Indonesia Jadi Tuan Rumah World Water Forum ke 10, Dunia Berharap Kontribusi Aktif dari Generasi Muda
Indonesia dipilih sebagai tuan rumah World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan diselenggarakan di Bali pada tanggal 18-25 Mei 2024./eventguide.id
10:16
21 April 2024

Indonesia Jadi Tuan Rumah World Water Forum ke 10, Dunia Berharap Kontribusi Aktif dari Generasi Muda

Indonesia telah dipilih sebagai tuan rumah World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan diselenggarakan di Bali pada tanggal 18-25 Mei 2024 dengan tema Water for Shared Prosperity.

Ini bukan hanya sebuah pencapaian di bidang diplomasi, tetapi juga merupakan tanggung jawab besar.

Sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, Indonesia memiliki kepentingan langsung dalam pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan dan efektif.

Dalam kondisi pasca pandemi COVID-19 dan menghadapi tantangan peningkatan potensi bencana hidrometeorologi, forum ini memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinan global dalam merumuskan solusi-solusi inovatif.

Dikutip dari BMKG.go.id penyelenggaraan WWF ke-10 ini melalui tiga tahap proses, yaitu Thematic Process, Regional Process, dan Political Process.

Setiap tahap memfasilitasi diskusi mendalam mengenai sub-tema penting, seperti upaya reduksi bencana terkait air, kerja sama, hidro-diplomasi, serta inovasi dalam pembiayaan, pengetahuan, dan teknologi.

Keberhasilan forum ini sangat bergantung pada kesiapan Indonesia dalam menyelenggarakan acara berskala besar dan kompleks yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari seluruh dunia.

National Organizing Committee (NOC) WWF ke-10 yang dipercayakan kepada Pemerintah Indonesia mengundang 44 kepala negara/pemerintahan, 4 kepala lembaga internasional, dan 198 menteri atau setingkat menteri yang bertanggung jawab atas air dari seluruh dunia.

Indonesia telah menunjukkan komitmennya terhadap isu air global. Ini merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk mengevaluasi dan menunjukkan kesiapannya dalam menghadapi tantangan bencana hidrometeorologi yang semakin sering terjadi, seperti banjir, longsor, dan kekeringan.

Dengan populasi dunia yang telah melebihi 8 miliar jiwa, krisis air menjadi isu yang tidak dapat dipisahkan dari ketahanan pangan, energi, dan kesehatan.

Indonesia, yang terus menghadapi krisis pangan sebagian karena rendahnya tingkat ketahanan air, harus memanfaatkan forum ini untuk memahami dan mengeksplorasi berbagai solusi yang dapat diterapkan baik di tingkat nasional maupun global.

Namun, persiapan Indonesia untuk menyelenggarakan WWF ke-10 harus memperhatikan beberapa hal.

Pertama, infrastruktur pendukung, mulai dari venue hingga akomodasi, harus memenuhi standar internasional dan ramah lingkungan.

Kedua, kerangka kerja sama antar lembaga pemerintah, swasta, dan organisasi masyarakat sipil harus ditingkatkan, sambil melibatkan anak-anak muda, terutama pelajar dan mahasiswa, untuk memastikan kelancaran dan kesuksesan acara.

Ketiga, pendekatan multisektor dan inklusif harus diperkuat untuk menghasilkan kebijakan dan rencana aksi yang komprehensif dan berkelanjutan.

Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG dan Penanggung Jawab Bidang Program dan Sesi Panitia Nasional Penyelenggaraan WWF Ke-10, menyoroti tiga aspek utama forum ini, yaitu proses tematik, regional, dan politis.

Tujuan utama WWF ke-10 adalah memperkuat peran Indonesia dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, air, dan dampaknya terhadap sektor-sektor vital.

Peran aktif pemuda Indonesia menjadi sorotan, menunjukkan pentingnya kontribusi generasi muda dalam upaya mitigasi dan penanganan masalah lingkungan serta kesehatan akibat perubahan iklim.

Untuk menyoroti peran pemuda, Voice of the Youth diusulkan untuk menjadi bagian yang signifikan dalam acara pembukaan atau penutupan, dengan harapan mereka akan menginspirasi generasi penerus untuk terlibat dalam menangani tantangan global terkait air dan iklim.

Para Menteri juga diundang untuk menjadi pembicara dalam high level panel, di mana pesan-pesan penting yang mendukung tujuan WWF disampaikan, menunjukkan keterlibatan aktif pemerintah Indonesia dalam menangani isu-isu global terkait sumber daya air.

WWF bukan hanya pertemuan internasional biasa. Mulai dari pemimpin politik, perwakilan pemerintah, lembaga multilateral, politisi, akademisi, hingga pelaku usaha, semua berkumpul untuk menyuarakan ide, solusi, dan komitmen dalam menjaga ketersediaan air bagi keberlangsungan hidup manusia dan lingkungan.

Acara ini telah menjadi agenda rutin setiap tiga tahun sekali sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 1997, menjadi tonggak penting dalam agenda global untuk mengatasi krisis air.

Editor: Hanny Suwindari

Tag:  #indonesia #jadi #tuan #rumah #world #water #forum #dunia #berharap #kontribusi #aktif #dari #generasi #muda

KOMENTAR