Indonesia-Australia Berniat Tandatangani Perjanjian Keamanan Bersama Awal Tahun Depan, ISDS: Harus Dikelola dengan Hati-Hati
Presiden RI Prabowo Subianto saat melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese di Sydney, Australia, Rabu (12/11).
10:48
15 November 2025

Indonesia-Australia Berniat Tandatangani Perjanjian Keamanan Bersama Awal Tahun Depan, ISDS: Harus Dikelola dengan Hati-Hati

 - Pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Australia pada Rabu (13/11) hendak ditindaklanjuti dengan penandatanganan perjanjian keamanan bersama awal tahun depan. Indonesia Strategic and Defence Studies (ISDS) menilai kerja sama itu bersifat high-gain, high-risk. 

”Kerja sama yang lebih erat dengan Australia dapat meningkatkan posisi tawar Indonesia di kawasan, namun juga harus dikelola dengan hati-hati agar tidak menimbulkan ketergantungan strategis,” ungkap Co Founder ISDS Edna Caroline di Jakarta.

Menurut Edna, peningkatan kerja sama bidang pertahanan dan keamanan antara Indonesia dengan Australia tidak berarti Indonesia masuk dalam kubu Australia. Sebab, Indonesia menganut politik bebas aktif. Selain itu, Indonesia juga perlu meningkatkan diplomasi pertahanan dengan banyak negara, termasuk Tiongkok dan Rusia. 

”Diplomasi pertahanan perlu diorkestrasikan bersama diplomasi luar negeri, ibarat ‘strategi capit udang’ Indonesia harus lincah dan percaya diri dalam menghadapi kompetisi global,” terang dia. 

Dengan begitu, Edna memandang bahwa kerja sama Indonesia dengan Australia akan memperoleh manfaat dari kemitraan yang dibangun bukan atas dasar ketakutan dan tekanan eksternal, melainkan atas dasar visi bersama. Yakni Indo-Pasifik yang aman, makmur, dan berkelanjutan. 

”Membangun kepercayaan, memperkuat pertukaran antarwarga, dan memperluas kerja sama dari sektor maritim hingga pangan adalah kunci agar hubungan Indonesia-Australia berkembang dari sekadar tetangga menjadi mitra strategis sejati,” jelasnya.

Agar kemitraan Indonesia dengan Australia berjalan seimbang, kata Edna, fokus kerja sama harus diarahkan pada kepentingan bersama, bukan pada persepsi ancaman. Apalagi ajakan Australia agar Indonesia memandang Tiongkok sebagai musuh seringkali berseberangan dengan kebijakan luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif. 

”Dalam konteks pembangunan nasional, Indonesia tengah memperkuat kualitas sumber daya manusia melalui berbagai program kesejahteraan. Salah satunya adalah program Makan Bergizi Gratis, yang membutuhkan pengembangan sektor peternakan sapi untuk menjamin pasokan daging dan susu yang berkelanjutan,” terang Edna. 

Karena itu, ISDS juga melihat bahwa kerja sama Indonesia dengan Australia sebagai salah satu produsen ternak terbesar dunia berpotensi besar mendukung ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan dan inovasi pertanian dan peternakan dalam negeri.

”Indonesia juga ingin memperluas pasar industri pertahanannya, khususnya dalam produksi senjata personal, kapal patroli, dan pesawat maritim. Kolaborasi dalam bentuk transfer teknologi dan joint venture dapat membawa manfaat ekonomi sekaligus memperkuat stabilitas kawasan,” jelasnya.

Editor: Sabik Aji Taufan

Tag:  #indonesia #australia #berniat #tandatangani #perjanjian #keamanan #bersama #awal #tahun #depan #isds #harus #dikelola #dengan #hati #hati

KOMENTAR