Narasi Pilpres Satu Putaran Itu Curang, SBY: Berlebihan dan Tidak Bijak
Narasi Pilpres Satu Putaran Itu Curang, SBY: Itu Berlebihan dan Tidak Bijak [Suara.com/Mae Harsa]
22:56
7 Februari 2024

Narasi Pilpres Satu Putaran Itu Curang, SBY: Berlebihan dan Tidak Bijak

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono menyoroti narasi kencang terkait pemilu satu putaran yang dikhawatirkan adanya tindakan kecurangan.

Hal itu disampaikan SBY saat menyampaikan pidato politik dengan tema ‘Yang Sudah Baik Lanjutkan, Yang Belum Baik Perbaiki’ di Avenzel Hotel, Kota Bekasi, Rabu (7/2/2024).

“Ada pernyataan politik yang lebih jauh, seperti ‘kalau pilpres hanya berlangsung satu putaran, berarti itu curang’. Ditambahkan lagi, ‘kalau pilpresnya curang kita tidak akan terima, dan negara siap-siap chaos’,” kata SBY dalam pidatonya.

SBY kemudian menyampaikan pendapatnya, menurutnya pernyataan pemilu satu putaran diklaim curang adalah pernyataan yang berlebihan.

“Pendapat saya, menuduh apalagi memastikan bahwa pilpres ini pasti curang dan karenanya hasilnya pasti akan ditolak, tentulah berlebihan,” ujarnya.

“Namun, di sisi lain, mengabaikan suara-suara di luar yang khawatir pilpresnya bakal curang, tentu juga tidak bijak,” sambung SBY.

Menurutnya, untuk mencegah tindak kecurangan dalam pemilu 2024, seluruh elemen mesti berupaya dan sama-sama memastikan bahwa pilpres benar-benar berlangsung secara jujur dan adil. Negara beserta segala perangkat dan sumberdaya yang dimilikinya mesti netral.

“Saya pikir ruang untuk itu tersedia. Negara, utamanya para penyelenggara pemilu, tentu bertanggung jawab penuh untuk memastikan berlangsungnya pemilu yang jujur dan adil itu,” ucap SBY.

Sebelumnya, Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau yang akrap disapa JK berpendapat bahwa Pilpres 2024 besar kemungkinan akan dua putaran. Hal ini lantaran ketiga paslon menurut JK akan sulit untuk menang satu putaran.

Menurut JK, salah satu paslon jika ingin menang Pilpres 2024 satu putaran artinya harus meraih suara 85 juta orang. Namun menurut JK, fakta di lapangan, bisa saja dari 205 juta rakyat yang memiliki hak suara, hanya 80 persen yang datang.

"Artinya 165 juta orang (yang datang ke TPS), kalau mau satu putaran, pemilihnya minimal meraih 85 juta orang," jelas JK.

Lanjut JK jika kemudian ada calon yang bisa menang satu putaran, besar kemungkinan terjadinya praktik kecurangan di Pilpres 2024.

"Bisa gak calon mendapat 150 orang dalam keadaan bersih 1 putaran, tidak merampok suara rakyat. Yang bisa itu hanya orang yang mungkin pakai sistem curang," tambah JK.

Kontributor : Mae Harsa

Editor: Galih Prasetyo

Tag:  #narasi #pilpres #satu #putaran #curang #berlebihan #tidak #bijak

KOMENTAR