5 Fakta Effendi Simbolon Dipecat PDIP setelah Dukung Ridwan Kamil, Surat Pemecatan Diteken Megawati
Surat pemecatan terhadap Effendi ditetapkan pada Sabtu (30/11/2024).
Pemecatan itu dikonfirmasi oleh Ketua DPP PDIP bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat.
"Benar, yang bersangkutan sudah dipecat dari partai," kata Djarot, Sabtu.
Berikut lima fakta seputar pemecatan Effendi.
1. Sempat hadiri acara pendukung Ridwan Kamil
Sebelum dipecat, Effendi sempat menghadiri pertemuan para pendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2024).
Namanya sempat disebut oleh Ketua Tim Pemenangan RK-Suswono, Ahmad Riza Patria, dalam acara itu.
Saat itu Riza mengatakan kader PDIP tersebut memberikan dukungan untuk RK-Suswono.
“Di sini ada spesial Pak Jokowi, dari PDI Perjuangan (PDIP) ada Effendi Simbolon. Ini kader PDI Perjuangan yang mendukung Ridwan Kamil,” ujar Riza di Cempaka Putih.
Nama Effendi juga kembali disinggung Ridwan Kamil pada akhir acara.
Pada momen itu, Ridwan Kamil menyinggung soal Pilkada Jakarta yang menjadi ajang rekonsiliasi bagi pihak-pihak yang terpecah pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024, termasuk sosok Effendi.
“Di belakang saya ada Pak Effendi Simbolon, (tadi) mendeklarasikan 7.000 (dukungan dari) orang-orang Batak, beliau dari partai mana kita semua tahu kan,” kata Ridwan Kamil setelah acara.
2. Pernah disebut bukan lagi kader PDIP
Djarot Saiful pernah mengungkap status Effendi setelah dia mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono.
Dengan tegas Djarot mengatakan Effendi bukan lagi kader PDIP.
Pasalnya, Effendi terang-terangan mendukung Ridwan Kamil-Suswono. Padahal, PDIP mengusung Pramono Anung-Rano Karno pada Pilkada Jakarta 2024.
Sikap Effendi Simbolon tentu menyakiti banyak pihak karena tidak lagi tegak lurus dengan PDIP.
“Mas ES (Effendy Simbolon) telah melanggar AD/ART partai dan disiplin organisasi dengan mendukung Rido (Ridwan Kamil-Suswono), maka secara otomatis yang bersangkutan sudah bukan menjadi kader partai,” ujar Djarot, Rabu (20/11/2024), dikutip dari Kompas.com.
Djarot mengatakan manuver Effendi yang memilih mendukung Ridwan Kamil-Suswono adalah bagian dari pengkhianatan kesepakatan partai.
Meski begitu, Djarot mengaku tak khawatir terhadap manuver Effendi.
3. PDIP pernah mengaku "capek"
Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, pernah mengaku capek membahas sikap politikus partainya yang bermanuver ke kubu lawan, termasuk kasus Effendi yang mendukung Ridwan Kamil-Suswono.
Saat itu, Said mengatakan memilih berfokus memenangkan Pramono Anung-Rano Karno pada Pilkada Jakarta 2024.
"Capek, kalau urusan tindakan ina ini itu, kita (pilih) fokus tanggal 27 (Pilkada Serentak 2024)," kata Said di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI ini mengaku tak mengetahui status Effendi di partai rintisan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri itu.
"Lupa saya statusnya Effendi Simbolon, saya lupa," lanjut Said.
Said mengatakan pihaknya tak gentar, meskipun ada ribuan orang seperti Effendi Simbolon yang memilih mengkhianati partai.
"Apa pun katakan bahwa dari sana di RK ada seribu Effendi Simbolon umpamanya, ya kalau Pramono Anung tetap menang Pramono Anung, Si Doel," ucap Said.
4. Effendi dinyatakan melanggar AD/ART
Djarot pada Sabtu (30/11/2024), kembali menegaskan Effendi telah melakukan pelanggaran.
"Yang bersangkutan melanggar kode etik, disiplin dan AD/ART partai," kata Djarot.
5. Surat pemecatan ditandatangani Megawati
Surat pemecatan terhadap Effendi ditetapkan PDIP pada Kamis (28/11/2024).
Surat tersebut juga telah diteken Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan Sekretaris Jenderal, Hasto Kristiyanto.
PDIP juga secara tegas melarang Effendi untuk melakukan kegiatan ataupun menduduki jabatan yang mengatasnamakan partai.
“DPP PDI Perjuangan akan mempertanggungjawabkan surat keputusan ini pada Kongres Partai. Surat Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan ditinjau kembali dan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya,” demikian bunyi surat tersebut.
(Tribunnews/Febri/Galuh Widya Wardani/Fersianus Waku)
Tag: #fakta #effendi #simbolon #dipecat #pdip #setelah #dukung #ridwan #kamil #surat #pemecatan #diteken #megawati