Orang Tua Siswa SMA Negeri 1 Gedangan Dukung MBG: Nutrisi Terpenuhi, yang Kurang Beruntung Terbantu
Siswa SMA Negeri 1 Gedangan semringah sambut Makan Bergizi Gratis, Jumat (24/10/2025). (Moch. Rizky Pratama Putra/JawaPos.com)
12:16
27 Oktober 2025

Orang Tua Siswa SMA Negeri 1 Gedangan Dukung MBG: Nutrisi Terpenuhi, yang Kurang Beruntung Terbantu

Suasana ceria menyelimuti halaman SMA Negeri 1 Gedangan, Sidoarjo, siang itu. Puluhan siswa tampak berlarian menuju kelas dengan wajah segar setelah menikmati santapan siang yang menggugah selera.

Aroma sayur dan lauk pauk yang masih tersisa di udara menambah semangat mereka untuk kembali belajar. Tak ada lagi wajah lesu atau perut kosong di antara mereka.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini menjadi bagian dari rutinitas sekolah. Setiap hari, siswa mendapatkan menu lengkap yang disusun agar memenuhi kebutuhan gizi harian.

Bagi sebagian siswa, terutama yang berasal dari keluarga kurang mampu, MBG bukan sekadar program bantuan. Bagi mereka, ini adalah bentuk nyata perhatian negara terhadap masa depan generasi muda.

Di tengah keramaian siswa yang beranjak ke kelas, Ahmad Fauzan tampak tersenyum bangga. Ia adalah salah satu orang tua siswa SMA Negeri 1 Gedangan yang merasakan langsung manfaat MBG bagi anaknya.

Putrinya, Violeta, kini duduk di kelas 12 dan tak lagi harus repot membawa bekal dari rumah setiap pagi. Menu bergizi yang disediakan sekolah membuatnya lebih fokus belajar tanpa harus khawatir soal asupan makanan.

Ahmad mengaku program MBG sangat berdampak positif bagi keluarga dan para siswa. Menurutnya, program ini membantu pemerataan nutrisi dan menjadi penopang penting bagi mereka yang membutuhkan.

“MBG sangat memberikan kontribusi yang bagus untuk bisa meningkatkan nutrisi anak-anak,” ujarnya sambil tersenyum kepada JawaPos.com, Jumat (24/10/2025).

Ia menilai program ini menjadi solusi nyata bagi siswa-siswa yang kurang beruntung secara ekonomi.

Ahmad Fauzan orang tua dari Violeta siswa kelas 12 SMA Negeri 1 Gedangan dukung Makan Bergizi Gratis, Jumat (24/10/2025). (Moch. Rizky Pratama Putra/JawaPos.com)

Ia menambahkan, MBG membuat para siswa lebih semangat datang ke sekolah. Tak hanya karena makanannya enak, tapi juga karena mereka merasa diperhatikan dan dihargai.

“Sebagian besar orang tua sangat responsif, bagus,” tutur Ahmad. “Karena program MBG ini sangat membantu untuk paling tidak nutrisi anak-anak, khususnya bagi yang kurang beruntung.”

Ahmad juga berharap program tersebut bisa terus berlanjut dan semakin berkembang di masa depan. Ia percaya, MBG akan membawa dampak positif jangka panjang bagi dunia pendidikan di Indonesia.

“Saya berharap MBG terus ditingkatkan, bahkan semoga siswa di seluruh Indonesia bisa menikmati programnya,” katanya optimistis. “Insyaallah ke depan pasti berdampak lebih baik.”

Dukungan orang tua seperti Ahmad menjadi bukti nyata program MBG tak hanya sekadar kebijakan administratif. Ia telah menjelma menjadi gerakan sosial yang menyentuh langsung kebutuhan dasar siswa.

Caption gambar: Siswa SMA Negeri 1 Gedangan mengantre dengan tertib sambut Makan Bergizi Gratis, Jumat (24/10/2025). (Moch. Rizky Pratama Putra/JawaPos.com)

Para guru pun mengakui perubahan besar yang terjadi setelah program MBG berjalan. Siswa lebih berenergi saat mengikuti pelajaran, dan tingkat konsentrasi di kelas meningkat signifikan.

Bagi sekolah, MBG juga menciptakan suasana baru yang lebih hangat dan inklusif. Momen makan bersama kini menjadi ajang kebersamaan yang mempererat hubungan antar siswa dari berbagai latar belakang.

Tak hanya siswa dan orang tua yang merasakan manfaatnya. Para penyedia bahan makanan lokal juga ikut terbantu karena bahan pangan untuk program MBG banyak disuplai dari petani dan pelaku UMKM sekitar sekolah.

Dengan begitu, MBG tidak hanya menyehatkan siswa tetapi juga menggerakkan roda ekonomi masyarakat setempat.

Dampak ganda ini menjadi bukti kolaborasi sosial dapat menghadirkan manfaat luas bila dijalankan dengan komitmen.

Pemerintah pun menegaskan keseriusannya dalam memperluas jangkauan program ini ke berbagai daerah.

Melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), dukungan terhadap MBG diperkuat dengan strategi kolaborasi lintas sektor.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyebut Kemkomdigi siap menjadi penghubung agar sinergi antarinstansi dan platform digital berjalan optimal.

Menurutnya, teknologi memiliki peran penting dalam mempercepat distribusi makanan bergizi.

“Kementerian Komdigi siap menjadi penghubung untuk mendorong sinergi antara platform digital dan ekosistem kami,” ujarnya.

Ia menegaskan, langkah ini dilakukan agar program MBG dapat menjangkau daerah-daerah yang paling membutuhkan.

Pendekatan digital ini diharapkan mampu memastikan distribusi makanan lebih efisien dan transparan. Data penerima manfaat bisa dipantau secara real time sehingga tidak ada siswa yang tertinggal dari jangkauan program.

Selain itu, integrasi teknologi juga membantu proses pengawasan kualitas makanan. Platform digital memungkinkan setiap sekolah memberikan laporan langsung tentang menu, bahan, dan tingkat kepuasan siswa setiap hari.

Langkah ini menjadi bagian dari transformasi besar di bidang layanan publik. MBG bukan hanya tentang makan gratis, melainkan juga tentang membangun sistem yang berkelanjutan demi generasi sehat dan cerdas.

Para orang tua di SMA Negeri 1 Gedangan menyadari hal itu sepenuhnya. Mereka merasa bersyukur karena perhatian terhadap gizi anak kini menjadi prioritas utama pemerintah.

Bagi mereka, keberadaan MBG adalah bentuk investasi masa depan. Anak-anak yang sehat dan tercukupi gizinya akan tumbuh menjadi generasi produktif yang siap bersaing di dunia global.

Di sisi lain, MBG juga menumbuhkan nilai-nilai solidaritas dan empati di kalangan siswa. Mereka belajar berbagi, menghargai makanan, dan memahami pentingnya pola hidup sehat sejak dini.

Pihak sekolah terus memastikan program berjalan lancar dan sesuai standar. Guru dan tenaga kependidikan dilibatkan dalam pengawasan menu, kebersihan dapur, serta distribusi makanan setiap hari.

Kedisiplinan dalam pelaksanaan program menjadi kunci keberhasilan MBG di SMA Negeri 1 Gedangan. Dengan pengawasan yang ketat dan partisipasi aktif seluruh warga sekolah, program ini berjalan efektif tanpa kendala berarti.

Sambutan positif dari masyarakat menunjukkan MBG bukan hanya diterima, tapi juga dicintai. Banyak pihak berharap program serupa bisa diperluas ke seluruh sekolah di Indonesia, terutama di daerah terpencil.

Antusiasme itu semakin menguatkan keyakinan gizi adalah fondasi utama pendidikan. Tanpa tubuh yang sehat, sulit bagi siswa untuk menyerap ilmu dan mencapai prestasi maksimal.

Di Gedangan, manfaat MBG sudah dirasakan secara nyata. Siswa lebih fokus, orang tua lebih tenang, dan lingkungan sekolah terasa lebih hidup.

Ahmad Fauzan dan para wali murid lainnya kini tak lagi cemas memikirkan bekal anak-anak mereka. Setiap hari, mereka tahu sang buah hati mendapat makanan bergizi yang disiapkan dengan penuh tanggung jawab.

Harapan mereka sederhana namun besar: agar program MBG terus berlanjut dan menjangkau seluruh pelosok negeri.

Karena di setiap piring makan yang tersaji, ada masa depan anak bangsa yang sedang dibangun dengan penuh cinta dan kepedulian.

 

Editor: Mohamad Nur Asikin

Tag:  #orang #siswa #negeri #gedangan #dukung #nutrisi #terpenuhi #yang #kurang #beruntung #terbantu

KOMENTAR