Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus, BNPB Pastikan Tidak Ada Korban
Penampakan erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, NTT beberapa waktu lalu. BNPB memastikan tidak ada korban jiwa dalam erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, baru-baru ini. [Foto: Dok. BNPB]
13:52
18 Juni 2025

Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus, BNPB Pastikan Tidak Ada Korban

Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) memastikan bahwa tidak ada korban jiwa akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Adapun dampak erupsi gunug tersebut dirasakan di dua kecamatan yang yakni, Wulanggitang dan Ile Bura yang berada dalam radius 7 kilometer.

Gunung Lewotobi Laki-laki dikabarkan erupsi kembali pada Selasa 17 Juni 2025, jam 17.50 WIB.

Berdasarkan laporan visual yang dihimpun dari berbagai sumber lapangan, erupsi ini ditandai dengan munculnya awan panas terpantau menyebar ke segala arah di sekitar kawasan gunung dengan ketinggian kolom abu mencapai lebih dari 10 kilometer.

"Kami pastikan untuk erupsi Gunung Lewotobi yg terjadi selasa semarin tidak ada dampak korban jiwa," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu 18 Juni 2025.

Menurut Abdul, tidak adanya korban jiwa akibat erupsi tersebut karena masyarakat setempat sudah tidak lagi tinggal di kawasan rawan bencana yang berjarak 7 kilometer dari puncak kawah.

Masyarakat yang sebelumnya tinggal di kawasan itu telah dipindahkan ke hunian sementara yang dibangun oleh BNPB, pemerintah daerah, bersama kementerian terkait.

"Itu sudah ditempati oleh masyarakat setempat. Tidak kurang 450 KK dari desa terdampak dengan radius 6 kilometer dari kawasan rawan bencana gunung Lewotobi Laki-Laki. Juga telah kami fasilitasi dengan listrik dan air bersih," ujarnya.

Akan tetapi, di area tersebut masih ada aktivitas ekonomi warga serta selalu dilalui sebagai akses transportasi yang menghubungkan Kabupaten Flores Timur dengan Kabupaten Sikka.

"Kondisi terakhir per pagi ini, erupsi masih terjadi. Dan dampak yang disebabkan akibat erupsi juga hujan kerikil yang sampai menutup pada akses utama jalan antara Flores Timur dengan Sikka. Ini akan kita upayakan segera dibersihkan" ujar Abdul.

Sebelumnya, berdasarkan pantauan dari Pos Pemantauan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, yang berjarak 7 kilometer dari puncak kawah, dilaporkan terjadi hujan batu kerikil.

Sedangkan, petugas pos telah mengungsi ke Gereja di Desa Pululera yang berjarak sekira 1,2 kilometer dari pos pemantauan.

Beberapa warga juga telah mengungsi ke Desa Nileknoheng yang berada sejauh 5 kilometer dari pos atau 12 kilometer dari kawah gunung.

Di luar radius kawasan rawan bencana (KRB), hujan pasir dilaporkan terjadi di beberapa desa, seperti Desa Boru, Desa Hewa, dan Desa Watobuku.

Sementara itu, sebagian warga dari Desa Nurabelen, Kecamatan Ile Bura, telah mengungsi ke lokasi pengungsian di Konga sebagai langkah antisipasi terhadap erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Naik Level IV Menjadi Awas

PVMBG kembali meningkatkan status gunungapi Lewotobi Laki-Laki dari level III (siaga) menjadi level IV (awas).

Atas kenaikan status tersebut, bagi masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki direkomendasikan untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote.

Kondisi warga yang mengungsi di sebuah gereja akibat erupsi Gunung Lewatobi Laki-Laki di Flores Timur, NTT. [Dok. BNPB]Kondisi warga yang mengungsi di sebuah gereja akibat erupsi Gunung Lewatobi Laki-Laki di Flores Timur, NTT. [Dok. BNPB]

Merujuk pada rekomendasi PVMBG dan hasil analisa lapangan sementara, BNPB mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki untuk meningkatkan kewaspadaan serta tidak beraktivitas dalam radius yang telah ditetapkan oleh otoritas setempat dan mengikuti arahan dari petugas lapangan.

"Masyarakat juga diharapkan dapat segera melakukan evakuasi ke lokasi radius yang aman, melindungi diri dari paparan abu vulkanik dengan mempersiapkan masker maupun kain basah serta menghindari area aliran sungai untuk mengantisipasi potensi banjir lahar," pesan Abdul.

Erupsi Besar Semester Awal 2025

Berdasarkan catatan terdahulu, erupsi Lewotobi pada Selasa kemarin termasuk letusan yang besar pada semester awal di tahun 2025.

Sebelumnya letusan dengan tinggi kolom abu antara 6 ribu sampai lebih dari 10 ribu kilometer juga pernah terjadi dalam periode terkini pada akhir 2023 hingga pertengahan 2024 lalu.

Sebagai salah satu gunung api aktif di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Gunung Lewotobi Laki-laki memiliki sejarah panjang aktivitas vulkanik.

Salah satu erupsi besar tercatat terjadi pada tahun 1921, menghasilkan lontaran abu dan material vulkanik ke wilayah sekitarnya, meski dokumentasinya masih terbatas.

Erupsi berikutnya yang signifikan terjadi pada tahun 1935, ditandai dengan letusan eksplosif yang melontarkan abu dan lava pijar serta peningkatan aktivitas kegempaan yang cukup drastis.

Pada tahun 1970, terjadi letusan bertipe strombolian dengan lontaran material hingga beberapa kilometer dari kawah. Letusan ini menyebabkan hujan abu ringan di beberapa desa sekitar lereng gunung.

Dua dekade kemudian, pada tahun 1991, terjadi lagi erupsi yang cukup besar, menjadikannya salah satu yang paling kuat di akhir abad ke-20. Letusan ini berdampak cukup signifikan terhadap aktivitas masyarakat dan menyebabkan peningkatan status gunung ke tingkat siaga.

Editor: Chandra Iswinarno

Tag:  #gunung #lewotobi #laki #laki #meletus #bnpb #pastikan #tidak #korban

KOMENTAR