BP Haji Temui Deputi Menteri Haji Arab Saudi: Negosiasi Kuota Haji, Maksimal 2 Syarikah
Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan) bertemu dengan Deputi Menteri Haji Arab Saudi membahas evaluasi haji 2025 hingga persiapan musim haji 2026, di Jeddah, Arab Saudi, Selasa (10/6/2025).(Dok. Humas BP Haji)
05:48
12 Juni 2025

BP Haji Temui Deputi Menteri Haji Arab Saudi: Negosiasi Kuota Haji, Maksimal 2 Syarikah

- Pelaksanaan Ibadah Haji 2025 segera akan berakhir. Tahun depan, tanggung jawab penyelenggaraan ibadah haji resmi berpindah ke Badan Penyelenggara (BP) Haji.

Mulai mempersiapkan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2026, BP Haji sudah melakukan pertemuan dengan Deputi Menteri Haji Arab Saudi di Jeddah, Arab Saudi pada Selasa, 10 Juni 2025.

Kepala BP Haji, Mochamad Irfan Yusuf atau karib disapa Gus Irfan mengatakan, dalam pertemuan itu dibahas mengenai evaluasi penyelenggaraan haji 2025 hingga persiapan musim haji 2026.

2 Syarikah dan Task Force

Gus Irfan mengungkapkan, otoritas Arab Saudi akan menerapkan sejumlah kebijakan baru untuk musim haji 1447 Hijriah atau 2026. Di antaranya adalah pembatasan jumlah syarikah atau perusahaan penyelenggara layanan haji.

"Di antaranya pembatasan jumlah syarikah maksimal dua perusahaan," kata Gus Irfan dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Selasa.

Diketahui, dalam penyelenggaran ibadah haji 2025, ada delapan syarikah yang menimbulkan sejumlah masalah seperti pengusiran jemaah dari tenda di Arafah, pemisahan pasangan, dan kekacauan jadwal keberangkatan.

Selain soal syarikah, bakal ada pengetatan standar kesehatan jemaah, pengawasan standar hotel, porsi makanan, hingga jumlah kasur per jemaah.

Menurut Gus Irfan, bakal dibentuk task force Indonesia-Arab Saudi untuk mempersiapkan dan mengawasi pelaksanaan ibadah haji 2026.

"Seluruh elemen ini akan dikontrol oleh task force Indonesia-Saudi," ujar Gus Irfan.

DIa juga mengatakan, otoritas Arab Saudi menetapkan bahwa pelaksanaan dam haji hanya diperbolehkan di dua tempat, yakni di negara asal atau di Arab Saudi.

Pelaksanaan dam harus melalui perusahaan resmi yang ditunjuk kerajaan, yakni Ad-Dhahi.

"Pelanggaran terhadap kebijakan ini akan dikenakan sanksi,” kata Gus Irfan.

Kuota Haji Bakal Berkurang 50 Persen?

Kemudian, dia menyebut, ada wacana pengurangan kuota jemaah haji Indonesia pada musim haji 1447 Hijriah atau 2026.

"Ada wacana pengurangan kuota hingga 50 persen oleh pihak Saudi. Saat ini kami sedang melakukan negosiasi," kata Gus Irfan.

Namun, dia mengatakan, Kementerian Haji Arab Saudi belum menetapkan kuota resmi bagi Indonesia, menyusul beberapa situasi yang terjadi pada musim haji 2025.

Oleh karena itu, Gus Irfan menyebut, BP Haji bakal terus bernegosiasi dengan Kementerian Haji Arab Saudi terkait kuota haji untuk Indonesia.

Lebih lanjut, dia mengatakan,BP Haji akan menerapkan sejumlah sistem baru pada ibadah haji tahun depan setelah peralihan dari Kemenag.

"Karena manajemen haji untuk tahun depan akan beralih dari Kementerian Agama ke BP Haji, dan akan ada sistem manajemen baru yang kami sampaikan,” ujar Gus Irfan.

Sebagaimana diketahui, operasional haji 1446 Hijriah atau 2025, memasuki tahap pemulangan jemaah dari Tanah Suci ke Tanah Air.

Proses pemulangan jamaah haji gelombang pertama berlangsung pada 11-25 Juni 2025.

Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara, Abdul Basir, menyampaikan bahwa total ada tujuh kelompok terbang (kloter) yang akan kembali ke Indonesia pada hari pertama fase pemulangan.

Tag:  #haji #temui #deputi #menteri #haji #arab #saudi #negosiasi #kuota #haji #maksimal #syarikah

KOMENTAR