



HNW: Kalau Rusia Dilarang FIFA, Mestinya Israel Juga
- Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mendukung sikap pemerintah membatalkan visa untuk para atlet gimnastik artistik Israel seraya mengkritik pemboikotan yang tidak sportif oleh asosiasi internasional sepakbola.
“Demi tegaknya sportivitas dan keadilan di dunia olahraga, kalau Rusia dilarang oleh FIFA, UEFA, dan lain-lain, mestinya Israel juga,” kata Hidayat Nur Wahid, biasa disapa sebagai HNW, dilansir ANTARA, Sabtu (11/10/2025).
Politikus senior PKS ini mengharapkan sikap Indonesia menolak Israel tersebut juga dapat diikuti oleh komunitas internasional lainnya, termasuk melarang Israel mengikuti ajang olahraga internasional seperti yang diberlakukan terhadap Rusia yang dianggap melanggar hukum internasional dengan menyerang Ukraina.
HNW mendukung sikap pemerintah yang tidak memberikan visa enam atlet Israel untuk masuk ke Indonesia karena sudah sesuai dengan UUD Negara 1945.
"Sikap ini sudah sejalan dan sesuai dengan Konstitusi Republik Indonesia, terutama bagian pembukaan bahwa Indonesia menolak segala bentuk penjajahan dan spirit dari amanat Konstitusi tersebut diturunkan ke sejumlah regulasi, seperti UU Keimigrasian dan Peraturan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia yang masih berlaku hingga saat ini," kata HNW.
Ia mengatakan bahwa sikap pemerintah tersebut juga telah memperoleh dukungan dari seluruh elemen masyarakat di Indonesia seperti Majelis Ulama Indonesia, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan lain-lain.
"Maka sudah tepat apabila pimpinan Persatuan Senam Indonesia (Persani) secara terbuka juga mendukung sikap pemerintah yang tidak memberi visa kepada atlet-atlet Israel tersebut untuk bisa masuk dan ikut kejuaraan senam internasional di Jakarta," ujarnya.
Ia menjelaskan penolakan terhadap atlet Israel merupakan bentuk dari sanksi bagi Israel atas kejahatan perang dan kemanusiaan termasuk genosida yang dilakukan oleh Israel di Gaza dan wilayah lainnya di Palestina.
"Hal tersebut juga sejalan dengan advisory opinion dan putusan sela Mahkamah Internasional yang memerintahkan negara-negara anggota PBB untuk bertindak terhadap Israel atas kejahatan yang dilakukannya," kata HNW.
Apalagi, lanjut dia, Israel dengan adanya kesepakatan dengan Hamas untuk gencatan senjata, bukan segera menghentikan kejahatan perangnya, malah terus melakukan penyerangan terhadap warga sipil di Gaza.
"Oleh karenanya, sanksi pemboikotan secara internasional termasuk dalam dunia olahraga merupakan sanksi yang layak untuk diberikan terhadap Israel," tuturnya.
Sorotan ke FIFA
Sikap FIFA dalam kasus Israel mendapat kritik lantaran berbeda perlakuannya dibanding kasus Rusia pada 2022.
Dalam pernyataannya, Infantino menjelaskan bahwa FIFA tidak memiliki kapasitas untuk menyelesaikan persoalan geopolitik yang kompleks antara pihak-pihak yang berkonflik.
"Pikiran kami bersama mereka yang menderita dalam berbagai konflik yang terjadi di seluruh dunia saat ini," ujar Infantino dikutip dari BBC, dilansir Kompas.com, 3 Oktober 2025.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menerima kunjungan Presiden Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) Gianni Infantino di New York, Amerika Serikat, Rabu (24/9/2025).
UEFA dan FIFA cepat menjatuhkan sanksi setelah invasi ke Ukraina, sedangkan Israel tetap diizinkan berpartisipasi di kompetisi UEFA dan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa.
"Jika Rusia dicoret, Israel juga harus dicoret," ujar Ketua Federasi Sepak Bola Norwegia, Lise Klaveness.
Sementara Craig Mokhiber, mantan Direktur Komisi Tinggi PBB untuk HAM menyebut ini sebagai kemunafikan.
"Ini adalah tingkat kemunafikan dan standar ganda yang mengejutkan," ungkapnya.