Jelang Natal, Pemerintah Data Kerusakan Gereja akibat Banjir Sumatera, Kejar Perbaikan
Wakil Menteri Agama Romo HR Muhammad Syafii.(Dok. Kementerian Agama)
12:00
15 Desember 2025

Jelang Natal, Pemerintah Data Kerusakan Gereja akibat Banjir Sumatera, Kejar Perbaikan

- Wakil Menteri Agama (Wamenag) Muhammad Syafii memerintahkan jajarannya segera melapor mengenai rumah ibadah yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera.

Syafii tak ingin umat Nasrani terhalang untuk beribadah karena banjir bandang dan longsor telah menyebabkan banyak gereja hancur.

"Kita meminta kepada aparat Kemenag di daerah untuk segera melaporkan kerusakan yang dialami rumah-rumah ibadah saudara kita yang Nasrani, agar tidak terhalang kegiatan mereka melaksanakan Natal dan Tahun Baru 2026," kata Syafii, dalam keterangannya, Senin (15/12/2025).

Selain gereja, banyak juga masjid, mushala, dan surau yang mengalami kerusakan akibat dihantam banjir bandang.

"Rumah ibadah terdampak sedang didata agar bisa segera dilakukan perbaikan sehingga bisa digunakan kembali sebagaimana mestinya," tutur dia.

Syafii mengatakan, perbaikan bangunan rumah ibadah sangat mendesak karena hubungan antara rumah ibadah dan psikis keagamaan sangat erat.

"Karena apapun ceritanya, perbaikan fisik ini sangat mendesak, tapi bagaimana ketenangan psikis, itu tentu dibentuk oleh kegiatan keagamaan. Oleh karena itu, harus segera diperbaiki," ucap dia.

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan, Kemenag akan membantu memberikan pemulihan layanan rumah ibadah dan layanan pendidikan di tiga provinsi terdampak bencana.

"Kami turun untuk menangani hal-hal yang sangat darurat, seperti makanan, minuman, tempat tinggal sementara. Dan madrasah, masjid, serta rumah ibadah lain juga bagian dari tanggung jawab Kementerian Agama," ujar Nasaruddin.

Ia memastikan, pendataan kerusakan telah dilakukan secara menyeluruh mencakup jumlah madrasah, masjid, rumah ibadah berbagai agama, keluarga terdampak, mahasiswa asal Sumatera yang berada di Pulau Jawa, anak yatim, hingga korban meninggal.

"Sekecil apapun bantuan kita, sangat berarti. Ujian ini bukan hanya bagi mereka yang terkena musibah, tapi juga bagi kita yang tidak terdampak. Mampukah kita berempati," ujar dia.

Adapun, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa terdapat 10 jasad ditemukan, pada Minggu (14/12/2025), meliputi sembilan jasad di Aceh dan satu jasad di Sumbar.

"Sehingga total yang kemarin (Sabtu) rekapitulasi berjumlah 1.006 jiwa (meninggal dunia), hari ini (Minggu) menjadi 1.016 jiwa," ujarnya dalam konferensi pers yang dipantau di kanal Youtube BNPB, pada Minggu (14/12/2025).

Berdasarkan provinsi, korban tewas di Aceh sebanyak 424 jiwa, Sumut sebanyak 349 jiwa, dan Sumbar sebanyak 243 jiwa.

Sementara untuk data korban yang masih hilang, lanjut Abdul, tercatat sebanyak 212 jiwa pada Minggu (14/12/2025). Rinciannya di Aceh sebanyak 32 jiwa, Sumut sebanyak 90 jiwa, dan Sumbar sebanyak 90 jiwa.

"Untuk data korban hilang, kemarin (Sabtu) 217 jiwa, saat ini (Minggu) 212 jiwa," ucap dia.

Tag:  #jelang #natal #pemerintah #data #kerusakan #gereja #akibat #banjir #sumatera #kejar #perbaikan

KOMENTAR