Ditanya Soal Pemilu 2024, Rektor Unair Berikan Sikap Tegas
Ilustrasi Pemilu 2024 (Dok. JawaPos.com)
13:16
4 Februari 2024

Ditanya Soal Pemilu 2024, Rektor Unair Berikan Sikap Tegas

Pemilu 2024 sebentar lagi. Jelang pencoblosan, beberapa universitas di Indonesia mengeluarkan pernyataan sikap mengkritik Pemerintahan Jokowi yang terkesan ikut campur urusan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Sebelumnya, Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Universitas Islam Indonesia (UII), merilis deklarasi demokrasi pemilu terhadap Pemerintahan Jokowi.

Lantas, bagaimana dengan Universitas Airlangga Surabaya?

”Kita sudah tahun lalu sudah deklarasi pemilu yang bermartabat. Kenapa baru sekarang, sudah tahun lalu. Ketika FRI kita sudah bicara demokrasi bermartabat dan lainnya,” kata Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof Dr Mohmmad Nasih.

Dia menyatakan, Unair deklarasi pemilu kembali. Sebelumnya, lanjut dia, pihaknya telah menyampaikan sikap tegas deklarasi pemilu.

”Setahun yang lalu kami juga sudah deklarasi menolak politik uang dan lainnya. Tidak perlu diulang lagi atau ikut-ikutan (Delkarasi Pemilu dari kampus), kita sudah punya sikap tegas,” jelas Mohmmad Nasih.

Nasih menyebutkan, pihaknya sudah setahun lebih bicara demokrasi bermartabat dan deklarasikan terkait sikap kampus.

”Minggu lalu undang caleg, Unair ajak anti politik uang, anti korupsi, dan support pengembangan SDM, ada sikap tegas di dalamnya. Kita ingin stop politik uang, stop korupsi. Sikap kita sudah tegas di beberapa waktu lalu. Tidak ada hal baru disampaikan, bagi Unair sudah lama,” papar Nasih.

Terkait sikap beberapa kampus terhadap pemerintahan Jokowi, Nasih menilai itu adalah hak milik warga kampus untuk menyampaikan pendapat. ”UI, UGM, dan lain-lain itu kan bukan di manajemen universitas. Itu sebagian dari warga kampus, mereka melakukan. Itu haknya. Sekali lagi, Itu bukan suara mewakili UGM secara kelembagaan, itu bagian warga kampus yang punya sikap, suara, pilihan, dan itu sah-sah saja menyampaikan pandangan dan pendapat,” tegas Mohmmad Nasih.

Nasih menambahkan, kampus Unair mempunyai pendapat dan pandangan lain terkait demokrasi pemilu yang dipastikan bukan untuk institusi.

”Ya itu pandangan dari warga negara atau warga kampus. Tentu berbeda-beda, hanya ada yang diungkapkan ada yang tidak diungkapkan. Sekali lagi, kita sudah setahun lalu punya sikap, masa diulangi lagi. Masih ada deklarasi untuk demokrasi yang bermartabat,” ucap Mohmmad Nasih.

Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unair Anang Jazuli mengatakan, sejak awal, BEM Unair berupaya untuk mengikuti proses pesta demokrasi secara aktif dan partisipatif.

”Pemilu 2024 harus dilakukan secara jujur, adil, dan tanpa politik uang. Karena dengan tiga prinsip itu secara otomatis pemilu akan berlangsung secara damai dan dapat mewujudkan pemilu sebagai sarana integrasi bangsa,” jelas Anang saat dihubungi.

Namun, lanjut Anang, melihat kondisi, ketiga nilai tersebut masih jauh dari kata ideal secara keberlangsungan pada Pemilu 2024.

”Sehingga kami mendorong, kepada semua pihak terutama para pejabat publik dan politik bisa mendukung proses berjalannya pemilu secara jujur dan adil,” imbuh Anang.

”Satu hal yang kami pegang dengan mengkritik pemerintah bukan berarti kita partisan dan mendukung paslon pilihan oposisi. Kami bersuara karena memang ada nurani yang mengatakan dinamika politik hari ini secara norma dan etika tidak sesuai dengan Pemilu Luber Jurdil,” terang dia.

Anang menyampaikan, Pemilu 2024 adalah partisipasi keduanya menjadi peserta pemilu. Namun, dia menyampaikan bahwa pemilu keduanya kali ini merasa gerah jika dibandingkan 2019.

”2019, masyarakat diadu domba, dipolarisasi cebong dan kampret. Pemilu 2024, saya melihat bahwa elite politik cenderung memperlihatkan saling melindungi kekuasaan,” papar Anang.

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #ditanya #soal #pemilu #2024 #rektor #unair #berikan #sikap #tegas

KOMENTAR