MAS melakukan penikaman terhadap ayah dan neneknya hingga tewas, pada Sabtu (30/11/2024) dini hari.
"Motifnya belum," tuturnya.
Saat ini, menurut Nurma, MAS dititipkan di lembaga penitipan anak Kementerian Sosial.
Katanya, meski dititipkan, pihak kepolisian tetap terus melakukan pemantauan terhadap tersangka MAS.
Selain itu, polisi juga masih mendalami motif tersangka tega menghabisi nyawanya. Termasuk dengan meminta keterangan dari saksi-saksi, di antaranya seperti guru hingga kepala sekolah tempat MAS menimba ilmu.
Akibat perbuatannya tersebut, tersangka diduga dijerat Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun.
"Diduga melanggar Pasal 338 KUHP subsider Pasal 351 KUHP," imbuh Nurma.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung, menjelaskan bahwa pelaku melakukan tindakan kejam ini setelah mengaku mendengar bisikan gaib.
"Interogasi awalnya, dia merasa tidak bisa tidur dan ada hal-hal yang membisiki dia," ungkap Gogo.
Pelaku mengambil pisau dari dapur dan menikam ayah serta ibunya yang tidur di lantai atas.
"Ayahnya sedang tidur bersama ibunya. Dia turun mengambil pisau, lalu naik lagi dan melakukan penusukan," tambahnya.
Ayahnya tewas di lokasi, sedangkan ibunya berhasil selamat meski terluka.
Nenek yang terbangun juga menjadi korban, ditikam saat mencoba keluar dari kamar.
"Diduga neneknya juga ditusuk saat keluar," jelas Gogo.
Tag: #ipul #koordinasi #dengan #polisi #soal #wacana #penempatan #safe #house #kemensos