Cerita Tiga Pemuda Indonesia Ikut Ajang Internasional Tahunan Keamanan Siber
Tiga delegasi bersertifikasi terpilih mewakili Indonesia, yakni Kevin Yehezkiel Gurning, Ryan Fadhillah, dan Prasnavira Satria, mengikuti rangkaian kegiatan GCC pada 19-24 Februari 2024 di Bangkok. 
16:55
26 Februari 2024

Cerita Tiga Pemuda Indonesia Ikut Ajang Internasional Tahunan Keamanan Siber

Indonesia untuk pertama kalinya terpilih menjadi salah satu negara anggota yang dapat berpartisipasi dalam ajang internasional tahunan bergengsi di bidang keamanan siber, Global Cybersecurity Camp (GCC) 2024 di Thailand.

Tiga delegasi bersertifikasi terpilih mewakili Indonesia, yakni Kevin Yehezkiel Gurning, Ryan Fadhillah, dan Prasnavira Satria, mengikuti rangkaian kegiatan GCC pada 19-24 Februari 2024 di Bangkok.

Mereka merupakan alumni peserta pelatihan dari InfraDigital Foundation yang telah mendapatkan sertifikasi di bidang cyber security.

Satria bekerja sebagai Penetration Tester di Systech Global Informasi (SGI). Ia mengaku bertemu banyak teman dari berbagai negara di ajang itu.

Satria juga bertukar pikiran dan mendapat perspektif baru tentang praktik cyber security dari negara asal mereka masing masing.

"Di samping itu, saya juga mendapat pengetahuan baru dari para trainer yang berpengalaman yang dapat diimplementasikan saat kembali ke Jakarta. Saya rasa ini menjadi pengalaman yang seru dan menyenangkan. Pengalaman yang tidak terlupakan bagi saya,” ungkap Prasnavira Satria dalam keterangan tertulis, Senin (26/2/2024).

Prasnavira Satria adalah peserta yang lulus program pelatihan cyber security Mastercard Academy yang diadakan oleh Grab dan Mastercard pada 2021. Ia mengetahui adanya pelatihan ini dari sang ayah yang berprofesi sebagai Mitra Pengemudi GrabBike.

Sementara itu, Chairman Infradigital Foundation, Muhammad Rofi mengaku bangga pihaknya bisa menjadi perwakilan Indonesia untuk pertama kalinya di acara Global Cybersecurity Camp tahun ini.

"GCC merupakan wadah untuk mempertemukan peserta yang sudah kami latih di bidang cyber security dengan para profesional dari 10 negara anggota," katanya.

Ia berharap dengan mengikuti program ini, para alumni kita semakin percaya diri untuk bisa bekerja di bidang keamanan siber kedepannya.

"Mengembangkan jaringan di level internasional, serta bisa memberikan dampak untuk sekitarnya," katanya.

Selain itu, Kevin Yehezkiel Gurning dan Ryan Fadhillah adalah peserta program pelatihan Ready4Security-Indonesia dari Microsoft Philanthropy.

Ready4Security-Indonesia ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing, produktivitas, dan
profesionalisme untuk 1.751 siswa dan lulusan baru SMK dan perguruan tinggi di bidang Cybersecurity.

Kevin sebelumnya juga mengikuti pelatihan Digital Talent Scholarship (DTS) Sub-Batch 1 2022 dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, dan
saat ini bekerja sebagai aparatur di Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN).

“Pelatihan dan bimbingan yang saya dapatkan selama GCC 2024 sangat bermanfaat untuk meningkatkan skill dan ilmu saya. Ini menjadi pengalaman yang membanggakan bagi saya karena menjadi bagian dari kontributor serta delegasi Indonesia untuk pertama kalinya di GCC 2024," kata Kevin.

Ia berharap Indonesia dapat terus berkontribusi dan memberikan yang terbaik pada GCC tahun-tahun berikutnya.

Sedangkan, Ryan Fadhillah, peserta yang lulus program pelatihan Training Cybersecurity dari Mastercard Academy 2.0 pada tahun 2022, juga mengungkapkan hal serupa.

“Saya sangat beruntung dapat mengikuti program Global Cybersecurity Camp 2024 di Thailand yang diikuti oleh berbagai negara, khususnya di kawasan Asia. Pengalaman ini benar-benar memperluas pemahaman saya tentang tantangan dan solusi," imbuhnya.

Diselenggarakan pertama kali pada tahun 2018 di Seoul, Korea Selatan, GCC merupakan program pelatihan keamanan siber berskala internasional yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan talenta digital muda di bidang cybersecurity.

Selama satu minggu, para peserta akan mengikuti rangkaian kegiatan secara intensif untuk bertukar pengalaman, membangun jejaring, dan berlatih memecahkan masalah terkait keamanan siber dengan bimbingan dari sejumlah pakar dan praktisi keamanan siber terbaik.

Peserta yang dapat mengikuti program ini pun telah memiliki sertifikasi dan melalui tahap seleksi dari komite yang ada di masing-masing negara. Selain Indonesia, GCC diikuti oleh sekitar 50 peserta dari 9 negara anggota lainnya yaitu Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Vietnam, Thailand, Malaysia, Singapura, Australia, dan India.

“Melihat antusiasme dan prestasi yang dicapai oleh para peserta, khususnya tiga perwakilan dari Indonesia, memberikan kami kepuasan yang luar biasa," kata petinggi Veda Praxis, Harry Dahlan.

Editor: Seno Tri Sulistiyono

Tag:  #cerita #tiga #pemuda #indonesia #ikut #ajang #internasional #tahunan #keamanan #siber

KOMENTAR