Kolaborasi CSR Bank DKI, Wapres Gibran Pantau Makan Siang Gratis di SDN Menteng
MENU ISTIMEWA: Gibran menyapa siswa SDN 03 Jakarta Pusat yang kemarin menerima makan siang bergizi gratis. (HUMAS SETWAPRES)
14:48
23 Oktober 2024

Kolaborasi CSR Bank DKI, Wapres Gibran Pantau Makan Siang Gratis di SDN Menteng

- Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka meninjau pemberian makan siang bergizi di SDN 03 Jakarta Pusat yang berada di kawasan Menteng kemarin (22/10).

Gibran ikut membagikan kotak makanan dan susu. Sesekali dia menyapa beberapa siswa. Gibran menjelaskan, kegiatannya itu sebagai monitoring dan memastikan program unggulan makan bergizi gratis berjalan dengan baik di lapangan.

Makan siang gratis itu menyuguhkan menu nasi, ayam goreng, telur dadar, sayur, dan buah. Kegiatan tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan CSR Bank DKI.

Total nasi yang dibagikan sebanyak 600 paket. Harganya sekitar Rp 23 ribu per paket.

Gibran berharap konsep makan bergizi gratis yang dikerjasamakan dengan BUMN terus berjalan. Kemudian, dapat ditingkatkan cakupannya.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi menjelaskan, Gibran cukup perhatian terhadap kandungan kalori makanan yang diberikan kepada siswa. Dia mengatakan, besaran kalori tiap menu akan berbeda, bergantung pada tingkat pendidikan siswa. ’’Kandungan kalori itu disesuaikan dengan target grupnya. Katakanlah seperti kemarin untuk SMK itu 750 kalori. Sekarang untuk anak-anak SD yang makan siang ini tadi 571 kalori,’’ jelas Teguh.

Pada bagian lain, mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F. Moeloek yang sekarang menjadi direktur eksekutif Fokus Kesehatan Indonesia (FKI) mengatakan, gizi anak didik sangat berkorelasi dengan kualitas belajar. Peserta didik yang kekurangan gizi, termasuk yang tidak sarapan, rentan mengalami masalah rendahnya working memory.

Gejalanya, anak susah konsentrasi di dalam kelas. Kemudian, kurang cakap dan cepat menanggapi instruksi yang diberikan oleh guru. Secara khusus, Nila menyampaikan hasil kajian terhadap 500 anak sekolah dasar di Jakarta.

Dari penelitian itu, tim menemukan bahwa anak-anak SD yang kekurangan zat besi dan berisiko mengalami anemia, kekurangan energi, dan memiliki perawakan pendek terbukti berisiko mengalami gangguan kemampuan belajar. Risikonya tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan anak-anak yang memiliki status gizi baik.

Menurut Nila, temuan itu merupakan peringatan keras terhadap masa depan kesehatan dan pendidikan di Indonesia. Sebab, working memory adalah indikator yang sangat penting untuk keberhasilan belajar anak di sekolah.

Dia menjelaskan, working memory dibutuhkan agar anak bisa mengikuti instruksi guru, fokus pada tugas pelajaran. Bahkan untuk menghafal dan menginterpretasikan informasi jangka pendek. ’’Nah kalau skor working memory-nya rendah, proses dasar otak untuk belajar selama sekolah tidak akan berjalan dengan baik,’’ ungkap menteri kesehatan periode 2014–2019 itu. (wan/mia/c6/oni)

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #kolaborasi #bank #wapres #gibran #pantau #makan #siang #gratis #menteng

KOMENTAR