432 Ponpes Sudah Punya Badan Usaha, Kemenag Optimistis Pesantren Makin Mandiri dan Jadi Kekuatan Baru Ekonomi Bangsa
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam pembukaan Gebyar Expo Kemandirian Pesantren di Bandung, Kamis (10/10). (Kemenag)
14:40
11 Oktober 2024

432 Ponpes Sudah Punya Badan Usaha, Kemenag Optimistis Pesantren Makin Mandiri dan Jadi Kekuatan Baru Ekonomi Bangsa

- Kementerian Agama (Kemenag) merilis data bahwa dari 3.600 pondok pesantren yang beroperasi saat ini, 432 di antaranya sudah memiliki badan usaha di lingkungan pesantren.

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, pada 2021 Kemenag meluncurkan program kemandirian pesantren. Ternyata program itu sangat potensi dan berdampak luas terhadap perekonomian di lingkungan pesantren. Manfaatnya dirasakan dan bahkan menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi nasional.

“Program Kemandirian Pesantren menjadi program prioritas yang harus dilaksanakan," pesan Yaqut Cholil Qoumas saat membuka Gebyar Expo Kemandirian Pesantren di Trans Mal Bandung, Jawa Barat, pada Kamis (10/10).

Yaqut Cholil Qoumas yang biasa disapa Gus Men itu menyebut bahwa sudah 3.600 pesantren menjadi penerima bantuan inkubasi. Harapannya program itu terus dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya.

Menurut pria yang biasa disapa Gus Men itu, kemandirian pesantren adalah bentuk komitmen negara kepada pesantren yang telah banyak berjasa kepada negara. Maka dari itu, dari 3.600 pesantren yang menjadi penerima bantuan inkubasi, program itu terus dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya.

Dalam Expo Kemandirian Pesantren terpotret sejumlah bukti keunggulan badan usaha milik pesantren. Dalam pameran yang digelar untuk menyemarakkan Hari Santri 2024 itu terdapat 55 booth. Sebanyak 51 di antaranya memamerkan berbagai produk unggulan asli dari kalangan pesantren.

Program Kemandirian Pesantren bertujuan untuk menguatkan basis ekonomi pesantren melalui inkubasi bisnis yang didukung Kemenag. Pesantren, dengan keragaman dan keunikannya, merupakan salah satu potensi luar biasa yang dimiliki Indonesia.

Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Abu Rokhmad menyebutkan, ide besar di balik Kemandirian Pesantren adalah terciptanya pesantren yang berdaya, mandiri, dan kuat. “Dari 3.600 pesantren yang telah mendapat bantuan inkubasi bisnis, kita masih memiliki sekitar 40 ribu pesantren lainnya yang perlu didukung. Harapan kami, program ini dapat terus berkembang dan dilanjutkan agar pesantren lebih dikenal oleh masyarakat luas,” ujar Abu Rokhmad.

Sementara itu, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Basnang Said menggarisbawahi pentingnya transaksi ekonomi yang terjadi di expo ini. Hal itu sebagai bukti nyata kemandirian pesantren.

“Pesantren yang mandiri akan mampu mendukung pendidikan dan dakwahnya secara lebih efektif. Tahun depan, kami merencanakan expo yang lebih besar lagi. Tahun ini ada 55 booth, dan kami berharap jumlah tersebut bisa meningkat di masa-masa datang,” tuturnya.

Ketua Forum Ekonomi Pesantren Indonesia (FEPI) Badrus Syamsi menambahkan, Gebyar Expo Kemandirian Pesantren menjadi momentum penting untuk membangun jejaring antarpesantren. Dia berharap pesantren tidak hanya dikenal sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, tetapi juga sebagai pelaku ekonomi yang mampu bersaing.

“Dengan kolaborasi yang kuat, pesantren dapat memperluas pasar produknya dan bersaing di tingkat nasional, bahkan internasional,” jelasnya.

Dengan antusiasme yang tinggi dari pesantren dan pengunjung, expo ini menjadi landasan kuat bagi pesantren untuk terus berinovasi dan mengembangkan produk-produk unggulannya. Kemandirian pesantren bukan lagi sekadar visi, tetapi kini menjadi kekuatan baru dalam membangun ekonomi bangsa.

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #ponpes #sudah #punya #badan #usaha #kemenag #optimistis #pesantren #makin #mandiri #jadi #kekuatan #baru #ekonomi #bangsa

KOMENTAR