Bela Soal Pernyataan Cak Imin Tentang Alfamart-Indomaret, Legislator PKB Ungkap Omzet Ritel Modern Capai Rp 700 Triliun
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKB Rivqy Abdul Halim. (Istimewa).
13:00
30 Oktober 2025

Bela Soal Pernyataan Cak Imin Tentang Alfamart-Indomaret, Legislator PKB Ungkap Omzet Ritel Modern Capai Rp 700 Triliun

- Anggota Komisi VI DPR RI Rivqy Abdul Halim meminta pernyataan Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar terkait Alfamart dan Indomaret yang mematikan UMKM disikapi secara bijak. Kalimat tersebut sebatas pengingat agar ritel modern dan tradisional bisa berjalan berdampingan tanpa saling melemahkan.

Rivqy menilai, tidak ada maksud Cak Imin untuk menyerang kalangan pelaku usaha tertentu. Cak Imin hanya ingin menekan ketimpangan ekonomi nasional.

“Pernyataan itu harus kita lihat sebagai dorongan agar pemerintah menata kembali ekosistem perdagangan nasional. Ritel modern dan usaha kecil tidak seharusnya saling melemahkan, tetapi tumbuh bersama secara seimbang,” ujar Rivqy di Jakarta, Kamis (30/10).

Rivqy mengungkap, ritel modern memiliki omzet fantastis mencapai Rp 700 triliun per tahun. Sedangkan jutaan usaha mikro dan kecil yang menopang 60 persen PDB nasional justru masih kesulitan mengakses pasar dan permodalan. 

“Kesetaraan ekonomi harus menjadi prioritas. Pemerintah pusat dan daerah perlu memastikan aturan izin ritel modern tidak merugikan pedagang kecil di sekitar mereka, terutama soal titik lokasinya. Sekarang bisa kita lihat di banyak daerah radius nggak sampai 200 meter ada ritel modern,” tegasnya.

Atas dasar itu, Rivqy mendorong terjalinnya kemitraan antara ritel modern dan UMKM lokal. Misalnya dengan membuka ruang bagi produk-produk lokal di jaringan minimarket. Ia juga mendesak agar setiap kebijakan berbasis pada data dan keadilan ekonomi, bukan tekanan pasar semata.

“Modernisasi ekonomi penting, namun harus didasari pada kompetitif yang adil, agar tidak ada yang tertinggal. Selanjutnya, bahwa amanah Undang-undang Dasar kita, menekankan pada dasar prinsip ekonomi berkeadilan" pungkasnya.

Sebelumnya, Deputi Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelindungan Pekerja Migran Kemenko PM, Leontinus Alpha Edison, menegaskan bahwa pemerintah tidak sedang memusuhi ritel modern. Tetapi berupaya menciptakan 'rantai bisnis berkeadilan'.

Pemerintah tengah menyiapkan kebijakan baru untuk menata ulang peta persaingan antara pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan jaringan ritel besar seperti Indomaret dan Alfamart.

Langkah ini diklaim menjadi bukti bahwa negara turun tangan menghadapi ketimpangan struktur bisnis yang selama ini menekan warung kecil dan toko kelontong lokal.

“Pemerintah tidak sedang mematikan Indomaret dan Alfamart. Ini bukan pelarangan, tapi pemerataan agar rantai bisnis lebih adil,” kata Leon dalam keterangan tertulis, Rabu (29/10).

Dalam beberapa tahun terakhir, ekspansi ritel modern tumbuh pesat hingga ke pelosok daerah di Indonesia. Kehadiran mereka kerap menimbulkan gesekan dengan pelaku usaha kecil, terutama warung Madura dan toko kelontong tradisional yang kalah modal, kalah akses, dan kalah jaringan.

Editor: Sabik Aji Taufan

Tag:  #bela #soal #pernyataan #imin #tentang #alfamart #indomaret #legislator #ungkap #omzet #ritel #modern #capai #triliun

KOMENTAR