TNI AD Bantu Petani Garap 15 Hektar Lahan Tidur, Kini Panen Raya Padi Capai 10 Ton Per Hektar
Kasdam III Siliwangi Brigjen TNI Inf Aminudin, Dandim 0624 Kabupaten Bandung Letkol Inf Tinton Amin Putra dan Founder JHL Foundation Jerry Hermawan Lo saat menggelar panen raya di Kecamatan Pameungpeuk, Kab Bandung, Jawa Barat. 
09:32
8 November 2024

TNI AD Bantu Petani Garap 15 Hektar Lahan Tidur, Kini Panen Raya Padi Capai 10 Ton Per Hektar

- TNI Angkatan Darat (TNI AD) membantu petani menghidupkan lahan tidur seluas 15 hektar di Kampung Lampegan, Desa Bojongkunci, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung. 

Saat ini lahan tidur tersebut sudah dapat dipanen kembali oleh para petani. 

"Jadi awalnya masyarakat melaporkan kepada kami bahwa ada lahan seluas 15 hektar yang selama 4 tahun tidak pernah digarap," kata Dandim 0624 Kabupaten Bandung Letkol Inf Tinton Amin Putra, melalui keterangan tertulis, Jumat (8/9/2024). 

Info ini didapat tak lama setelah Tinton dilantik sebagai Dandim 0624 Kabupaten Bandung pada awal Mei 2024. 

Kelompok petani di sana, kata Tinton, tak mau menggarap lahan tersebut lantaran selalu diserang hama. 

Setiap panen, lahan itu cuma dapat 2-4 ton beras per hektar. 

Padahal normalnya 1 hektar bisa mendapatkan 6,6 ton beras.


"Petani rugi terus," kata dia. 

Dari keresahan petani itu, Tinton langsung berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, kelompok tani setempat dan JHL Foundation. 

Dia ingin menghidupkan lahan tersebut.

Semua pihak pun menyambut baik keinginan Tinton untuk menghidupkan lahan tidur tersebut. 

"Kami memang sudah dua tahun ini fokus di agrobisnis," kata Pendiri Yayasan Merah Putih Kasih (JHL Foundation) Jerry Hermawan Lo. 

Mereka lantas menggandeng Bang Bara yang merupakan kelompok muda dari Kabupaten Bandung yang punya inovasi membuat pupuk organik untuk meningkatkan produksi beras. 

Kasdam III Siliwangi Brigjen TNI Inf Aminudin, Dandim 0624 Kabupaten Bandung Letkol Inf Tinton Amin Putra dan Founder JHL Foundation Jerry Hermawan Lo saat menggelar panen raya di Kecamatan Pameungpeuk, Kab Bandung, Jawa Barat. Kasdam III Siliwangi Brigjen TNI Inf Aminudin, Dandim 0624 Kabupaten Bandung Letkol Inf Tinton Amin Putra dan Founder JHL Foundation Jerry Hermawan Lo saat menggelar panen raya di Kecamatan Pameungpeuk, Kab Bandung, Jawa Barat. (Istimewa)

Kelompok ini turut menggandeng IPB dan beberapa pihak memanfaatkan alat canggih untuk produksi. 

Seperti menggunakan drone untuk menyebarkan pupuk, traktor mini untuk menanam bibit, juga mesin penggiling sehingga gabah bisa langsung menjadi beras. 

Untuk pompanisasi dan pengairan juga langsung di-support oleh Dinas Pertanian Kabupaten Bandung.

Usaha Tinton, Jerry dan semua pihak yang terlibat berbuah hasil. 

Setelah masa tanam 4 bulan, akhirnya jajaran Kodam III Siliwangi, Kodim 0624 Kabupaten Bandung, JHL Foundation, Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Perwakilan Bang Bara dan kelompok tani setempat menggelar panen raya.

Hasil panennya pun meningkat drastis.

Bila sebelumnya lahan di Kecamatan Pameungpeuk ini hanya bisa menghasilkan 2-4 ton beras. 

Dalam panen raya kali ini mereka memanen 8,5-10 ton per hektar. 

"Hasilnya luar biasa hampir 4 kali lipat. Ini juga melampaui produksi rata-rata nasional," kata Jerry.

Biaya penggunaan pupuk juga bisa ditekan dengan menggunakan pupuk organik Bang Bara. 

Normalnya dalam proses tanam hingga panen, petani membutuhkan Rp 4 juta per hektar untuk pupuk. 

Sedangkan dengan menggunakan pupuk Bang Bara petani hanya butuh Rp 1,5 juta per hektar sampai panen. 

"Tentu saja ini sangat menguntungkan petani. Ongkos produksinya bisa ditekan, tapi hasilnya jauh lebih banyak," imbuh Jerry.

Jawa Barat adalah salah satu daerah pemasok terbesar produksi beras nasional. 

Berdasarkan data BPS, pada tahun 2023 Jawa Barat bisa menghasilkan 9,1 juta ton gabah kering giling. 

Dimana saat itu produksi beras nasional per tahun adalah 31 juta ton beras. 

 

Editor: Dewi Agustina

Tag:  #bantu #petani #garap #hektar #lahan #tidur #kini #panen #raya #padi #capai #hektar

KOMENTAR