



Pengamat Sebut Pendekatan Militer Tak Berhasil Redam Kelompok Separatis Teroris di Papua
- Kekerasan bersenjata yang dilakukan kelompok separatis teroris (KST) di Papua tak juga berhenti. Setiap tahun kekerasan bersenjata itu berulang. Pemerintah diminta menangani KST lebih total, tidak sekadar bertumpu kepada aparat keamanan.
Pengamat terorisme asal Aceh Al Chaidar Abdurrahman Puteh menuturkan, pemerintah tidak dan belum juga mau belajar dari darurat militer di Aceh. Pendekatan militer dan keamanan tidak akan mampu menuntaskan kekerasan bersenjata yang berkelindan dengan separatisme. ”Apalagi, ini sama sekali tidak diserahkan ke militer. Setengah-setengah semua,” terangnya.
Sepuluh tahun pemerintahan Presiden Jokowi pun tidak menunjukkan adanya penyelesaian masalah. Jokowi memang sering berkunjung ke Papua, tapi nyatanya masalah KST tetap terjadi. ”Ini menjadi kesan seakan-akan Papua mau dilepas,” tuturnya.
Dia mengatakan, perlu tindakan dan cara-cara postmodern untuk menangani masalah Papua. Cara-cara militer lama tidak akan mempan menuntaskannya. ”Tentunya ini harus dipertimbangkan semua,” paparnya. Mau sampai kapan Indonesia mendengar kabar prajurit TNI dan Polri terbaiknya berguguran. ”Semua harus menghentikan ini. Jangan sampai prajurit terbaik Indonesia terus berguguran,” tegasnya.
Sementara itu, Satgas Damai Cartenz masih terus berjibaku menjaga keamanan di Papua. Misalnya, yang dilakukan personel Operasi Damai Cartenz yang dipimpin Dansektor Bripka Nasrul Nurdin. Tim tersebut melakukan patroli dan sambang di Distrik Kiwirok. ”Kami menyambangi setiap tokoh masyarakat untuk memberikan rasa aman,” jelas Bripka Nasrul. (idr/c7/oni)
Tag: #pengamat #sebut #pendekatan #militer #berhasil #redam #kelompok #separatis #teroris #papua