Soroti Kehidupan Berdemokrasi, Aliansi Alumni Kampus Cirendeu dan Ciputat Sampaikan Petisi
Massa aksi dari berbagai elemen masyarakat saat berunjuk rasa di depan kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/3/2024). (DERY RIDWANSAH/ JAWAPOS.COM)
14:56
8 Maret 2024

Soroti Kehidupan Berdemokrasi, Aliansi Alumni Kampus Cirendeu dan Ciputat Sampaikan Petisi

- Para alumni sejumlah perguruan tinggi membuat petisi. Mereka menyoroti kehidupan demokrasi sejak satu dekade yang dinilai sangat mengandung karut marut.

Para alumni itu tergabung dalam Aliansi Alumni Kampus Cirendeu dan Ciputat. Alumni itu berasal dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, UIN Syarifhidatullah Jakarta, PTIQ Jakarta.

Koordinator Aliansi Alumni Kampus Cirendeu dan Ciputat Lukman Azis Kurniawan mengatakan, pasca Pemilu 2019 kehidupan demokrasi menghadapi mendung. Upaya-upaya pelestarian kehidupan demokrasi seperti terciptanya ruang-ruang kebebasan berpendapat, penegakan keadilan, dan kesejahteraan kian mengecil.

Dalam ketatanegaraan, pemerintah tidak dikawal dengan baik oleh partai politik (parpol) penyeimbang. Akibatnya, muncul kebijakan-kebijakan publik yang tidak sesuai dengan kondisi demokrasi. Contohnya lahir UU Minerba, UU KPK, UU Cipta Kerja dan lain-lainnya. Bahkan menjelang Pemilu 2024 terbitnya keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90 tentang pencalonan wakil presiden.

"Keputusan MK Nomor 90 ini tampak jelas merupakan penggelaran karpet merah bagi pihak-pihak tertentu," ungka Lukman Azis kepada JawaPos.com pada Jumat (8/3).

Setelah peristiwa putusan MK Momor 90, MKMK menyatakan adanya tindakan pelanggaran etik. Lantas pelaksanaan Pemilu 2024 pun diwarnai kecurangan-kecurangan, baik yang bersifat formal (pengerahan aparat-aparat negara dan kesalahan hitungan SIREKAP) maupun informal.

"Kami melihat gelaran hak angket adalah salah satu jalan penegakan kembali arah demokrasi yang saat ini hendak tumbang, meski hak angket dalam konteks Pemilu 2024 ini adalah arah demokrasi prosedural," sambung Lukman.

Saat ini pula rakyat Indonesia tengah mengantre beras murah di beberapa daerah oleh sebab harga beras mengalami kenaikan dan disusul pula dengan kenaikan harga-harga sembako lainnya. Proses mengantre beras murah ini pun sudah memakan korban nyawa

Dengan fakta-fakta tersebut, Lukman bersama Aliansi Alumni Kampus Cirendeu dan Ciputat menyerukan sikap sebagai berikut:

Pertama, mendorong DPR untuk menuntaskan hak angket yang sedang digulirkan. Kedua, segera audit sistem IT KPU. Ketiga, segera tegakkan hukum bagi terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh aparat-aparat pemerintah baik di tingkat pusat hingga daerah. "Empat, turunkan harga-harga sembako," tandasnya.

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #soroti #kehidupan #berdemokrasi #aliansi #alumni #kampus #cirendeu #ciputat #sampaikan #petisi

KOMENTAR