



Smart Bomb Buatan Industri Lokal Ini Siap Diuji TNI AU, Bisa Ditembak dari Jarak 70 Km
- PT Sari Bahari resmi memperkenalkan bom pintar atau smart bomb terbarunya, bernama Smart Bomb B250ST di ajang Indo Defence 2025 sepanjang 11-14 Juni di JI Expo Kemayoran, Jakarta.
Bom ini disebut sebagai hasil lompatan teknologi dari industri pertahanan dalam negeri dan kini tengah disiapkan untuk diuji oleh TNI Angkatan Udara (AU).
Bom pintar ini merupakan versi upgrade dari bom konvensional BNT-250, bom seberat 250 kilogram yang selama ini telah digunakan oleh TNI AU.
Dengan tambahan sistem pemandu atau guidance kit, bom itu kini memiliki kemampuan meluncur secara presisi menuju sasaran tanpa perlu membawa pesawat mendekati target.
“Kalau bom biasa harus dibawa pesawat mendekati target, artinya pesawat masuk ke dalam envelope pertahanan udara musuh. Tapi dengan smart kit ini, pesawat bisa meluncurkan dari luar area pertahanan musuh,” kata Vice President Director PT Sari Bahari, Putra Prathama, ditemui di sela pameran, Jumat (13/6/2025).
Salah satu keunggulan bom pintar ini adalah fleksibilitasnya.
Bom ini dirancang agar kompatibel dengan berbagai jenis pesawat tempur, baik yang menggunakan standar NATO maupun Rusia.
Hal ini dimungkinkan karena desain suspension lock atau cantolan bom bisa disesuaikan.
“Bom ini memang didesain untuk bisa dipakai di dua standar tersebut. Jadi sistem lock-nya bisa cocok untuk NATO dan non-NATO,” jelas Putra.
Bom pintar buatan Sari Bahari ini mengandalkan sistem navigasi INS (Inertial Navigation System) yang ditopang oleh GNSS (Global Navigation Satellite System), seperti GPS, untuk meningkatkan akurasi.
Setelah koordinat target dimasukkan, bom ini dapat meluncur menuju sasaran dengan akurat bahkan dari jarak hingga 70 kilometer, tergantung dari ketinggian peluncuran dan konfigurasi teknis lainnya.
Untuk daya ledaknya, bom ini tetap menggunakan bom konvensional BNT-250.
Radius kill area atau daya rusaknya diklaim mencapai 100 meter.
Dari sisi desain, bom ini menggunakan sayap layaknya pesawat mini. Fungsi utama sayap ini adalah untuk memperluas jangkauan tempur.
Berdasarkan simulasi terkomputerisasi, jangkauan normal bom ini bisa mencapai 50 kilometer, dan maksimum hingga 70 kilometer, tergantung ketinggian saat dilepaskan.
Meski belum digunakan secara operasional oleh TNI AU, PT Sari Bahari sudah menyampaikan kesiapan mereka untuk mengajukan proses uji dan sertifikasi kepada TNI AU.
“Kami sudah menyampaikan niatan bahwa bom ini siap untuk diuji oleh TNI AU dan disertifikasi untuk kepentingan TNI AU,” ujar Putra.
Proses uji dan sertifikasi ini diperkirakan memakan waktu tertentu, dan akan dilakukan sesuai prosedur internal di tubuh TNI AU dan Kementerian Pertahanan.
Bom pintar ini dikembangkan melalui kerja sama teknologi dengan Uni Emirat Arab (UEA).
PT Sari Bahari mengakuisisi blueprint dari kelompok ilmuwan multinasional di UEA untuk selanjutnya diproduksi secara lokal di Indonesia.
Targetnya, produksi penuh di dalam negeri dapat dimulai pada tahun 2030.
Tag: #smart #bomb #buatan #industri #lokal #siap #diuji #bisa #ditembak #dari #jarak