Dirut Sebut BPJS Kesehatan Sempat Dinominasikan Terima Nobel Perdamaian
Ilustrasi bpjs kesehatan. Apakah keracunan MBG ditanggung BPJS Kesehatan?(Shutterstock/sukarman S. T)
00:24
16 Oktober 2025

Dirut Sebut BPJS Kesehatan Sempat Dinominasikan Terima Nobel Perdamaian

- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dikabarkan sempat dinominasikan sebagai penerima Nobel Peace Prize atau Nobel Perdamaian. Benarkah?

“BPJS Kesehatan memang layak masuk nominasi Nobel Peace Prize, yang sejak Indonesia merdeka, institusi di Indonesia belum pernah masuk nominasi Nobel Prize,” kata Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, kepada Kompas.com, Rabu (15/10/2025).

Dia merasa banyak pihak yang meragukan kabar bahwa institusi BPJS Kesehatan dinominasikan sebagai penerima nobel perdamaian.

Dia memastikan bahwa lembaga yang dipimpinnya itu benar-benar dinominasikan untuk menerima nobel, pengusulnya adalah pihak luar negeri serta Ali Ghufron Mukti sendiri.

“(Pengusulnya) Profesor Mike Hardy dari Center for Peace and Security, Conventry University UK dan Dirut BPJS Kesehatan,” ujar Ali.

Sebagaimana diketahui publik, Nobel Perdamaian tahun ini diberikan kepada Maria Machado, tokoh oposisi Venezuela.

Lantas bagaimana nasib nominasi BPJS Kesehatan?

“2026 katanya mau diajukan lagi (penominasian BPJS Kesehatan sebagai penerima Nobel Perdamaian),” ujar Ali.

Nobel Peace Prize tak ungkap nominasi

Dilansir situs resmi Nobel Peace Prize, nobel perdamaian 2025 memiliki 338 kandidat, terdiri dari 244 individu dan 94 organisasi.

“Nama-nama nominator maupun calon penerima Hadiah Nobel Perdamaian tidak boleh diungkapkan hingga 50 tahun berlalu,” tulis pihak Nobel Peace Prize dalam situs resminya.

Tag:  #dirut #sebut #bpjs #kesehatan #sempat #dinominasikan #terima #nobel #perdamaian

KOMENTAR