Tangis Megawati Pecah Saat Serukan Dunia Baru Tanpa Tunduk dengan Mesin dan Modal
Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri saat berpidato dalam seminar peringatan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika di Blitar, Jawa Timur, Sabtu (1/11/2025).(Dokumentasi PDI-P.)
15:50
1 November 2025

Tangis Megawati Pecah Saat Serukan Dunia Baru Tanpa Tunduk dengan Mesin dan Modal

- Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri tak kuasa menahan tangis saat menyerukan ajakan membangun dunia baru yang tak tunduk pada mesin dan modal.

Presiden Kelima RI itu pun mengajak seluruh bangsa menolak tatanan global tersebut, serta menghadiri dunia baru yang berkeadilan dan berperikemanusiaan.

“Dari Blitar ini, dari pusara Bung Karno, saya ingin menyerukan kepada dunia, mari kita bangun dunia yang baru. Dunia yang tidak tunduk pada mesin dan modal, tetapi yang menempatkan manusia sebagai pusat peradaban dunia,” ujar Megawati sambil terisak dalam seminar memperingati 70 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Blitar, Jawa Timur, Sabtu (1/11/2025).

Megawati mengatakan, pembangunan dunia ke depan harus berpijak pada nilai-nilai kemanusiaan dan peradaban, bukan kekuasaan dan kepentingan ekonomi semata.

Dia juga menegaskan bahwa dunia baru yang dicita-citakan itu harus diatur oleh nilai-nilai Pancasila, bukan algoritma dan kekuatan modal.

“Inilah saatnya kita meneruskan cita-cita Bung Karno dengan membangun dunia baru yang adil, beradab, dan lebih manusiawi. Itulah makna sejati dari to build the world anew,” ucap Megawati.

Dalam kesempatan yang sama, Megawati juga mengusulkan pembentukan Konferensi Asia-Afrika Plus sebagai wadah baru solidaritas negara-negara di kawasan selatan dunia (Global South).

“Saudara-saudara sekalian, oleh sebab itu dalam pertemuan yang sederhana ini tetapi sangat berarti, mari kita matangkan KAA Plus tersebut. Jangan hanya kita dengarkan, jangan hanya bicara saja, mari kita berbuat,” kata Megawati.

Dia pun mengingatkan bahwa peringatan 70 tahun KAA di Blitar bukan sekadar nostalgia sejarah, melainkan momentum untuk menyalakan kembali semangat Bandung yang menolak ketidakadilan global.

“Peringatan 70 tahun Konferensi Asia-Afrika di Blitar ini bukanlah sekadar nostalgia sejarah. Melainkan panggilan zaman untuk menyalakan kembali obor Bandung dalam wajah baru, yakni pentingnya solidaritas global, suatu persaudaraan baru antara Asia, Afrika, dan Amerika Latin, serta siapa saja dari negara lain yang bersatu untuk menegakkan keadilan teknologi, ekonomi, dan kemanusiaan,” pungkas Megawati.

Tag:  #tangis #megawati #pecah #saat #serukan #dunia #baru #tanpa #tunduk #dengan #mesin #modal

KOMENTAR