Menteri PANRB Pastikan Siswa Sekolah Rakyat Tidak Hanya Belajar dari Buku, tapi Membangun Karakter SDM Indonesia ke Depan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini saat meninjau Sekolah Rakyat Terintegrasi 45 Semarang, Rabu (29/10/2025).(DOK. Kementerian PANRB)
19:38
29 Oktober 2025

Menteri PANRB Pastikan Siswa Sekolah Rakyat Tidak Hanya Belajar dari Buku, tapi Membangun Karakter SDM Indonesia ke Depan

– Program Sekolah Rakyat dianalogikan sebagai jantung peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Anak-anak dari keluarga pra-sejahtera tidak hanya diberi pendidikan dari buku pelajaran, tetapi juga kedisiplinan dan kebiasaan baik lainnya.

Hal itu disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini saat meninjau Sekolah Rakyat Terintegrasi 45 Semarang, Rabu (29/10/2025).

“Sekolah Rakyat adalah jantung dari program Bapak Presiden (Prabowo Subianto) untuk meningkatkan kualitas SDM di Indonesia. Karena di sinilah fondasi manusia dibangun, di sinilah generasi penerus belajar tentang arti kerja keras, tanggung jawab, dan cinta kepada negeri,” ujarnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Rabu (29/10/2025).

Berdirinya Sekolah Rakyat di ibu kota Jawa Tengah (Jateng) ini merupakan hasil kolaborasi pemerintah pusat, daerah, dan pihak swasta. Kementerian PANRB berkomitmen menjaga agar inisiatif ini memiliki tata kelola yang kuat dan berkelanjutan.

Dengan demikian, Sekolah Rakyat bukan hanya menjadi program sementara, tetapi warisan bagi generasi selanjutnya.

Rini menegaskan, keberlanjutan Sekolah Rakyat membuktikan bahwa program tidak berhenti di meja rapat, tetapi benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat.

Kepada para siswa Sekolah Rakyat Terintegrasi 45, Rini berpesan tentang pentingnya memiliki mimpi. Para siswa tidak sendiri — ada guru, doa orangtua, dan negara yang terus berusaha hadir untuk memastikan semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk sukses.

Rini juga menyampaikan terima kasih kepada para guru dan pengasuh karena telah menjadi “cahaya” bagi para siswa. Para guru tidak hanya mengajar, tetapi juga menguatkan karakter, empati, dan keberanian.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini saat meninjau Sekolah Rakyat Terintegrasi 45 Semarang, Rabu (29/10/2025).DOK. Kementerian PANRB Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini saat meninjau Sekolah Rakyat Terintegrasi 45 Semarang, Rabu (29/10/2025).

Sekolah Rakyat Terintegrasi 45 Semarang menjadi bukti bahwa ketika birokrasi bergerak bersama, hasilnya bukan hanya pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan kemanusiaan.

“Kalian adalah alasan kami semua bekerja. Tidak ada yang kecil dari sebuah mimpi. Jangan pernah takut untuk bercita-cita tinggi, karena masa depan selalu berpihak kepada mereka yang mau berusaha,” ujar Rini.

Peninjauan tersebut juga dihadiri Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf. Ia mengungkapkan, tahun ini sekolah rakyat telah berdiri di 166 titik lokasi.

Jumlah tersebut merupakan hasil kolaborasi lintas sektor, mulai dari penyiapan dasar aturan, kelembagaan Sekolah Rakyat, pemenuhan kebutuhan guru, gedung sekolah dan asrama, serta kebutuhan lainnya.

“Jadi saya berterima kasih kepada Ibu Menteri PANRB yang betul-betul mendukung dengan sungguh-sungguh sehingga kita bisa menyelenggarakan sekolah rakyat di 166 titik pada tahun ini (2025),” ujar Saifullah.

Tag:  #menteri #panrb #pastikan #siswa #sekolah #rakyat #tidak #hanya #belajar #dari #buku #tapi #membangun #karakter #indonesia #depan

KOMENTAR