Catatan Pertahan Untuk Prabowo, Modernisasi Alutsista dan Perkuat Kekuatan Maritim
ILUSTRASI: Belasan Panser Anoa TNI-AD berada di kawasan gedung MPR RI, Jakarta, Jumat (18/10/2024). (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)
12:24
20 Oktober 2024

Catatan Pertahan Untuk Prabowo, Modernisasi Alutsista dan Perkuat Kekuatan Maritim

- Prabowo Subianto resmi memulai pemerintahannya sebagai Presiden RI periode 2024-2029. Menjadi orang nomor satu di Indonesia menjadi kebanggaan sendiri baginya, namun tidak boleh dilupakan, Prabowo akan dihadapkan dengan tugas berat.   Dari aspek pertahanan negara, berbagai masalah harus diselesaikan Prabowo. Apalagai ancaman global dan regional saat ini semakin kompleks. Adapula ketegangan di Laut China Selatan yang terus berlanjut.   Pengamat Pertahanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi mengatakan, Indonesia membutuhkan kebijakan pertahanan yang lebih progresif dan strategis.   

  "Kunci dari kebijakan ini adalah modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang tepat sasaran dan penguatan kekuatan maritim secara komprehensif," kata Fahmi kepada JawaPos.com, Sabtu (19/10).   Fahmi menilai, modernisasi alutsista dalam beberapa tahun terakhir belum cukup signifikan. Sehingga masih perlu peningkatan  untuk menghadapi tantangan keamanan yang semakin kompleks. Oleh karena itu, kepemimpinan baru harus berani mengambil keputusan besar guna memastikan postur pertahanan negara dapat menjawab kebutuhan masa depan.   "Modernisasi alutsista dan penguatan pertahanan laut harus menjadi dua fokus utama Prabowo jika ingin mewujudkan visi menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia," imbuhnya.   Namun, fokus ini tidak dapat hanya terbatas pada pengadaan alutsista baru. Tantangan pertahanan melibatkan berbagai aspek, mulai dari perencanaan anggaran, peningkatan kemampuan sumber daya manusia, hingga kolaborasi dengan industri pertahanan dalam negeri.    Semua ini harus disusun dalam satu strategi besar yang terintegrasi agar Indonesia tidak hanya memiliki alutsista modern, tetapi juga mampu mengoperasikannya dengan baik dan menjaga kedaulatan dengan lebih efektif.   Fahmi berpendapat modernisasi alutsista perlu dilakukan di semua matra TNI, darat, laut, dan udara tanpa terkecuali. Banyak peralatan militer yang sudah berusia tua dan tidak lagi memadai untuk mendukung operasi militer era modern.   

  "Pembaruan dan pengadaan alutsista baru harus menjadi prioritas, terutama untuk mengimbangi kekuatan militer negara-negara tetangga yang terus meningkat," jelasnya.   Di Angkatan Laut (AL) perlu meningkatkan jumlah kapal perang modern seperti frigat, kapal selam, dan kapal cepat rudal. Keberadaan kapal perang yang lebih canggih akan memberikan daya gentar lebih besar dan meningkatkan kemampuan menjaga kedaulatan wilayah perairan, termasuk di perbatasan yang sering menjadi sumber konflik.   Kemudian di Angkatan Udara (AU) pengadaan pesawat tempur generasi baru dan sistem radar yang lebih modern harus dipercepat untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udara. Sedangkan di Angkatan Darat (AD) pembaruan kendaraan tempur dan sistem persenjataan lainnya sangat penting untuk menjawab tantangan ancaman darat yang semakin kompleks.   Untuk menunjang itu semua, diperlukan peningkatan anggaran pertahanan di tahap awal. Namun, langkah ini harus diikuti dengan alokasi yang tepat dan strategis.   

  "Anggaran yang lebih besar sebaiknya tidak hanya difokuskan pada pembelian alutsista baru, tetapi juga digunakan untuk pemeliharaan dan perawatan alutsista yang sudah ada agar siap tempur kapan saja," ungkap Fahmi.   Selain itu, penting untuk memperkuat sistem logistik militer agar pengiriman pasokan ke daerah-daerah perbatasan dan lokasi strategis dapat berjalan lancar. Selain itu, alokasi anggaran yang lebih memadai harus diarahkan juga kepada pengembangan teknologi pertahanan, seperti sistem pertahanan siber, kecerdasan buatan (AI), dan drone.    "Ancaman di era modern tidak lagi hanya dalam bentuk konvensional dan tradisional sehingga kita perlu mempersiapkan diri menghadapi perang asimetris dan ancaman non-tradisional lainnya," pungkas Fahmi.

Editor: Bintang Pradewo

Tag:  #catatan #pertahan #untuk #prabowo #modernisasi #alutsista #perkuat #kekuatan #maritim

KOMENTAR