VIDEO Respons Ganjar Usai Jokowi Pasang Badan Bela Prabowo Soal Data Pertahanan Rahasia
18:31
9 Januari 2024

VIDEO Respons Ganjar Usai Jokowi Pasang Badan Bela Prabowo Soal Data Pertahanan Rahasia

Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut merespons adanya calon presiden (capres) yang menginginkan data pertahanan dibuka dalam debat ketiga peserta Pilpres 2024, pada Minggu (7/1/2024) lalu.

Diketahui, capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo meminta Prabowo Subianto (capres nomor urut 2) untuk membuka data yang dimiliki Kementerian Pertahanan RI, termasuk soal pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista).

Terkait hal itu, Presiden Jokowi menegaskan tidak semua data pertahanan dan keamanan bisa dibuka kepada publik.

Menurut Jokowi, memang banyak yang perlu dirahasiakan terkait dengan data pertahanan.

Alasannya, masalah pertahanan itu menyangkut strategi besar negara.

Jokowi menegaskan data pertahanan merupakan rahasia negara yang tidak bisa terang-terangan dibuka layaknya toko kelontong.

"Yang berkaitan dengan pertahanan, yang berkaitan dengan keamanan negara, yang berkaitan dengan Alutsista itu ada yang bisa terbuka tapi banyak yg memang harus kita rahasiakan," kata Jokowi di Kampung Kecil, Kawasan Serang, Banten, Senin, (8/1/2023).

"Karena ini menyangkut strategi besar negara engga bisa semua dibuka kaya toko kelontong nggak bisa," ucapnya.

Sebelumnya, saat debat ketiga peserta Pilpres 2024, Prabowo bahkan mengajak Ganjar dan Anies untuk diskusi bersama buka-bukaan soal data, termasuk soal pembelian alutsista oleh Kementerian Pertahanan RI.

Sementara itu, menanggapi pernyataan Jokowi soal data pertahahan di Kemenhan tidak bisa dibuka secara umum, Ganjar Pranowo menyebut sejatinya data itu termuat di situs web Kementeriaan Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan RI dan bisa diakses.

"Ada datanya di Kemenkopolhukam, terbuka itu di website," kata Ganjar saat ditemui awak media di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (8/1/2024).

Saat dipertegas sekali lagi bahwa data itu bisa dibuka dan diakses, Ganjar masih dengan pernyataannya yang sama.

Menurut Ganjar, Prabowo seharusnya cukup menyatakan tidak bisa membuka datanya.

Senada dengan Ganjar, Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD, Andi Widjajanto menyatakan, data yang dipaparkan Ganjar bukanlah data yang bersifat sensitif dan bisa langsung didapatkan.

Andi mencontohkan, mengenai data kekuatan pokok minimal atau minimum esential force (MEF) 2024 yang tidak tercapai, yakni di angka 65,4 persen dari target sebesar 79 persen.

Pihaknya memperoleh data tersebut dari situs web Kemenko Polhukam melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

Selain itu, Andi menuturkan, pihaknya sebagian besar memperoleh data global dari lembaga-lembaga think tank.

Kemudian, ketika Ganjar menjabarkan alokasi anggaran belanja pertahanan dibandingkan dengan produk domestik bruto (PDB) cenderung menurun, data tersebut diperoleh dari International Institute for Strategic Studies (IISS) London.

Berkaitan dengan data pertahanan tersebut, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid mengatakan, Prabowo sebagai Menteri Pertahanan tidak akan mau membuka data tersebut karena merupakan rahasia negara.

Pasalnya, menurut Nusron, menjaga suatu aspek yang menjadi rahasia negara merupaka suatu tantangan di negara demokrasi seperti Indonesia sebagai bagian dari transparansi.

Sementara, strategi pertahanan merupakan bagian dari kerahasiaan negara.

Nusron mengatakan, untuk mengatasi hal tersebut, proses di legislatif adalah sebuah solusi.

Dalam hal ini, Kemenhan memiliki mitra kerja yakni Komisi I DPR RI yang bisa menjadi pihak untuk menyampaikan transparansi kerja tanpa mengenyampingkan kerahasiaan negara.(*)

Editor: Srihandriatmo Malau

Tag:  #video #respons #ganjar #usai #jokowi #pasang #badan #bela #prabowo #soal #data #pertahanan #rahasia

KOMENTAR