Menhan dan Menkeu ke Papua, Pengamat: Momentum Perbaiki Dukungan untuk Prajurit
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani didampingi Menteri Pertahanan (Menhan), Sjafrie Sjamsoeddin, saat memberikan arahan disela-sela kunjungannya ke Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (7/6/2025).(DOKUMENTASI PEMDA NDUGA)
14:22
10 Juni 2025

Menhan dan Menkeu ke Papua, Pengamat: Momentum Perbaiki Dukungan untuk Prajurit

Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menilai, kunjungan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Menteri Keuangan Sri Mulyani ke Kabupaten Nduga, Papua, bukan sekadar bentuk kehadiran negara di wilayah konflik.

Menurut Khairul Fahmi, kunjungan tersebut dapat menjadi momentum penting untuk memperbaiki dukungan anggaran bagi prajurit TNI yang bertugas di daerah rawan.

“Harapannya, ini akan mendorong perbaikan dalam alokasi anggaran, logistik, serta peningkatan kesejahteraan dan perlindungan personel di medan sulit seperti Papua," kata Khairul kepada Kompas.com, Selasa (10/6/2025).

Khairul berpendapat bahwa kehadiran dua menteri ini menunjukkan pemerintah memandang Papua sebagai wilayah yang membutuhkan sinergi kebijakan antara pertahanan dan keuangan negara.

Menurut dia, kebijakan fiskal dan pertahanan tak bisa berjalan sendiri-sendiri, apalagi dalam konteks Papua yang memiliki tantangan medan dan kompleksitas sosial yang tinggi.

Kunjungan langsung ke lapangan dinilainya sebagai bentuk kesadaran bahwa pemahaman situasi di Papua tidak cukup hanya melalui laporan administratif.

“Situasi prajurit di pos-pos terdepan, tantangan logistik, kondisi infrastruktur pendukung, serta respons masyarakat terhadap kehadiran negara, semua itu hanya bisa dipahami secara utuh melalui kunjungan langsung," ujar Khairul.

Khairul menilai, dengan melihat langsung kondisi para prajurit di lapangan, Menteri Keuangan dapat memahami secara konkret berbagai kendala yang prajurit hadapi, termasuk minimnya dukungan anggaran dan logistik yang layak.

“Untuk TNI, kunjungan ini bisa menjadi dorongan moral sekaligus bentuk pengakuan atas beratnya tugas yang mereka emban di wilayah rawan. Dengan hadir langsung, Menkeu bisa menyaksikan bagaimana kondisi prajurit di lapangan, apa saja kendala yang dihadapi, dan sejauh mana dukungan negara benar-benar menjangkau mereka," kata dia.

Sementara, bagi masyarakat Papua, kunjungan ini mengirimkan pesan bahwa negara hadir bukan hanya dengan pendekatan keamanan, melainkan juga dengan keseriusan fiskal dan sosial.

“Kehadiran pejabat setingkat menteri di tengah situasi berisiko tinggi menunjukkan komitmen untuk mendengar, melihat langsung, dan memahami persoalan secara menyeluruh," kata Khairul.

Khairul berharap, kunjungan tersebut ditindaklanjuti dengan kebijakan lintas sektoral yang lebih presisi, terutama dalam menyinergikan dukungan anggaran dan strategi keamanan di Papua.

Sebelumnya, Sjafrie dan Sri Mulyani melakukan kunjungan kerja ke wilayah rawan konflik di Nduga, Papua, pada Sabtu (7/6/2025) lalu.

 

Kunjungan ini diawali dari Bandara Timika, lalu dilanjutkan ke Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga.

Di sana, keduanya meninjau langsung Pos Komando Taktis (Poskotis) Yonif 733/Masariku yang berada di garis depan wilayah konflik.

Selama kunjungan ke daerah tersebut, Menhan dan Menkeu serta rombongan mengenakan rompi anti peluru sebagai bentuk pengamanan karena tingginya risiko keamanan.

"Hal tersebut merefleksikan pandangan strategis pemerintah bahwa pertahanan negara harus selaras dengan keuangan negara karena keduanya saling beririsan," kata Kepala Biro Info Pertahanan (Infohan) Setjen Kementerian Pertahanan RI, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang dalam keterangan yang diterima, Sabtu.

Pertahanan negara, lanjut dia, membutuhkan dukungan keuangan negara untuk mewujudkannya.

Demikian pula sebaliknya, dengan pertahanan yang kuat akan mendukung perekonomian sehingga menguatkan keuangan negara.

Menteri Keuangan Sri Mulyani diketahui untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di wilayah rawan konflik di Papua.

Tag:  #menhan #menkeu #papua #pengamat #momentum #perbaiki #dukungan #untuk #prajurit

KOMENTAR