Oknum TNI Aniaya Relawan Ganjar, KSAD: Ada Aksi, Ada Reaksi
Letjen TNI Maruli Simanjuntak bersiap dilantik menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (29/11/2023). Presiden Joko Widodo melantik Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menjadi KSAD menggantikan Jenderal TNI Agus Subiyanto yang telah menjadi Panglima TNI. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
21:48
5 Januari 2024

Oknum TNI Aniaya Relawan Ganjar, KSAD: Ada Aksi, Ada Reaksi

- Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyatakan, penganiayaan terhadap relawan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo oleh anggota TNI di depan Markas Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh, Boyolali, adalah bentuk aksi dan reaksi.

Maruli membantah bahwa penganiayaan itu direncanakan, tapi terjadi secara spontan karena para korban sudah berulang kali diingatkan prajurit TNI agar tidak berkendara dengan knalpot bising.

"Ada aksi, ada reaksi ya, jadi kan disebutkan mengarahnya kayaknya ada rencana pencegatan, masukin ke dalam asrama, ini kan cara berpikirnya, mana sempat-sempat orang ngeliat dengar suara bising tiba-tiba lari dicegat," kata Maruli dalam program Rosi Kompas TV, Kamis (4/1/2024).

"Normal saja berpikirnya, ini sudah delapan kali dia (anggota TNI mengingatkan) makanya dia langsung mencegat yang berikutnya, terjadi reaksi seperti itu," imbuh dia.

Maruli menuturkan, sebelum penganiayaan terjadi, rombongan relawan sudah 8 kali melintas di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh dengan mengendarai sepeda motor bersuara bising.

Ia juga menyebutkan bahwa para relawan tidak mengantongi surat izin mengemudi dan menenggak minuman keras.


Menurut Maruli, para anggotanya terpancing emosi karena rombongan relawan itu kembali melintas dengan suara bising, tapi pengeroyokan itu tidak direncanakan sebelumnya.

"Orang lagi ngumpul-ngumpul main voli kok, dongkol saja dia, kalau misalnya kita punya rencana dari awal masa mukulin di jalan?" ujar Maruli.

Eks pangkostrad ini pun menilai wajar apabila anak-anak buahnya itu tersulut emosi karena merasa terus-terusan diganggu.

Menurut Maruli, emosi itu pula yang membuat para anggota TNI itu akhirnya main hakim sendiri, bukannya membawa para relawan yang mengganggu ketertiban itu untuk diproses huku,

"Kalau jalanan itu kan nantang namanya. Coba dia berani enggak ke kampung saya lewat begitu? 10 motor datang ke kampung saya lewat begitu, grang gung grang gung, ya mungkin dibakar motornya, itu kan sudah terjadi di mana-mana," kata dia.

Namun, Maruli menegaskan bahwa ia tidak membenarkan aksi penganiayaan tersebut. Buktinya, para pelaku sudah dimasukkan ke tahanan satu hari sejak peristiwa terjadi.

"Namanya pemukulan itu jelas, saya bilang itu jelas yang namanya pemukulan salah, apa pun, kadang-kadang defensif pun jadi salah, itu pemukulan, jelas hukumnnya ada. Jelas reaksi kami malam itu juga kita tangkap, masuk sel," ujar Maruli.

Diberitakan, sebanyak tujuh relawan pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dianiaya prajurit TNI di Boyolali, Jawa Tengah, pada Sabtu (30/12/2023).

Relawan itu sempat memeriahkan acara kampanye Ganjar di Boyolali sejak Sabtu pagi. Mereka mengikuti iring-iringan rombongan Ganjar dengan konvoi motor berknalpot brong.

Para relawan yang dianiaya ini mengalami luka-luka. Sebanyak lima orang di antaranya menjalani rawat jalan, sementara dua lainnya menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Tag:  #oknum #aniaya #relawan #ganjar #ksad #aksi #reaksi

KOMENTAR