TNI Minta Tidak Ada yang Ganggu Distribusi Bantuan Bencana Sumatera
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah (tengah) dalam sesi doorstop dengan awak media di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2025) usai geladi bersih HUT ke-80 TNI.(KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA)
11:22
9 Desember 2025

TNI Minta Tidak Ada yang Ganggu Distribusi Bantuan Bencana Sumatera

- Markas Besar (Mabes) Tentara Nasional Indonesia (TNI) meminta agar sejumlah pihak tidak menghalangi jalur distribusi bantuan untuk korban bencana di Sumatera.

Hal tersebut merespons tindakan pria berseragam yang mengatasnamakan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang mencegat kapal pembawa bantuan bencana Sumatera.

“Kami mengimbau seluruh pihak untuk tidak menghalangi distribusi bantuan dalam kondisi darurat kemanusiaan,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen (Mar) Freddy Ardianzah, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/12/2025).

“Fokus utama kita adalah mempercepat penanganan banjir dan menjamin bantuan sampai kepada masyarakat yang membutuhkan,” sambung Freddy.

Dalam hal ini, Freddy juga membantah bahwa pria yang mencegat kapal tersebut berasal dari GAM, tetapi dari organisasi lain.

“Berdasarkan informasi yang telah kami verifikasi, peristiwa dalam video tersebut benar terjadi, namun bukan dilakukan oleh kelompok bersenjata GAM, melainkan oleh dua orang anggota KPA Meja Ijo Idi Cut di Aceh Timur,” ujar dia.

Menurut perwira tinggi (pati) TNI bintang dua ini, peristiwa pencegatan berlangsung pada Kamis (4/12/2025).

“Ketika dua individu tersebut mencegat Kapal Feri Express Bahari yang membawa logistik bantuan banjir dari Ketua TP PKK Aceh untuk wilayah Aceh Tamiang, Langsa, dan Aceh Timur,” ungkap dia.

Saat itu, mereka meminta agar sebagian bantuan diturunkan kepada oknum tersebut.

Oleh karena itu, prajurit TNI pun meminta yang bersangkutan untuk menunjukkan surat perintah atau keterangan resmi dari Pemerintah Kabupaten Aceh Timur.

“Petugas kapal menolak karena distribusi bantuan harus mengikuti prosedur resmi. Ketika aparat keamanan laut mendekat, kapal bantuan langsung melanjutkan perjalanan menuju Kuala Langsa,” ujar dia.

Mabes TNI menilai aksi ini merupakan tindakan personal yang arogan dan tidak dapat dibenarkan, sebab menghambat distribusi bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana.

“TNI bersama aparat keamanan setempat telah melakukan langkah-langkah untuk memastikan keamanan jalur distribusi bantuan, termasuk jalur laut, agar kejadian serupa tidak terulang dan para pemberi bantuan merasa aman,” ujar dia.

Tag:  #minta #tidak #yang #ganggu #distribusi #bantuan #bencana #sumatera

KOMENTAR