Pertempuran Sengit di Jateng, Bambang Pacul Akui Kalah Peluru dan Kalah Komandan
Ilustrasi Ketua Bappilu PDIP Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul. Bambang Pacul mengakui pertempuran di Jawa Tengah sengit pada Pilpres 2024. [Suara.com/Novian]
21:32
6 Februari 2024

Pertempuran Sengit di Jateng, Bambang Pacul Akui Kalah Peluru dan Kalah Komandan

Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Tengah, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul mengakui pertempuran di Jawa Tengah sangat sengit pada Pilpres 2024.

Dibanding Pilpres 2019 lalu, Bambang Pacul mengatakan, pertempuran merebut suara di Jawa Tengah pada Pilpres kali ini sangat keras.

Untuk itu Bambang Pacul mengaku sudah menyiapkan yang terbaik dalam menghadapi pertempuran di Jawa Tengah. 

"Ini persiapan untuk Jawa Tengah, ini persiapan terbaik yang saya miliki," ujar Bambang Pacul dikutip dari Youtube Deddy Corbuzier. 

Menurut Bambang Pacul Pilpres 2024 kali ini pertempurannya lebih keras karena lawan yang dihadapi berbeda dibanding Pilpres 2019.

"Lebih gampang 5 tahun lalu, kami ngomong apa adanya. Ini berat. Kami kalah amunisi," ujar Ketua Komisi III DPR RI ini. 

Layaknya dalam sebuah pertempuran, Bambang mengatakan, ada yang namanya pasukan infanteri, kavaleri dan artileri. 

"Kami memiliki artileri, kavaleri dan infanteri. Kavaleri kami ada, artileri ada tapi tidak sekuat yang lalu, infanteri kami punya tapi juga terbatas," kata Bambang.

Menurut dia, pasukan infanteri yang dimiliki pihaknya sangat kuat tapi senjata yang dibawa hanya pisau bayonet dan tali sehingga kalah peluru. 

"Infanterinya kuat yang dibawa pisau bayonet dan tali saja. Kalah peluru. Kalah peluru dan kalah komandan kali. Kita ga akan nyerah," ucap dia. 

Perkataan Bambang Pacul ini membuat Deddy Corbuzier penasaran. Ia bertanya siapa komandan yang dimaksud Bambang. 

"Yaudah sama-sama pahamlah itu. Apakah Pacul mengeluh? No," ucap Bambang Pacul.  

Jawa Tengah memang menjadi tempat pertaruhan PDIP dalam memenangkan paslon Ganjar-Mahfud. Sebab Jawa Tengah selama ini dikenal sebagai basis terkuat PDIP.

Namun berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia pada periode 10-16 Januari 2024, elektabilitas Ganjar-Mahfud disalip paslon Prabowo Gibran. 

Elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesar 40,7 persen sementara Prabowo-Gibran di angkat 42,1 persen. Peningkatan suara Prabowo-Gibran ini dikarenakan faktor Jokowi. 

Editor: Wakos Reza Gautama

Tag:  #pertempuran #sengit #jateng #bambang #pacul #akui #kalah #peluru #kalah #komandan

KOMENTAR