Mantan Ajudan Bongkar Kisah Prabowo Subianto Mati-Matian Rayu Orang Tua demi Ini
Calon presiden 02, Prabowo Subianton [tangkapanlayar/instagram]
19:12
2 Maret 2024

Mantan Ajudan Bongkar Kisah Prabowo Subianto Mati-Matian Rayu Orang Tua demi Ini

Mantan ajudan Kapten (Purn) Agustinus Susanto membongkar kisah perjalanan Prabowo Subianto saat membersamai. Salah satunya ialah kisah haru saat Prabowo Subianto merayu orang tuanya demi kepentingan anggotanya di Batalyon.

Saat itu, diperkirakan sekitar tahun 1975, Prabowo Subianto menjadi pemimpin Batalyon. Pada suatu hari, Prabowo mendatangi rumahnya guna bertemu dengan ayahnya, Sumitro Djojohadikusumo.

Pertemuan itu diungkap mantan ajudan berlangsung dengan suasana santai. Namun Prabowo menceritakan bagaimana kondisi pasukan batalyon, karena itu dia meminta sang papi untuk menolongnya.

Permintaan ini bukan hanya untuk Prabowo semata, namun bagaimana anggota batalyon juga dapat terbantu perihal rumah tinggal.

Kapten Agustinus Susanto mengungkapkan bagaimana Prabowo Subianto mendatangi orang tuanya demi bantuan tersebut.

Baca Juga:

"Pak Prabowo itu, saya menyaksikan sendiri, datang orang tua untuk menceritakan bagaimana kondisi pasukan batalyon," ucap sang mantan ajudan.

Prabowo mengungkapkan jika kondisi pasukan di batalyonya memprihatinkan.

"Waktu itu saya dengar, Prabowo ceritakan kondisi batalyon pada Papinya. Tolong bantu Pap," ujar sang ajudan menceritakan peristiwa yang diprediksi terjadi di tahun 1970 an tersebut.

Namun bagi orang tua yang mendengarkan cerita anaknya tidak langsung menolak. Sumitro meminta Prabowo mengkonsultasikan hal tersebut pada maminya.

"Bukan pak Sumitro menolak dan mengatakan tidak, Pak Sumitro minta Prabowo Subianto temuin Maminya," ujar mantan ajudan meniru permintaan Sumitro.

Setelah bertemu dengan Maminya, Prabowo Subianto pun ternyata mendapatkan uang yang cukup banyak. Uang tersebut tidak hanya teruntuk dirinya, namun juga pasukannya.

Saat ajudan pulang bersama Prabowo Subianto, ia membawa kardus dalam jumlah tumpukan yang besar. Awalnya ajudan mengira jika kardus yang dibawa ialah koran, namun ternyata uang.

"Saya ternyata membawa kardus yang berisikan uang. Lalu sampai di rumah dinas batalyon, masing-masing kepala kompi dipanggil untuk menginventaris, masing-masing pasukan yang sudah punya tanah, dibangunnkan rumah," ucap Susanto.

Editor: Tasmalinda

Tag:  #mantan #ajudan #bongkar #kisah #prabowo #subianto #mati #matian #rayu #orang #demi

KOMENTAR