Mengungkap Kisah Pilu Didit Prabowo Kecil dalam Buku Biografi Prabowo Subianto: Jalan Terjal Seorang Jenderal
Kolase Foto Prabowo muda dan Didit Prabowo Kecil.(TikTok/@peacefultwelve)
07:08
22 Februari 2024

Mengungkap Kisah Pilu Didit Prabowo Kecil dalam Buku Biografi Prabowo Subianto: Jalan Terjal Seorang Jenderal

 

– Prabowo Subianto adalah sosok Calon Presiden Indonesia yang memiliki rekam jejak yang terjal. Lahir dari keluarga intelek, Prabowo merupakan anak dari begawan Soemitro Djojohadikoesoemo. 

Prabowo juga mantan menantu penguasa Orde Baru, Soeharto, dan mantan komandan Kopassus yang dituduh terlibat dalam berbagai kasus pelanggaran HAM.

Namun, di balik semua itu, ada sisi lain dari Prabowo yang jarang diketahui publik. Sisi yang menunjukkan loyalitas, kesetiaan, dan kecintaannya kepada keluarga dan negara. 

Sisi yang membuatnya rela berkorban demi menjaga nama baik dan kehormatan ayah mertuanya, meskipun harus kehilangan segalanya.

Salah satu kisah pilu yang menggambarkan sisi tersebut adalah kisah yang ditulis oleh Ade Ma'ruf dalam buku biografi yang berjudul Prabowo Subianto: Jalan Terjal Seorang Jenderal

Buku Biografi berjudul Prabowo Subianto: Jalan Terjal Seorang Jenderal adalah buku yang mengungkap loyalitas seorang Prabowo Subianto yang di dalamnya terdapat kisah pilu Didit Prabowo kecil yang ingin bertemu Ayahnya.

Buku ini merupakan hasil wawancara penulis dengan Prabowo sendiri dan beberapa saksi mata yang mengenalnya dekat.

Dalam buku ini, Ade Ma'ruf mengungkapkan bahwa Prabowo pernah mengalami masa-masa sulit ketika ia harus menjaga rumah Cendana, tempat tinggal Soeharto dan keluarganya, saat setelah reformasi 1998. 

Saat itu, Prabowo sudah dicopot dari jabatannya sebagai Pangkostrad dan diusir dari keluarga Cendana, serta dipisahkan dari istri dan anaknya karena politik. 

Salah satu yang paling menderita akibat situasi ini adalah cucu Soeharto yang bernama Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit Hediprasetyo, ia lebih dikenal sebagai Didit Prabowo. Didit Prabowo adalah anak dari Titiek Soeharto dan Prabowo Subianto. 

 

Dilansir dari buku karya Ade Ma'ruf, Jalan Terjal Seorang Jenderal, Kamis (22/2), Didit kecil sangat dekat dengan kakeknya dan sangat mengagumi ayahnya. Namun, setelah reformasi, Didit tidak bisa lagi melihat ayahnya. 

Ia hanya bisa membaca buku-buku tentang kisah perjuangan ayahnya di medan perang. Ia juga tidak bisa lagi bermain dengan kakeknya yang sudah sakit-sakitan. Ia menjadi sosok yang pendiam dan tidak banyak bicara.

Suatu hari, Didit mengungkapkan perasaannya yang sedih kepada beberapa anggota Kopassus yang berjaga di rumah Cendana. 

Ia berkata, “Dulu.. Saat papa saya pergi berperang, walaupun saya tau ia bertaruh hidup dan mati, saya tetap tenang karna saya tau dia akan tetap pulang. Namun sekarang walaupun dia hidup, dia tidak bisa pulang.” (Ma’ruf, 2013).

Ia lalu menatap mereka dengan mata yang berkaca-kaca dan bertanya, “Bisakah kalian membawa pulang papa saya?” Para anggota Kopassus yang mendengar itu tidak bisa menjawab. 

Mereka merasa kasihan kepada Didit kecil, tapi mereka juga tidak bisa melanggar perintah yang melarang mereka untuk berhubungan dengan Prabowo.

Tak lama kemudian, Soeharto mengumpulkan para anggota Kopassus tersebut. Ia menegur mereka karena membuat cucunya sedih. 

Ia memerintahkan mereka untuk menuruti apapun kemauan cucunya itu asal cucunya senang. Namun, mereka tidak ada yang menjawab, sebab nama ‘Prabowo’ tidak boleh disebut lagi di Cendana.

Akhirnya, atasan yang lebih senior dari mereka menjawab, “Siap Pak, mas Didit minta kami bawa papanya pulang, Pak.” 

Mendengar hal itu, Soeharto hanya diam dengan wajah datar, lalu membubarkan mereka dan masuk ke dalam. Mereka pun tidak tahu apakah Soeharto mengerti maksud perkataan mereka atau tidak.

Itulah sepenggal kisah pilu Didit Prabowo kecil yang harus dipisahkan dengan Ayahnya. Kisah ini menunjukkan betapa beratnya beban yang harus ditanggung oleh Prabowo dan keluarganya akibat dari tuduhan dan kisruh politik pada saat itu. 

 

Prabowo yang dikenal sebagai anak kaisar yang loyal, harus menerima kenyataan bahwa ia tidak bisa lagi berada di sisi ayah mertuanya yang ia hormati dan cintai.

Menurut buku ini, Prabowo sendiri mengandaikan dirinya bagai anak kaisar dalam film Akira Kurosawa, Run, sebuah adaptasi drama King Lear karya William Shakespeare. Ia adalah satu-satunya yang setia, tapi justru dianggap mempunyai niat menjatuhkan sang presiden. Benarkah demikian?

Untuk mengetahui jawabannya, Anda bisa membaca buku Prabowo Subianto: Jalan Terjal Seorang Jenderal yang ditulis oleh Ade Ma'ruf. Buku ini akan membawa Anda ke dalam perjalanan hidup Prabowo dari masa kecil hingga dewasa, dari karier militer hingga politik, dari puncak kejayaan hingga jurang kehancuran.

Buku ini juga akan memberikan Anda sudut pandang yang berbeda tentang sosok Prabowo yang sering disalahpahami oleh banyak orang. Anda akan melihat Prabowo sebagai manusia biasa yang memiliki kelebihan dan kekurangan, yang memiliki impian dan harapan, yang memiliki cinta dan kasih sayang.

Buku ini bisa Anda dapatkan di toko buku online atau offline yang menjual buku-buku sejarah dan biografi. Jangan lewatkan kesempatan untuk membaca buku yang sarat dengan fakta dan data yang akurat, serta ditulis dengan gaya bahasa yang menarik dan mudah dipahami.

Editor: Bintang Pradewo

Tag:  #mengungkap #kisah #pilu #didit #prabowo #kecil #dalam #buku #biografi #prabowo #subianto #jalan #terjal #seorang #jenderal

KOMENTAR