Profil Meutya Hafid, Menteri Komunikasi dan Digital di Kabinet Prabowo, Pernah Disandera di Irak
Presiden Prabowo Subianto melantik para menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10/2024).
Sebelumnya, Prabowo telah mengumumkan susunan kabinetnya di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10/2024) malam.
Dalam Kabinet Merah Putih terdapat 53 orang yang terdiri dari 48 Menteri dan 5 pejabat setingkat Menteri.
Meutya Hafid menjadi satu di antara 48 Menteri yang dilantik pada Senin pagi.
Lantas, seperti apa profil Meutya Hafid?
Profil Meutya Hafid
Meutya Viada Hafid lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 3 Mei 1978.
Meutya Hafid merupakan politikus dari Partai Golkar.
Sebelum terjun ke dunia politik, Meutya Hafid adalah seorang jurnalis.
Dilansir laman resmi Partai Golkar, berikut riwayat pendidikan Meutya Hafid:
- SDN 02 MENTENG (1984-1990)
- SMPN 1 CIKINI (1990-1993)
- SMA, CRESCENT GIRLS SCHOOL (1993-1996)
- S1 MANUFACTURING ENGINEERING, THE UNIVERSITY OF NEW SOUTH WALES SYDNEY (1996-2000)
- S2 Ilmu Politik, Universitas Indonesia (2015-2018)
Meutya Hafid pernah bekerja sebagai jurnalis di Metro TV.
Ia juga sempat menjadi pembawa acara di beberapa acara televisi.
Adapun Meutya Hafid menjadi seorang jurnalis dari 2001 hingga 2008.
Meutya sebelumnya menjadi anggota DPR RI pada 2010 menggantikan Burhanuddin Napitupulu yang meninggal dunia.
Dirinya juga sempat menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR RI periode 2019-2024.
Riwayat Organisasi- PP GOLKAR , Sebagai: Ketua Bidang Hub Luar Negeri. Tahun: 2016-2019
- KPPG, Sebagai: Ketua Bid Hukum, HAM dan Kebijakan Publik. Tahun: 2016-2021
- Ormas MKGR, Sebagai: Ketua Bidang Strategi Opini dan Propaganda. Tahun: 2015-2020
- Democracy Award 2019, Dari: Majalah Moeslim Choice, Tahun: 2019
- PRESS CARD NUMBER ONE (PCNO), Dari: HPN (HARI PERS NASIONAL), Tahun: 2013
- Awards untuk Bidang Jurnalis , Dari: Australian Alumnae , Tahun: 2008
- Young Inspiring People , Dari: Hardrock FM , Tahun: 2008
- Elisabeth ‘O’ Neil Award , Dari: Pemerintahan Australia , Tahun: 2007
- ASIA 21 YOUNG LEADERS MEETING, Dari: KOREA SELATAN, Tahun: 2006
- KARTINI BIDANG JURNALIS, Dari: LIONS CLUB JAKARTA, Tahun: 2006
- WANITA PEMBERANI, Dari: SAMSUNG AWARD, Tahun: 2006
- WOMEN OF COURAGE, Dari: KAUKUS PEREMPUAN SINGAPURA, Tahun: 2005
- NATIONAL YOUTH ACHIEVEMENT AWARD, Dari: PEMERINTAH SINGAPURA, Tahun: 1996
Pengalaman Jurnalistik
Diberitakan TribunJogja.com, Meutya Hafid memulai kariernya sebagai seorang jurnalis televisi.
Pada tahun 2005, Meutya dikirim untuk meliput pemilu di Irak bersama seorang juru kamera bernama Budiyanto.
Namun, saat bertugas, mereka diculik oleh kelompok milisi bersenjata Mujahidin.
Kontak terakhir Metro TV dengan Meutya adalah pada 15 Februari, tiga hari sebelumnya.
Meutya dan Budiyanto disandera selama tujuh hari sebelum akhirnya dibebaskan pada 21 Februari 2005.
Sebelum ke Irak, Meutya juga pernah meliput tragedi tsunami di Aceh.
Pengalaman ini tidak hanya menjadikannya sorotan publik, tetapi juga membentuk pandangannya terkait isu-isu internasional dan kebijakan luar negeri.
Pada 28 September 2007, Meutya melaunching buku yang ia tulis sendiri, yaitu 168 Jam dalam Sandera: Memoar Seorang Jurnalis yang Disandera di Irak.
Daftar Menteri Prabowo
Berikut 53 menteri dan pejabat setingkat menteri Kabinet Merah Putih yang dilantik pada Senin pagi:
1. Budi Gunawan, sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan;
2. Yusril Ihza Mahendra, sebagai Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan
3. Airlangga Hartarto, sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;
4. Pratikno, sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan;
5. Agus Harimurti Yudhoyono, sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan;
6. Abdul Muhaimin Iskandar, sebagai Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat;
7. Zulkifli Hasan, sebagai Menteri Koordinator Bidang Pangan;
8. Prasetyo Hadi, sebagai Menteri Sekretaris Negara;
9. Muhammad Tito Karnavian, sebagai Menteri Dalam Negeri;
10. Sugiono, sebagai Menteri Luar Negeri;
11. Sjafrie Sjamsoeddin, sebagai Menteri Pertahanan;
12. Nasaruddin Umar, sebagai Menteri Agama;
13. Supratman Andi Agtas, sebagai Menteri Hukum;
14. Natalius Pigai, sebagai Menteri Hak Asasi Manusia;
15. Agus Andrianto, sebagai Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan;
16. Sri Mulyani Indrawati, sebagai Menteri Keuangan;
17. Abdul Mu’ti, sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah;
18. Satryo Soemantri Brodjonegoro, sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi;
19. Fadli Zon, sebagai Menteri Kebudayaan;
20. Budi Gunadi Sadikin, sebagai Menteri Kesehatan;
21. Saifullah Yusuf, sebagai Menteri Sosial;
22. Yassierli, sebagai Menteri Ketenagakerjaan;
23. Abdul Kadir Karding, sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia
24. Agus Gumiwang Kartasasmita, sebagai Menteri Perindustrian;
25. Budi Santoso, sebagai Menteri Perdagangan;
26. Bahlil Lahadalia, sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral;
27. Dody Hanggodo, sebagai Menteri Pekerjaan Umum;
28. Maruarar Sirait, sebagai Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman;
29. Yandri Susanto, sebagai Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal;
30. M. Iftitah Sulaiman, sebagai Menteri Transmigrasi;
31. Dody Purwagandhi, sebagai Menteri Perhubungan;
32. Meutya Viada Hafid, sebagai Menteri Komunikasi dan Digital;
33. Andi Amran Sulaiman, sebagai Menteri Pertanian;
34. Raja Juli Antoni, sebagai Menteri Kehutanan;
35. Sakti Wahyu Trenggono, sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan;
36. Nusron Wahid, sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
37. Rachmat Pambudy, sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas
38. Rini Widyantini, sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
39. Erick Thohir, sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara
40. Wihaji, sebagai Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN;
41. Hanif Faisol Nurofiq, sebagai Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup;
42. Rosan Perkasa Roeslani, sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal;
43. Budi Arie Setiadi, sebagai Menteri Koperasi;
44. Maman Abdurahman, sebagai Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;
45. Widiyanti Putri, sebagai Menteri Pariwisata
46. Teuku Riefky Harsya, sebagai Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif;
47. Arifatul Choiri Fauzi, sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
48. Ario Bimo Nandito Ariotedjo, sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga;
49. Sanitiar Burhanuddin, sebagai Jaksa Agung;
50. Muhammad Herindra, sebagai Kepala Badan Intelijen Negara;
51. AM Putranto, sebagai Kepala Staf Kepresidenan;
52. Hasan Nasbi, sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden;
53. Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul PROFIL Meutya Hafid, dari Jurnalis yang Disandera di Irak hingga Calon Menteri Kabinet Prabowo
(Tribunnews.com/Nuryanti/Taufik Ismail/Fersianus Waku) (TribunJogja.com/Bunga Kartikasari)
Berita lain terkait Kabinet Prabowo Gibran
Tag: #profil #meutya #hafid #menteri #komunikasi #digital #kabinet #prabowo #pernah #disandera #irak