



Rosan Optimistis Investasi Asing Meningkat pada Kuarter IV atau Akhir 2025
- Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani mengakui bahwa ada penurunan realisasi investasi asing atau penanaman modal asing (PMA) dari Januari-September 2025 dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
Namun, menurut Rosan, penurunan realisasi PMA tersebut hanya sebesar satu persen. Sehingga, dia tetap optimistis bahwa peningkatan realisasi investasi asing bakal terlihat pada kuartal IV 2025.
“Kalau dibilang turun dibandingkan tahun sebelumnya, turunnya itu memang betul tapi cuma satu persen. Jadi angkanya kurang lebih itu Rp 644 triliun, yang tahun sebelumnya itu Rp 646. Jdi bedanya hanya satu persen,” kata Rosan dalam program diskusi "Laporan Khusus Satu Tahun Prabowo-Gibran” di Kompas TV pada Senin (20/10/2025) malam.
Apalagi, Rosan menyebut, investasi dalam negeri atau penanaman modal dalam negeri (PDMN) meningkat.
“Tetapi kita melihat itu yang dalam negerinya meningkat kok gitu. Tapi ini kan kuarter tiga. Biasanya pada kuarter keempat itu angkanya berdasarkan data historis itu biasanya penanaman modal asing akan meningkat,” ujarnya.
Untuk itu, dia meminta publik bersabar karena masih ada tiga bulan menuju akhir tahun 2025.
“Karena ini kan baru tiga kuarter. Jadi kalau kami melihat dari data-data yang masuk awal walaupun sekarang kan tiga bulan terakhir nanti adalah bulan Oktober, November, Desember, kita melihat sih nanti dalam satu tahun penuh dibandingkan tahun sebelumnya trend-nya tetap akan meningkat,” kata Rosan.
Upaya Pemerintah
Dalam kesempatan itu, Rosan lantas menegaskan bahwa pemerintah terus berusaha meningkatkan iklim invetasi di Tanah Air. Salah satunya yang terpenting adalah kepastian hukum.
Menurut Rosan, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.
Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara ini menjelaskan, dengan adanya PP tersebut proses perizinan berusaha di Indonesia menjadi lebih mudah.
Pasalnya, ada 18 kementerian dan lembaga yang harus berkoordinasi terkait pemberian izin berusaha di Tanah Air.
Dengan adanya PP tersebut, Rosan menyebut, dirinya selaku Menteri Investasi dan Hilirisasi bisa langsung mengeluarkan perizinan jika kementerian terkait tidak kembali dalam waktu 10 hari terkait proses pencatatan perizinan.
“Dengan ada PP Nomor 28 itu apabila dalam waktu 10 hari kementerian terkait tidak kembali ke saya, otomatis saya keluarkan izinnya,” ujar Rosan menjelaskan.
“Itu baru berlaku bulan Oktober kemarin dan saya sudah mengeluarkan 132 (izin) berdasarkan aturan PP 28 untuk perizinan karena kita ingin memberikan kepastian hukum, ketepatan waktu, dan juga meningkatkan investasi,” katanya lagi.
Target Investasi 2025
Sebelumnya, Rosan mengungkapkan, Badan Perencanaan Pembagunan Nasional (Bappenas) menargetkan realisasi investasi pada 2025, kurang lebih Rp 1.905 triliun, dari PMA dan PDMN.
Menurut Rosan, realisasi investasi dari Januari sampai September 2025 mencapai Rp 1.434 Triliun atau mencapai 75,2 persen dari target Bappenas tersebut.
“Kurang lebih kita sedang mencapai (realisasi investasi) Rp 1.434 triliun jadi kurang lebih 75,2 persen,” ujar Rosan.
Tag: #rosan #optimistis #investasi #asing #meningkat #pada #kuarter #atau #akhir #2025