



Pilot F-16 Andalan Ukraina Tewas Usai Jatuhkan Drone dan Rudal Rusia
Seorang pilot tempur Ukraina gugur saat berupaya menghalau serangan udara besar-besaran yang dilancarkan Rusia pada akhir pekan lalu.
Pilot tersebut adalah Letnan Kolonel Kelas 1 Maksym Ustymenko, yang diketahui sebagai salah satu pilot andalan Ukraina dalam mengoperasikan jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat (AS).
Ustymenko tewas setelah berhasil menjatuhkan tujuh target udara dalam misi pertahanannya. Insiden tragis ini juga menandai hilangnya satu unit F-16 lagi dari armada Ukraina sejak pesawat tersebut mulai digunakan pada musim panas 2024.
“Ustymenko melakukan segala yang dia bisa untuk mengarahkan pesawat menjauh dari area permukiman. Namun, ia tidak memiliki cukup waktu untuk keluar dari kokpit,” demikian pernyataan resmi dari Angkatan Udara Ukraina, Minggu (29/6/2025).
Serangan udara terbesar sepanjang perang
Kepala Komunikasi Angkatan Udara Ukraina, Yuriy Ihnat, menyebut serangan kali ini sebagai salah satu yang terbesar dalam hal jumlah senjata yang dikerahkan Rusia.
Menurutnya, drone dan rudal ditembakkan ke berbagai wilayah Ukraina, termasuk bagian barat yang sebelumnya relatif aman dari gempuran.
Dia menambahkan, Ustymenko memanfaatkan semua senjata yang ada di pesawat dan menembak jatuh tujuh target udara.
"Saat menyerang target terakhir, pesawatnya rusak dan mulai kehilangan ketinggian. Maksym Ustymenko melakukan segala yang dia bisa untuk mengarahkan pesawat menjauh dari daerah berpenduduk tetapi tidak berhasil melontarkan diri tepat waktu," jelas Ihnat.
“Saat menyerang target terakhir, pesawatnya rusak dan mulai kehilangan ketinggian. Maksym Ustymenko melakukan segala yang dia bisa untuk menjauh dari wilayah berpenduduk, tetapi tidak berhasil melontarkan diri tepat waktu,” tambahnya.
Zelensky puji keberanian sang pilot
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky turut menyampaikan penghormatan atas pengorbanan Ustymenko. Ia menyebut sang pilot sebagai pahlawan yang telah mempertaruhkan nyawanya untuk melindungi langit Ukraina.
“Dia dan rekan-rekan di Angkatan Udara telah secara heroik melindungi langit Ukraina,” ujar Zelensky, dikutip dari CNN.
Zelensky mengungkapkan, dalam serangan yang terjadi pada Minggu (30/6/2025) malam itu, Rusia meluncurkan 477 drone dan 60 rudal ke enam wilayah Ukraina. Jumlah tersebut menjadikannya salah satu serangan udara terbesar selama invasi berlangsung.
“Perang ini harus diakhiri. Tekanan terhadap agresor sangat diperlukan, begitu pula perlindungan. Ukraina membutuhkan perlindungan dari rudal balistik, rudal lainnya, drone, dan teror,” tegas Zelensky.
Ukraina dorong tambahan sistem patriot
Dalam pernyataan terpisah, Zelensky kembali meminta dukungan pertahanan dari negara-negara Barat, terutama sistem pertahanan udara canggih. Ia secara terbuka menyatakan kesiapan Ukraina untuk membeli sistem pertahanan udara Patriot dari Amerika Serikat.
“Patriot adalah sistem yang mampu menghadapi ancaman rudal hipersonik dan balistik,” kata Zelensky.
Diketahui, Ukraina telah mengoperasikan sekitar setengah lusin sistem Patriot, meski jumlah pastinya dirahasiakan. Sistem tersebut kini menjadi andalan dalam menghadang serangan udara ke wilayah sipil.
211 drone dan 38 rudal ditembak jatuh
Dalam keterangan resminya, Angkatan Udara Ukraina menyatakan telah berhasil menembak jatuh 211 drone dan 38 rudal yang diluncurkan Rusia pada malam yang sama.
Serangan itu menjangkau enam wilayah berbeda dan menyebabkan puing-puing berjatuhan di delapan lokasi.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengeklaim, serangan mereka ditujukan ke fasilitas industri militer dan kilang minyak. Namun, otoritas Ukraina menyebut infrastruktur sipil turut menjadi sasaran.
Di kota Smila, wilayah tengah Cherkasy, sedikitnya 11 warga mengalami luka-luka, termasuk dua anak-anak. Serangan itu merusak tiga gedung apartemen sembilan lantai, rumah warga, sejumlah kendaraan, empat institusi pendidikan, dan sebuah rumah sakit jiwa.
Kepala Administrasi Militer Regional Cherkasy, Ihor Taburets, mengatakan bahwa upaya evakuasi dan pemulihan masih berlangsung.
Tag: #pilot #andalan #ukraina #tewas #usai #jatuhkan #drone #rudal #rusia