



Pengakuan Ronald Tannur, Merasa Tak Lakukan Apapun Atas Kematian Dini dan Sebut Bukan Kekasihnya
Bahkan ia juga mengatakan bahwa Dini Sera Afrianti bukanlah kekasihnya.
Hal itu diungkapkan Ronald Tannur saat dihadirkan menjadi saksi dalam sidang suap vonis bebas yang menjerat tiga Hakim Pengadilan Negeri Surabaya Erintuah Damanik, Mangapul, dan Heru Hanindyo di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (25/2/2025).
Mulanya, penasihat hukum Erintuah menanyakan tanggapan Ronald atas putusan bebas yang dijatuhkan ketiga majelis hakim Pengadilan Negeri Surabaya.
Namun, ketika penasihat hukum menanyakan hal itu, Jaksa Penuntut Umum keberatan, karena menilai pertanyaan itu merupakan bentuk pendapat.
"Sewaktu saudara diputus bebas, kan tadi sudah dijelaskan ya, saudara diputus bebas. Bagaimana tanggapan saudara? Apa ya memang harusnya saya bebas gitu atau saya harusnya dihukum? Apa tanggapan saudara?" tanya penasihat hukum Erintuah di ruang sidang.
"Keberatan Yang Mulia, pendapat Yang Mulia," ucap Jaksa keberatan dengan pertanyaan penasihat hukum Ertuah.
Kemudian penasihat hukum Erintuah pun mengganti pertanyaannya dengan menanyakan bagaimana perasaan Ronald Tannur atas kematian Dini Sera Afrianti.
Ronald Tannur mengatakan, bahwa dirinya tidak merasa bersalah atas kematian Dini Sera Afrianti.
Ronald Tannur justru mengaku bersalah karena telah merepotkan orang tuanya dan merugikan orang lain.
"Saya tidak pernah merasa melakukan apapun pada saudari Dini, saya hanya merasa bersalah karena saya telah merugikan orang banyak," jawab Ronald.
Tak hanya itu, pernyataan mengejutkan juga diungkapkan Ronald Tannur perihal hubungannya dengan Dini Sera Afrianti.
Ronald Tannur awalnya ditanya tim penasihat hukum Heru Hanindyo soal seperti apa hubungan antara ia dan Dini Sera.
"Hubungan saudara dengan korban apa sih? Apakah teman dekat, pacar, calon istri atau bagaimana?" tanya tim penasihat hukum Heru.
Ronald Tannur mengaku bahwa Dini merupakan seorang pemandu lagu yang kerap berkomunikasi dengan dirinya.
"Hubungan saya (dengan dini) teman dekat dan profesional tapi bukan pacar," ujarnya.
Sekadar Informasi Ronald Tannur awalnya diputus bebas hakim Pengadilan Negeri Surabaya atas perkara tersebut.
Namun, pada tingkat kasasi, Ronald Tannur diputus bersalah dan dijatuhi vonis 5 tahun penjara.
Mahkamah Agung menyatakan bahwa Ronald Tannur terbukti bersalah melanggar pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.
Atas putusan tersebut, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur (Jatim) pun mengeksekusi Ronald Tannur pada Minggu (27/10/2024).
Ronald Tannur, ditangkap di rumahnya di Pakuwon City Virginia Regency Kota Surabaya, Jawa Timur dan dijebloskan ke penjara.
Kronologis Penganiayaan Dini Sera Afrianti
Untuk diketahui, Dini Sera Afrianti adalah wanita asal Jawa Barat yang mengadu nasib di Surabaya, Jawa Timur.
Ia tewas karena dianiaya, Gregorius Ronald Tannur (31).
Peristiwa bermula pada Selasa 3 Oktober 2023.
Saat itu, Dini dan Ronald Tannur sempat mengunjungi sebuah lokasi hiburan malam, Blackhole Lenmarc Mall Surabaya.
Namun, tak berselang lama, Ronald Tannur ingin meninggalkan Dini di tempat hiburan di Jalan Mayjen Jonosoewojo, Lakasantri.
Korban akhirnya menuruti permintaan Ronald Tannur untuk pulang ke Apartemen Orchad Tanglin, Pakuwon.
Namun Dini masih menggerutu dan memintanya kembali ke room 7 saat perjalanan menuju lift.
Keduanya pun kemudian cekcok di dalam lift hingga di lantai dasar tempat parkir mobil Lenmarc Mall.
Di sana terjadilah penganiayaan hingga Dini dinyatakan tak sadarkan diri dan meninggal dunia.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono, mengatakan, cekcok antara keduanya itu diperburuk dengan kondisi pengaruh minuman keras yang ditenggak Ronald Tannur.
"Terkait sakit hati, karena ada cekcok, cekcok biasa karena yang bersangkutan (pelaku) masih terkontaminasi dengan alkohol," kata Hendro di Mapolrestabes Surabaya, Rabu (11/10/2023).
Ronald mulai menganiaya korban ketika berada di lift menuju ke lantai dasar (basement) yakni menendang Dini hingga tersungkur.
Tak hanya itu, Ronald lalu memukul korban menggunakan botol minuman keras yang dibawa dari Blackhole.
Dia melakukan pemukulan itu dua kali.
Pria asal Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut juga berusaha melukai korban ketika berada di basement.
Dia sengaja menginjak gas mobilnya saat korban masih duduk di lantai dan bersandar di pintu.
"Si pelaku melihat korban berada di sisi kendaraan yang sedang duduk. Namun (pelaku) memasuki di kemudi kendaraan, tidak ada kata 'awas' dari si pelaku," ujar dia.
Ronald Tannur pun akhirnya membawa Dini ke apartemennya selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit dan meninggal dunia.
Tag: #pengakuan #ronald #tannur #merasa #lakukan #apapun #atas #kematian #dini #sebut #bukan #kekasihnya