Ini 3 Provinsi ''Center of Gravity'' yang Bakal Ditambahkan Prajurit TNI
Ilustrasi Prajurit TNI AD, Prajurit TNI AD mengikuti defile saat Upacara Perayaan HUT Ke-74 TNI di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (5/10/2019). Perayaan HUT ke-74 TNI bertemakan TNI Profesional Kebanggaan Rakyat.((ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT))
10:32
25 November 2025

Ini 3 Provinsi ''Center of Gravity'' yang Bakal Ditambahkan Prajurit TNI

- Penambahan prajurit TNI rencananya akan dilakukan terhadap tiga provinsi yang disebut sebagai titik berat nasional atau center of gravity.

Prajurit TNI rencananya akan ditambahkan di Jakarta, Aceh, dan Papua sebagai bentuk penguatan pengamanan di wilayah tersebut.

Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menjelaskan, meningkatkan potensi keamanan yang mengancam stabilitas keamanan menjadi alasan penambahan prajurit TNI di tiga provinsi itu.

"Bahwa dalam rangka mendukung stabilitas nasional agar supaya pembangunan ini bisa berjalan aman dan lancar, kita telah menerima petunjuk-petunjuk dari Bapak Presiden," ujar Sjafrie di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/11/2025).

Keamanan Jakarta

Sjafrie melanjutkan, Jakarta menjadi salah satu provinsi yang harus dijamin keamanannya, karena merupakan pusat pemerintahan.

Pengamanan salah satu center of gravity itu akan meliputi wilayah darat, laut, dan udara dari Jakarta.

"Kita amankan Jakarta itu dari 360 derajat. Baik dari pengamanan pantai, maupun pengamanan udara, serta pengamanan di darat kita lakukan," ujar Sjafrie.

Siap Siaga

Setelah itu, pengamanan juga akan dilakukan di Aceh yang merupakan gerbang paling barat dari Indonesia.

Sedangkan untuk di Papua, pemerintah akan menempatkan pasukan tambahan dengan metode smart approach, yaitu menggabungkan pendekatan teritorial (soft approach) dengan operasi taktis (hard approach).

“Sehingga kita ingin merebut hati rakyat agar supaya mereka-mereka yang masih belum mempunyai satu kesamaan pemikiran terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, kita ajak untuk bersama-sama," ujar Sjafrie.

Kesiapsiagaan pertahanan, kata Sjafrie, tetap menjadi hal utama bagi TNI dalam menjaga kedaulatan Indonesia.

"Kita tidak ingin kedaulatan kita diinjak-injak oleh orang. Sehingga kita tetap harus bersiap siaga dan meneruskan kewaspadaan terhadap kemungkinan-kemungkinan ancaman taktis," ujar Sjafrie.

Ilustrasi prajurit TNI AD, Akmil, AAU, AALANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI Ilustrasi prajurit TNI AD, Akmil, AAU, AAL

Bangun Batalion

Dalam kesempatan yang sama, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah penguatan struktur pasukan untuk mendukung peningkatan pengamanan di kawasan prioritas.

Salah satunya dengan pembangunan batalion yang diharapkannya ada di setiap kabupaten/kota.

"Memang kita akan membentuk, membangun beberapa batalion. Karena kalau kita lihat, kita ada 514 kabupaten dan ada batalion yang ada kan hanya 100 sekian, jadi kita harapkan satu kabupaten satu batalion," ujar Agus.

TNI, kata Agus, uga akan memperbanyak komando daerah militer (kodam) di setiap wilayah. Targetnya, pada 2026 sudah terdapat 37 kodam.

Sedangkan untuk di Papua, jumlah prajurit yang bertugas berasal dari satuan organik dan personel penugasan.

Penempatan pasukan juga disertai pembangunan pos perbatasan untuk memastikan prajurit berada pada fasilitas yang layak.

"Sekarang di perbatasan kita juga bangun pos-pos yang layak untuk prajurit yang bertugas mengamankan perbatasan karena rawan terhadap human trafficking, narkoba keluar masuk. Kita tempatkan batalion di situ. Satu batalion kalau penugasan ada 450 prajurit, kalau di perbatasan ada 7 batalion," jelas Agus.

Tag:  #provinsi #center #gravity #yang #bakal #ditambahkan #prajurit

KOMENTAR