1.030 Warga Kolong Tol Direlokasi ke Rusun Rawa Buaya, Mendagri Harap Pemda Lain Ikut Bergerak Tangani Permasalahan Hunian
Warga perpindahan kolong tol melihat unit yang akan ditempatu di Rusun Rawa Buaya, Jakarta, Sabtu (30/11/2024). (Salman Toyibi/Jawa Pos)
11:40
1 Desember 2024

1.030 Warga Kolong Tol Direlokasi ke Rusun Rawa Buaya, Mendagri Harap Pemda Lain Ikut Bergerak Tangani Permasalahan Hunian

  Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengharapkan, relokasi warga dari kolong jalan tol Jalan Inspeksi Kanal Barat, Jelambar Baru, ke Rumah Susun (Rusun) Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat menjadi contoh bagi pemerintah daerah (Pemda) lain. Hal itu agar turut bergerak dalam menangani permasalahan hunian layak bagi masyarakat kurang mampu.   Tito menekankan, relokasi ini merupakan langkah nyata untuk mewujudkan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya program pro rakyat, khususnya untuk masyarakat kurang mampu.    “Bapak Presiden, Pak Prabowo berkali-kali dalam arahan beliau, termasuk waktu di Magelang, beliau menyampaikan harus ada perbaikan untuk terutama masyarakat yang kurang mampu, atau bahasa beliau adalah wong cilik,” kata Tito saat menghadiri acara penyerahan kunci hunian kepada warga yang direlokasi di Rusun Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (30/11).  

  Menurutnya, saat ini tercatat sebanyak 1.030 kepala keluarga tinggal di bawah kolong jalan tol dan area serupa di Jakarta. Sebagian dari mereka kini menempati Rusun Rawa Buaya, yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.    Ia mengapresiasi langkah ini sebagai awal dari gerakan besar yang diharapkan dapat menginspirasi daerah lain di seluruh Indonesia.   “Kita harapkan akan menimbulkan gelombang besar. Gelombang besar dari satu titik ini, akan muncul gelombang efek yang lebih besar ke semua daerah,” tegasnya.   Tito juga mengingatkan pentingnya pendampingan bagi warga yang telah direlokasi agar mereka dapat beradaptasi dengan lingkungan baru. Pendampingan ini, menurutnya, akan membantu warga meningkatkan keterampilan dan produktivitas sehingga mereka dapat mandiri dan tidak kembali tinggal di kolong jalan tol.  

  Sebagai langkah lanjutan, kata Tito, meminta agar kolong jalan tol yang telah kosong segera dimanfaatkan untuk kegiatan positif, seperti taman bermain atau ruang publik kreatif. Hal ini bertujuan untuk mencegah area tersebut digunakan kembali sebagai permukiman kumuh.   Selain untuk membantu warga, kegiatan ini juga dimanfaatkan untuk memotivasi Pemda lain agar tergerak menjalankan program serupa. Ia menekankan, permasalahan hunian layak tidak dapat hanya mengandalkan pemerintah pusat, tetapi memerlukan kolaborasi dari seluruh pihak.   "Program ini diharapkan tidak hanya menyelesaikan masalah perumahan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat kurang mampu di berbagai daerah," pungkasnya.  

Editor: Bintang Pradewo

Tag:  #1030 #warga #kolong #direlokasi #rusun #rawa #buaya #mendagri #harap #pemda #lain #ikut #bergerak #tangani #permasalahan #hunian

KOMENTAR