Ingatkan Soal Calon yang Secara Konstitusi Cacat, Herjunot Ali: Mau Kamu Kasih Kesempatan Orang Kaya Gitu Mimpin?
Aktor Herjunot Ali bersuara keras merespon proses Pemilu 2024 yang diwarnai tindakan lancung.
Melalui unggahan di Insta Story Instagramnya, Herjunot Ali bahkan menyentil soal sosok salah satu cawapres yang dinilai niretika.
Dikutip dari unggahannya, Herjunot Ali mulanya ditanya lebih condong ke paslon mana dari tiga pasangan yang berkontestasi di Pilpres 2024.
Pemain realita cinta dan rock n roll itu kemudian mendedahkan sejumlah hal mengenai pendapatnya terkait pemilu 2024.
"Pilihlah calon pemimpin yang pinter beneran dan memiliki retorika yang baik dulu. UDAH ITU AJA JADI MODAL BERPIKIR BUAT KITA2. Retorika itu bukan bacot doang. Bisa menangis itu pemikir2 Yunan sama Raja2 besar dalam sejarah dunia klo dibilang retorika cuma bacot doang buat orang2 Indonesia," ungkapnya.
"Retorika itu keilmuan yang mandatory, PENTING untuk dipelajari semua manusia biar bisa WARAS apalagi untuk seorang pemimpin. Mau kamu punya pemimpin yang ngungkapin pikiran dalam bahasa Indonesia aja masih belepotan? Ibarat apa yang keluar dari mulutnya itu kamu kaya mikir "a***** dia yang ngomong gw yang malu! Retorika buat pemimpin itu juga penting untuk krisis management rekonsiliasi ide dan gagasan. Ga cuma buat rakyatnya tapi juga pemimpin harus cakap dalam mendelegasikan gagasan yang jelas untuk anak buahnya untuk menghasilkan keputusan2 yang krusial, jadi jangan lagi ada yang bilang presiden itu ngga mesti pinter. Goblok itu namanya!" tegasnya.
Lebih jauh, Junot menyorot riwayat tiga paslon yang berkontestasi di Pilpres 2024 ini.
Ia menyebut publik agar melihat secara jernih dan matang sebelum menentukan pilihan.
"Kamu itu kerja keras bagai kuda diperes melalui pajak. Dimana uang kamu dipake negara berutang terus yang utangnya itu makin lama makin banyak, dibebankan pula sama kamu itu utang tanpa kamu sadari. Lalu dana tersebut dipake buat hal2 yang tambah lama tambah tolol arah kebijakannya. Mau kamu kaya gini terus? Kenapa saya bilang pilih pemimpin yang pinter dulu dan punya retorika yang bagus karena kita ngga mau pemimpin yang anti kritik dan jagonya membungkam. Udah makanya saya bilang modal pinter sama retorika bagus aja dulu. Karena kalo mau sk2an kita semua bilang implementasi lah, track record, lah istilah2 tersebut cuma kalian dapet dari nonton TikTok sama liatin orang yang kalian pikir pinter di twitter padahal buzzer. Tiga2nya calon ini mah kita kaya lagi beli kucing dalam karung di area implementasi mana ada yang pernah punya beban kerjaan mimpin negara ini," jelasnya.
"Mau ngomongin track record? Tiga2nya bisa digembosin terutama oleh para oposisi. Jelek semua lah track recordnya kalau bagi lawan. Dan kamu2 juga ngga ngelakuin riset dan observasi apa pun cuma bilang si ini bagus si itu jelek denger dari temen doang ama nonton TikTok. Kan tolol ngga ketulungan kaya gitu," katanya.
"Mau liat tingkat intelektualitasnya sama kecerdasan emosi yang baik dari calon pemimpin sekarang? Coba liat mana dari calon tersebut yang tak pernah absen di forum debat. Ibarat diundang sama perkumpulan forum SETAN dan JIN IPIRIT DARI NERAKA juga didatengin sama dia. Orang yang berakal dan berisi otaknya ngga akan pernah takut untuk dichallenge isi kepalanya!" lanjutnya.
"Saran saya kalo mau liat surface level intelektual calon pemimpin kita saat ini nonton aja di Youtube calon pemimpin mana yang dateng ke forum APINDO. Itu jelas kalian bisa nilai mana calon pemimpin yang punya gagasan mana yang jawabannya ya normatif2 aja dan cenderung ngga jelas. Merem aja juga tau kok harusnya siapa yang paling ngga harus mimpin bangsa ini. Research mendalam!!! pake itu otak! sayang udah dikasih Tuhan nalar berpikir masa kognitifnya disia2in? Jangan sampe kita kehilangan 5-10 tahun lagi. Belajar dari kesalahan jangan lagi dikasih kesempatan kita dipimpin oleh orang yang ngga bener!" imbuhnya.
Sebelum menutup pernyataanya, Junot pun secara tegas mengingatkan bahwa kualitas wapres harus sepadan dengan presidennya. Seakan menyentil sosok Gibran, ia meragukan kualitas wapres yang dalam prosesnya mencederai konstitusi.
"Oiya cuma mau ngingetin: Wakil presiden itu harus sama kualitasnya dengan presiden!!!!Belajar dari sejarah ketika Gus Dur jatuh siapa yang langsung naik jadi presiden? Bayangkan skenario itu terjadi ada salah satu calon yang secara konstitusi saja cacat, jauh2 nanti dia mau menentukan arah kebijakan ekonomi dan tiba2 dengan kecerdasan emosi yang belum cukup ujug2 dia ngeluarin keputusan: Ayook Soooooook atuh peranggggg!!! Tubir!!!!! Serang. Mau kamu kasih kesempatan orang kaya gitu mimpin kamu?" tukasnya.
Tag: #ingatkan #soal #calon #yang #secara #konstitusi #cacat #herjunot #kamu #kasih #kesempatan #orang #kaya #gitu #mimpin